Dilansir dari laman kompas.com, menurut Budiman, kami membaca buku yang di tulis oleh Prabowo Subianto Setelah 25 tahun membaca Paradoks Indonesia yang ditulis Pak Prabowo semangatnya sama dengan aktivis yang memperjuangkan Indonesia,"Â
Tidak hanya itu saja, Budiman berpesan kepada Prabowo Subianto, jika suatu saat sukses menjadi Presiden Republik Indonesia, Budiman berharap dengan mendukung Prabowo yang memiliki kesamaan visi dan misi, sehingga harapan yang diamanahkan ke Prabowo agar bisa  memajukan kesejahteraan umum, koperasi, desa dan jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Meski Prabowo Dan Budiman ini memiliki histori "yang kurang nyaman di masa lalu", namun tidak menghentikan langkah politik PDI Perjuangan itu untuk mendeklarasikan Prabowo Subianto.
Walaupun partai yang saat ini sedang menaungi Budiman itu sedang Mencapreskan Ganjar Pranowo, namun langkah politiknya untuk mendukung Prabowo Subianto memunculkan tanda tanya, pasalnya meski Budiman itu masih kader partai yang berlambang banteng tersebut, namun faktanya Budiman melakukan tanda tangan dukungan kepada ketua umum partai Gerindra tersebut.
Langkah politik Budiman yang kontra dengan Partainya sendiri.
Sebagai kader partai yang sudah memiliki bakal calon presiden itu, justru tidak mendapatkan dukungan dari sosok mantan aktivis 98 tersebut.
Mengapa Budiman tidak mendukung Ganjar Pranowo? Beragam spekulasi yang menyebut Budiman sebagai sosok yang telah mengkhianati partainya sendiri.
Disisi yang lain, Budiman jelas memiliki tujuan akan sebuah kekuasaan, sebab asumsi Publik Saat ini Prabowo Subianto tidak hanya di dukung oleh aktivas 98 itu, namun juga ada kecenderungan presiden Jokowi sebagai king maker, juga mendukung, dan merestui Prabowo Subianto untuk melanjutkan estafet kepemimpinan berikutnya.
Politisi PDI Perjuangan Budiman Sujatmiko yang mendeklarasikan Prabowo Subianto di anggap sebagai pembangkangan terhadap partainya sendiri, sebab PDI Perjuangan sudah resmi mendeklarasikan Ganjar Pranowo.
Anehnya lagi meski Budiman Sujatmiko berseberangan dengan partainya, namun belum ada langkah dari partai berlambang banteng moncong putih itu untuk memberikan sanksi.
Apakah memang ada unsure yang di sengaja, sosok Budiman di tugaskan oleh partainya untuk menyusup dan mendeklarasikan Prabowo sebagai pintu masuk bagi PDI Perjuangan, jika nanti Prabowo dengan koalisinya sukses menjadi Presiden Republik Indonesia ?