Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Anies "Dikepung" Penguasa, Pencapresannya Dinilai Belum Aman

22 Juli 2023   09:11 Diperbarui: 22 Juli 2023   09:15 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem, Demokrat dan PKS, Anies Baswedan masih menjadi sorotan tajam, Sumber : BBC.com

"Di berbagai survey yang berlalu lalang di berbagai platform Media Sosial, Sosok mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang di Usung oleh Partai NasDem, PKS, dan Demokrat masih menjadi sorotan tajam, pasalnya nama Anies selalu berada di urutan ketiga setelah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, Benarkah survey itu menempatkan Anies Baswedan terus menurun elektabilitasnya secara elektoral?"

Jelas-jelas Anies Baswedan kalah dari hitungan lembaga survey secara Nasional, namun mengapa kemudian berbagai skenario kekuasaan memiliki kecenderungan untuk mematahkan Anies Baswedan untuk maju sebagai Calon Presiden?

Tentu disini ada kegamangan dan kepanikan yang luar biasa, baik oleh partai penguasa dalam hal ini PDI-P, maupun dari pihak istana kepresidenan.

Semakin nampak dan jelas, sruh lembaga survey saat ini, menempatkan Anies paling bawah sendiri, bahkan beberapa lembaga survey ternama di negeri cenderung memojokkan Anies Baswedan, bahkan mengumbarnya di berbagai platform media Sosial, bahwa "Anies tidak bisa mencalonkan Presiden".

Ini jelas menunjukkan berbagai skenario dari Istana yang tidak terealisasi dan pihak Istana mulai ketar-ketir dengan pencalonannya Anies yang di usung oleh koalisi perubahan, bahkan yang terbaru saat ini, ketika Partai Golkar diisukan akan merapat ke koalisi perubahan, justru isu di internal Golkar sendiri semakin liar, mulai dari adanya Munaslub Golkar yang hendak menggantikan Airlangga Hartarto hingga adanya pemeriksaan terhadap Ketum Golkar.

Skenario Istana yang sampai detik ini tidak terealisasi menjadi hal yang cukup membingungkan, bahkan tidak terealisasinya skenario itu membuat lingkaran kekuasaan semakin kalang kabut.

Skenario tiga periode atau memperpanjang jabatan, skenario untuk menunda pemilu tahun 2024 yang saat ini melalui tangan panjang Badan Pengawas Pemilu dengan mempertimbangkan dan menganalisa berbagai hal yang di anggap KPU tidak siap untuk melaksanakan pemilu, dan skenario pemilu tahun 2024 ini hanya di ikuti oleh dua pasang calon saja.

Dari beberapa skenario diatas, tidak ada satu pun yang terealisasi, sehingga hal tersebut semakin menambah kepanikan dari lawan-lawan politik dari koalisi perubahan.

Sementara saat ini, semua lembaga Survey bersepakat bahwa Anies tetap di posisikan berada di peringkat ketiga, artinya Survey Anies paling rendah dan di nyatakan kalah, namun ada beberapa survey yang natural justru Anies menang telak, contoh saja dari Indonesia Lawyer Club, dimana ILC yang melakukan polling di Twitter, Justru Anies menang telak di sana.

Lembaga Survey Mulai Ketar-ketir dengan Menyebarkan Survey Kebohongan 

Hampir seluruh lembaga survey yang setiap saat berseliweran di televisi, media sosial, website dan lain sebagainya tetep kekeh Anies kalah telak di lembaga survey.

Tetapi faktanya mengapa proses pencalonan Anies Baswedan hendak dinpreteli? Bahkan sebisa mungkin Anies Baswedan tidak bisa mencalonkan diri sebagai Calon Presiden.

Benarkah lembaga Survey itu Independen..? Atau memang lembaga survey yang saat ini cenderung memojokkan Anies Baswedan merupakan Lembaga hasil settingan Istana..?

Dalam konteks ini penulis tidak sedang menuduh siapapun atau sedang membela pihak manapun, termasuk pihak Anies Baswedan dengan koalisi perubahannya, Namun penulis lebih melihat secara objektivitas, mengingat proses demokrasi di tanah Air sudah mulai sangat tidak kompetitif, bahkan terindikasi proses-proses demokrasi layaknya barang yang sudah bisa di perjual belikan dan terskenariokan dengan begitu matangnya.

Kembali pada lembaga Survey yang terus menerus memenangkan Ganjar Pranowo yang merupakan calon kuat di PDI-P, justru menjadikan netralitas dari lembaga itu di pertanyakan, sebab ketika bicara fakta yang sebenarnya, sangat mungkin elektabilitas Ganjar berada di Posisinya Anies Baswedan.

Artinya apa bahwa rakyat sudah semakin memahami bahwa lembaga Survey yang berfungsi menggiring Opini dan terus memposisikan Ganjar di urutan Pertama, justru akan menjadi senjata makan tuan, mengapa demikian? Sebab dengan terus menerus di posisikan di urutan pertama, justru faktanya Ganjar bisa sangat jauh di posisi ketiga, bahkan jaraknya amat jauh dari elektabilitas Prabowo Subianto yang cenderung posisinya stabil pada detik ini.

Pencapresan Anies Baswedan Masih Belum Aman !

Disadari atau pun tidak pencapresan Anies Baswedan terbilang masih belum aman, sebab Partai Demokrat yang berupa di rebut oleh kubu Moeldoko juga masih menjadi ancaman tersendiri.

Disisi yang lain Agus Harimurti Yudhoyono berharap dirinya bisa menjadi Calon Wakil Presiden mendampingi Anies Baswedan.

Begitu pula dengan partai keadilan Sejahtera yang juga tidak kekurangan tokoh untuk di sandingkan dengan Anies Baswedan.

Fenomena Anies Baswedan di serang habis-habisan ini menunjukkan kepanikan secara struktural, masive, sebab rakyat sudah cukup memahami, dimana situasi yang cukup tidak menentu ini menjadi tolak ukur dan evaluasi terhadap sepuluh tahun pemerintahan presiden Jokowi dengan partai Penguasa PDI-P.

Dengan demikian kita lihat dan tunggu saja, skenario apalagi yang hendak membombardir koalisi perubahan, agar supaya Anies Baswedan tidak bisa mencalonkan diri sebagai Calon Presiden.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun