Hampir seluruh lembaga survey yang setiap saat berseliweran di televisi, media sosial, website dan lain sebagainya tetep kekeh Anies kalah telak di lembaga survey.
Tetapi faktanya mengapa proses pencalonan Anies Baswedan hendak dinpreteli? Bahkan sebisa mungkin Anies Baswedan tidak bisa mencalonkan diri sebagai Calon Presiden.
Benarkah lembaga Survey itu Independen..? Atau memang lembaga survey yang saat ini cenderung memojokkan Anies Baswedan merupakan Lembaga hasil settingan Istana..?
Dalam konteks ini penulis tidak sedang menuduh siapapun atau sedang membela pihak manapun, termasuk pihak Anies Baswedan dengan koalisi perubahannya, Namun penulis lebih melihat secara objektivitas, mengingat proses demokrasi di tanah Air sudah mulai sangat tidak kompetitif, bahkan terindikasi proses-proses demokrasi layaknya barang yang sudah bisa di perjual belikan dan terskenariokan dengan begitu matangnya.
Kembali pada lembaga Survey yang terus menerus memenangkan Ganjar Pranowo yang merupakan calon kuat di PDI-P, justru menjadikan netralitas dari lembaga itu di pertanyakan, sebab ketika bicara fakta yang sebenarnya, sangat mungkin elektabilitas Ganjar berada di Posisinya Anies Baswedan.
Artinya apa bahwa rakyat sudah semakin memahami bahwa lembaga Survey yang berfungsi menggiring Opini dan terus memposisikan Ganjar di urutan Pertama, justru akan menjadi senjata makan tuan, mengapa demikian? Sebab dengan terus menerus di posisikan di urutan pertama, justru faktanya Ganjar bisa sangat jauh di posisi ketiga, bahkan jaraknya amat jauh dari elektabilitas Prabowo Subianto yang cenderung posisinya stabil pada detik ini.
Pencapresan Anies Baswedan Masih Belum Aman !
Disadari atau pun tidak pencapresan Anies Baswedan terbilang masih belum aman, sebab Partai Demokrat yang berupa di rebut oleh kubu Moeldoko juga masih menjadi ancaman tersendiri.
Disisi yang lain Agus Harimurti Yudhoyono berharap dirinya bisa menjadi Calon Wakil Presiden mendampingi Anies Baswedan.
Begitu pula dengan partai keadilan Sejahtera yang juga tidak kekurangan tokoh untuk di sandingkan dengan Anies Baswedan.
Fenomena Anies Baswedan di serang habis-habisan ini menunjukkan kepanikan secara struktural, masive, sebab rakyat sudah cukup memahami, dimana situasi yang cukup tidak menentu ini menjadi tolak ukur dan evaluasi terhadap sepuluh tahun pemerintahan presiden Jokowi dengan partai Penguasa PDI-P.