Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyoal Peniadaan PR dan Tambahan Waktu Pendidikan Karakter

27 Oktober 2022   13:17 Diperbarui: 27 Oktober 2022   13:21 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rencana penghapusan Pekerjaan Rumah (PR) bagi siswa dan Penambahan waktu di sekolah, kembali menjadi sorotan, Sumber: tampang.com

Alasan utama dari peniadaan Pekerjaan Rumah (PR) karena akan membebani siswa dan para orang tua, tentu hal tersebut masih menuai kerancuan, sebab tanpa pengawalan wali siswa yang harus terlibat dan ikut mengawal buah hatinya untuk meningkatkan proses belajarnya, maka cukup kecil kemungkinan untuk mengajarkan pada anak untuk disiplin dalam belajar.

Pekerjaan Rumah (PR) memang menjadi beban itu pun tidak bisa kita pungkiri, tetapi jika hal tersebut ditiadakan, bukankah akan membuat anak akan semakin malas untuk belajar, sementara pihak sekolah akan memberikan tambahan waktu untuk penguatan pendidikan karakter itu sendiri juga masih menuai pro dan kontra.

Disinilah kebijakan yang efektif itu seperti apa yang harus diterapkan, satu sisi menghilangkan beban Pekerjaan rumah (PR) bagi siswa, dan disisi yang lain siswa harus menambah jam pelajarannya berupa pendidikan karakter yang konsepnya juga masih dalam tataran yang "buram".

Penambahan waktu selam dua jam lamanya dengan membuat anak didik senang dengan penguatan pendidikan karakter seolah menjadi disiplin ilmu tersendiri, sehingga menjadi cukup parsial pada tataran konsep maupun teknis.

Artinya begini, bahwa peniadaan pekerjaan rumah (PR) dan tambahan waktu tentang pendidikan karakter disekolah, seperti perlu untuk ditinjau kembali, sebab ada banyak variabel yang perlu untuk dianalisa kembali.

Variabel yang perlu ditinjau kembali itu, seberapa efektif peniadaan PR bagi anak SD dan SMP ? Dan seperti apa konsep tambahan waktu mengenai pendidikan karakter yang seolah menjadi mata pelajaran sendiri disekolah dan terpisah dengan mata pelajaran yang lain?

Disinilah terkesan wali siswa hanya akan sepenuhnya memasrahkan buah hatinya pada suatu lembaga pendidikan, sehingga proses pengawalan yang seharusnya menjadi tanggung jawab para wali siswa dirumah terkesan diabaikan dengan peniadaan beban PR itu sendiri.

Pendidikan Karakter bukan sekedar teori saja, namun lebih pada Tindakan yang dicontohkan pada siswa

Hakekatnya secara teoritis pendidikan karakter itu sudah include pada mata pelajaran yang ada disekolah, seperti pendidikan kewarganegaraan, pendidikan agama, dan pendidikan lainnya yang menunjang terhadap penguatan karakter anak.

Penambahan waktu selama dua jam sebagai pengganti peniadaan PR bukankah juga akan membebani bagi anak, sebab ketika bicara efektifitas, penambahan waktu tersebut bukan malah semakin efektif, justru anak yang masih berada di bangku SD dan SMP akan sangat capek sekali dengan tambahan waktu tersebut.

Sementara ketika membahas masalah pendidikan karakter yang secara teoritis sudah includ pada mata pelajaran pendidikan karakter, secara aplikatif juga harus dicontohkan oleh gurunya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun