"Siapa sang Heacker Bjorka itu ? Mengapa Badan Siber Sandi Negara (BSSN) dan Badan Intelegen Negara (BIN) kesulitan menangkap sang Hacker!
Setelah beberap waktu yang lalu Heacker Bjorka membocorkan identitas dan dokumen Presiden Jokowi, administrasi BIN dan sejumlah pejabat di negeri ini, sudah membuat gaduh yang luar biasa, bahkan Pihan BSSN, BIN, dan Menkopolhukam pun dibuat ketar-ketir oleh sang hacker.
Baru-baru ini paltform media sosial kembali ramai dengan hacker Bjorka yang sudah mengklaim atau meretas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mypertamina, dan data tersebut diperjual belikan.
Kemunculan Hacker Bjorka tidak bisa dibiarkan terus berlarut-larut tanpa ada penanganan serius, meski sang hacker kerap mengklaim dirinya sedang membela rakyat Indonesia dengan cara melakukan peretasan.
Apapun bentuknya yang namanya peretasan jelas tidak bisa dibenarkan, meski berdalih sedang membela rakyat Indonesia.
Saat ini Sang Hacker sedang mengklaim bahwa website mypertamina sudah dibobol dan datanya sudah diperjualbelikan, jika kebenaran itu terjadi dan nyata secara faktual, maka data rakyat Indonesia sedang dalam situasi dan kondisi yang tidak aman.
Dilansir dari laman kompas.com, dugaan hacker Bjorka telah meretas mypertamina dengan jumlah data sebanyak 44 juta yang di jual di Breached Forum, Kamis (10/11/2022). Hacker Bjorka mematok harga 25.000 dollar atau sekitar 392 juta data mypertamina yang diperjual belikan oleh sang hacker.
Munculnya hacker Bjorka ditengah memanasnya suhu politik dinegeri ini, kembali menuai beragam tanggapan dan spekulasi dari masyarakat, dalam artian Hacker Bjorka selama ini gagal ditangkap dan diadili, karena apapun alasannya yang namanya peretasan tidak bisa dibenarkan.
Apakah sang hacker sengaja dipasang untuk mengalihkan berbagai macam isu yang sudah menguap kepermukaan, dan sengaja dipasang untuk sebuah pengalihan ?Â
Inilah yang kemudian muncul dalam benak penulis, jangan-jangan sang hacker Bjorka sengaja dipelihara untuk tujuan-tujuan tertentu, karena tidak bisa dipungkiri memanasnya suhu politik didalam negeri, sangat memungkin hacker Bjorka sebagai alat yang dipasang untuk mengalihkan isu-isu besar yang ada didalam negeri ini.
Memanasnya Suhu Politik dan Berbagai persoalan besar yang belum tuntas tertanganiÂ
Suhu politik memang kian memanas, kandidat Capres dan Cawapres memamg masih belum dideklarasikan, namun komunikasi politik antar elite terus bergerak dan berjalan.
Partai penguasa dan partai oposisi sudah saling melirik ke kanan dan kekiri, saling melihat dan menunggu sambil lalu berbisik-bisik akan sebuah strategi yang hendak dibangun oleh masing-masing Orpol.
Ditengah memanasnya suhu politik, kemunculan Hacker Bjorka dengan klaim sudah meretas 44 juta data milik mypertamina, menjadi keresahan tersendiri.
Rasa tidak aman masyarakat, jika secara faktual datanya sudah diperjual belikan oleh hacker Bjorka pastinya akan sangat berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lantas apa yang dikehendaki oleh sang hacker, dengan melakukan peretasan yang menamakan dirinya sedang membela rakyat Indonesia dan ikut memperjuangkan nasib rakyat yang semakin tertindas dengan dinaikkannya harga BBM.
Disamping memanasnya suhu politik secara nasional, kemunculan Hacker Bjorka dengan klaim telah meretas mypertamina, sangat memungkinkan sang hacker dipasang untuk proses pengalihan isu terhadap kasus-kasus besar di negeri ini.
Seperti kasus pembunuhan berencana Ferdi Sambo Cs yang telah menewaskan Brigadir Nofriasnyah Joshua Hutabarat alias Brigadir Joshua, dan tragedi diStadion Kanjuruhan Malang yang terjadi pada (01/10) yang menewaskan ratusan suporter Aremania itu.
Apa emang Bjorka dipasang untuk mengalihkan isu-isu besar yang masih dalam proses penyelesaian, atau memang betul keberadaan sang hacker ikut memperjuangkan Nasib rakyat, gegara naiknya harga BBM.
Semua masih dalam proses sangkaan dan perkiraan, dan kemunculan sang Hacker Memunculkan rasa tidak aman bagi masyarakat, sebab data-data rakyat Indonesia sudah diperjual belikan oleh sang hacker.
Bagaimana peran BSSN, BIN, dan Menkopolhukam atas peretasan Hacker Bjorka?
Badan Siber Sandi Negara (BSSN), Badan Intelegen Negara (BIN) dan Menkopolhukam seperti dipermainkan oleh sang Heacker.
Apapun alasan dari Bjorka melakukan peretasan tidaklah benar adanya, dan Bjorka dengan arogansinya cenderung melecehkan lembaga Negara.
Tentu hal tersebut tidak bisa dibenarkan, dan aparat penegak hukum harus segera mengatasi problem tersebut, hingga pelaku tertangkap dan bisa diadili secara hukum.
Kemunculan Hacker Bjorka yang sudah klaim meretas mypertamina itu, memunculkan banyaknya pertanyaan, apakah memang dang hacker sengaja dipelihara untuk mengalihkan isu-isu sensitif dan isu besar lainnya, atau memang benar adanya sang Hacker tidak bisa berkompromi dengan sistem Negara.
Hadirnya Bjorka dengan Klaim sudah meretas data mypertamina sebanyak 44 juta data, menjadi catatan penting bagi BSSN, BIN maupun oleh mengkopolhukam, sebab hacker Bjorka sangat terkesan ikut menantang apa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah.
Terlepas apakah Bjorka sengaja dipelihara atau dipasang untuk pengalihan isu-isu besar, atau memang aparat penegak hukum dinegeri ini sudah lemah syahwat untuk memberi pelajaran pada hacker Bjorka.
Kita tunggu dan lihat saja, bagaimana BSSN, BIN, dan Menkopolhukam menangani ulah Hacker Bjorka ini ditengah memanasnya suhu politik di negeri ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI