Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dilema Surya Paloh dan Isu Keretakan NasDem dalam Koalisi Indonesia Maju

13 November 2022   12:37 Diperbarui: 13 November 2022   12:37 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua umum NasDem Surya Paloh dan Presiden Jokowi, Sumber : kompas.com

"Benarkah Surya Paloh dan NasDem berada di persimpangan kepentingan dengan Presiden Jokowi, setelah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres?"

Isu kerenggangan Surya Paloh sebagai ketua Umum Partai NasDem yang saat ini berada dalam satu pemerintahan dengan presiden Jokowi masih menjadi sorotan yang tajam.

Pasalnya NasDem sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 pada (03/10) yang lalu, sehingga muncul beragam spekulasi dan anggapan yang cenderung memojokkan NasDem dan Anies Baswedan sebagai Capresnya.

NasDem memang sudah mencapreskan Anies Baswedan, dan NasDem masih berkomitmen untuk menuntaskan koalisinya dengan presiden Jokowi.

Isu Keretakan hubungan Surya Paloh sebagai ketua umum NasDem dengan Presiden Jokowi, yang terbaca oleh publi dengan tidak hadirnya presiden Jokowi pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 Nasdem yang digelar di Jakarta Convenction Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Ketidakhadiran Presiden Jokowi pada HUT NasDem yang ke 11, bahkan tidak memberikan selamat pada HUT NasDem itu di sinyalir ada hubungan yang retak diantara keduanya.

Dengan di Capreskannya Anies Baswedan menjadikan Surya Paloh dan Posisi NasDem semakin dilematis, satu sisi masih berada dalam koalisi Indonesia Maju, dan disisi yang lain hendak membuat poros sendiri dengan dibangunnya koalisi perubahan.

Kemesraan Surya Paloh sebagai ketua umum NasDem dengan Presiden Jokowi nampak terlihat pudar, sebab ada perbedaan kepentingan yang tajam pada proses pemilu yang akan datang.

Surya Paloh dan NasDem diposisi dilematis dalam koalisi Indonesia Maju

Surya Paloh salam pernyataannya menyangkal bahwa hubungannya dengan Jokowi baik-baik saja, dan NasDem masih berkomitmen untuk menuntaskan koalisinya dengan presiden Jokowi sampai tahun 2024.

Tetapi publik membaca ada keretakan kepentingan yang berusaha untuk tidak ditampakkan ke publik, tetapi sunyal-sinyal sudah cukup nampak sejak awal.

Dimana Menhan Prabowo dengan partai Gerindra juga dirangkul oleh presiden Jokowi untuk bersama-sama membangun Negeri.

Dari situlah sebenarnya perbedaan kepentingan antara NasDem dengan keputusan Presiden Jokowi yang merangkul partai Gerindra masuk dalam koalisi Indonesia Maju.

Surya Paloh dengan Partai NasDem bukan tanpa dasar mencapreskan Anies Baswedan yang dianggap sebagai kandidat yang pas untuk diusung oleh Surya Paloh dan Partai NasDem.

Deklarasi Pencapresan Anies Baswedan ini memang kerap diserang habis-habisan, bahkan para buzzer yang tidak suka terhadap Anies dan NasDem sekalipun mengalami penurunan pada aspek elektabilitas partai.

Posisi yang cukup dilematis bagi seorang king maker Surya Paloh, yang telah menetapkan Anies Baswedan sebagai Capres NasDem, namun disisi yang lain Surya Paloh mengklaim masih berada di satu jalur berkomitmen dan mendukung pemerintahan presiden Jokowi.

Mungkinkah NasDem akan dikeluarkan dari Koalisi Indonesia Maju oleh Presiden Jokowi ?

Bicara kemungkinan, sangat mungkin dikeluarkan dari Koalisi Indonesia Maju, karena Presiden Jokowi memiliki hak preogatif untuk meresufle kabinetnya yang merupakan bagian dari kader partai.

Semakin memanasnya suhu politik dan ditambah dengan isu Keretakan hubungan Surya Paloh sebagai ketua Umum NasDem dengan Presiden Jokowi masih memunculkan beragam penafsiran.

Karena memang tidaklah mudah baik bagi Surya Paloh dan partai NasDem yang masih berkomitmen dengan Koalisi Indonesia Maju, atau pun bagi presiden Jokowi yang memiliki palu hak preogatif.

Jika pun presiden Jokowi hendak mengeluarkan NasDem sebagai bagian dari koalisi pemerintahan, juga masih butuh pertimbangan yang tajam dan matang, sebab NasDem sedari awal sudah mendukung presiden Jokowi.

Artinya NasDem dengan Partai Gerindra sangatlah berbeda, sebab Gerindra yang juga sudah jelas mencapreskan diri dari partai Gerindra masih dalam koridor yang nyaman dan aman, bahkan tidak ada isu miring, sebab secara nyata Jokowi sudah merestui Prabowo Sebagai Calon Presiden, Lantas bagaimana dengan Anies Baswedan ? Apakah Presiden Juga merestui ? 

Petanyaan diatas menjadi kasak-kusuk baik oleh pengamat politik, maupun oleh masyarakat pada umumnya, artinya publik yang terus menggoreng seakan-akan ada keretakan yang parah antara Surya Paloh sebagai ketua Umum NasDem dan Presiden Jokowi.

Terlepas dari itu semua, yang jelas Jokowi sebagai kepala negara atau orang nomor satu di negeri ini, pastinya akan merestui semua kandidat yang hendak mencalonkan diri, senyampang persyaratannya sudah mencukupi sesuai dengan ambang batas presidential Treshold 20%.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun