Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Pertama Masuk Sekolah, Melihat Kemampuan Anak Beradaptasi

17 Juli 2023   10:44 Diperbarui: 17 Juli 2023   10:49 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peran kedua orang tua mengantarkan anaknya di sekolah yang baru menjadi spirit untuk kesuksesan anak, sumber : kalderanews.com

"Hari pertama masuk sekolah di setiap jenjang mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), Taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) atau yang sederajat, Sekolah menengah pertama sampai dengan SMA atau yang sederajat, peran kedua orang tua begitu besarnya mengantarkan anak untuk sukses dalam menimba ilmu pengetahuan di masing-masing lembaga"

Pasca liburan yang cukup panjang, hari ini Senin (17/07/2023) seluruh instansi pendidikan sudah mulai mengenalkan lingkungan dan proses belajar mengajarnya di setiap sekolah.

Momentum hari pertama masuk sekolah terutama bagi anak didik baru, tentu masih akan beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.

Terutama bagi anak didik yang baru masuk di jenjang pendidikan anak usia dini, Taman kanak-kanak dan anak yang baru masuk sekolah dasar, masih membutuhkan perhatian penuh dari orang tuanya, bahkan tidak sedikit orang tua dibuat kebingungan oleh anaknya yang masih terbilang rewel dengan lingkungan yang baru.

Hal diatas cukup lumrah dan kita ketahui, setiap tahun pasti anak membutuhkan proses untuk melakukan adaptasi dengan lingkungan yang baru, bahkan dengan guru yang baru, sehingga setiap anak memiliki kemampuan untuk beradaptasi yang berbeda-beda bagi masing-masing anak.

Masing-masing peserta didik baru pastinya memiliki life skill yang berbeda satu sama lain untuk beradaptasi, ada yang dengan mudah dan cepat beradaptasi, ada pula yang membutuhkan waktu dengan durasi waktu yang cukup panjang, sehingga penting bagi para orang tua untuk memahami karakteristik dari putra atau putrinya yang baru masuk sekolah dan baru mengenal lingkungan yang baru serta guru baru.

Dikutip dari laman mommiesdaily.com, Ada tiga aspek yang dapat kita lihat dalam menilai kemampuan anak beradaptasi: perilaku atau cara dia bertindak, kognitif atau cara dia berpikir, dan emosional atau cara dia merasakan. Tingkat kemampuan adaptasi anak menentukan seberapa baik ia menghadapi dan menangani situasi yang tidak pasti.

Tiga aspek melihat kemampuan anak Beradaptasi tersebut bisa kita lihat dari aspek perilaku dan cara anak bertindak dengan situasi dan kondisi lingkungan yang sedang mereka hadapi, kemudiaan melihat cara anak berpikir dan memulai bergaul dengan teman-teman barunya, serta bagaimana dari masing-masing anak itu mampu mengelola emosionalnya di lingkungan yang baru tersebut.

Menurut Kara Andrea Handali, M. Psi., Psikolog (Psikolog Pendidikan), perlu kita garis bawahi bahwa tanda-tanda ini bukan serta merta menjadi tolak ukur anak bisa beraptasi dengan baik atau tidak baik. Kembali lagi, kita perlu memahami karakter anak. Semua anak pada dasarnya mampu beradaptasi, menghadapi situasi yang dirasa berat di awal, namun memang waktu yang diperlukannya saja yang berbeda.

kebutuhan anak beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru dan guru baru, tentu saja setiap anak memiliki kecakapan yang berbeda satu sama lain, sehingga orang tua harus ikut berperan aktif, terutama membaca karakteristik anak yang bisa di konsultasikan pada masing-masing gurunya.

Peran orangtua untuk menyukseskan anak merupakan spirit yang besar

Tanggung jawab orangtua, tidak hanya sekedar mampu memenuhi nafkah dan kebutuhan anak saja, bahkan pada aspek pengembangan emosional dan spritualnya juga harus diperhatikan secara seksama.

Sementara pihak instansi sekolah atau guru yang sudah mengikrarkan diri atau mewakafkan diri untuk ikut serta mencerdaskan anak bangsa, harus terjalin kerjasama yang baik antara orang tua atau wali murid dengan para gurunya, sehingga berkembangnya anak dari seluruh aspek bisa diketahui dengan cermat dan teliti.

Keterlibatan orangtua dalam proses berkembangnya anak baik kognitifnya, afektifnya, maupun emosional dan spritualnya, menjadi hal yang besar dan positif bagi tumbuh kembangnya anak.

Artinya tidak lantas anak itu dipasrahkan sepenuhnya pada instansi dimana mereka belajar, sebab lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga harus saling mengisi kekurangan anak.

Suksesnya dan tidaknya setiap anak dalam proses belajar pastinya orang tua ikut andil yang besar terhadap tumbuh kembangnya anak.

Guru tauladan dan yang menginspirasi pastinya akan menjadi idola anak 

Seorang guru sudah populis dengan konsep di gugu dan ditiru, artinya peran penting seorang guru yang cenderung akan ditiru oleh anak baik itu ucapan atau perkataan bahkan sampai pada kebiasaan dan perilakunya setiap hari.

Seorang guru pun juga memiliki perbedaan baik dari cara bertindak, berpikir, bahkan mengelola emosionalnya dalam menghadapi anak pun cukup berbeda satu sama lain.

Seorang guru merupakan contoh yang nyata yang dihadapi oleh seorang anak, bahkan perilaku yang negatif pun bisa ditiru oleh anak, jika guru itu tidak berhati-hati baik dalam berucPa maupun bertindak.

Sehingga menjadi guru tauladan dan menginspirasi menjadi bagian yang tak terpisahkan untuk mendorong anak menjadi manusia-manusia harapan bangsa.

Sudahkan kita menjadi tauladan yang menginspirasi bagi anak didik kita..? Tentu semuanya pun juga membutuhkan proses dan latihan yang juga tidak mudah untuk dijalani.

Dengan demikian dihari pertama masuk sekolah ini, menjadi momen terbaik yang mampu memberikan pesan dan kesan yang baik bagi anak-anak calon penerus bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun