Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Giring Mulai Menggiring Capres dan Cawapres Pasca NasDem Deklarasi Anies Baswedan

11 Oktober 2022   22:48 Diperbarui: 11 Oktober 2022   22:52 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerum PSI Bro Giring Capreskan Ganjar Pranowo dan Cawapreskan Yenny Wahid tanpa kulo nuwun, Sumber : kompas.com

"Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi Capreskan Ganjar Pranowo dan juga mwncawapreskan Yenny Wahid sebagai calon wakil presiden pada pemilu mendatang, pasca NasDem Deklarasi Anies Baswedan Sebagai Calon Presiden pada pemilu tahun 2024"

Politik memang penuh dengan intrik, taktik atau strategi, serta kemampuan personal dan kelompok untuk melakukan sebuah gerakan untuk sampai pada tujuan yang di impikan.

Kita semua pasti sudah tahu siapa sosok Giring Ganesha yang saat ini menjadi ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Seorang anak band atau lebih tepatnya mantan vokalis band Nidji, saat ini mencoba peruntungannya di dunia politik yang penuh dengan intrik dan akrobatik.

Giring Ganesha memang sudah memiliki popularitas dan fans yang cukup fanatik, karena beliau adalah anak Band, dan saat ini bisa menjadi Ketua Umum DPP PSI, merupakan prestasi yang luar biasa bagi sosok Giring ini, pasalnya beliau sedari awal kerap melakukan manuver yang ada kecenderungan terjadinya benturan antar pihak.

Giring bersama PSI yang mengklaim diri dan partainya, sebagai partainya kaum Milenial apakah cukup di gandeungi dengan kaum Milenial itu sendiri, atau jangan-jangan PSI semakin dijauhi akibat ulah dan manuver ketua umumnya.

Giring dan PSI-Nya, memang pendukung Presiden Joko Widodo, sehingga kader PSI masuk dalam kabinet yang dipimpin presiden Jokowi. Terlepas dari itu semua dalam konstek menghadapi pemilu yang akan datang Giring dengan PSI-Nya sudah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Capres dan Yenny Wahid sebagai Cawapresnya, Pasca NasDem Deklarasikan Anies Baswedan.

Diketahui bahwa PSI, sah-sah saja mencapreskan siapapun termasuk pak Ganjar dan Yenny Wahid, namun justru hal tersebut memunculkan problem baru, karena berkaitan dengan etika politik.

Ganjar Pranowo memang memiliki elektabilitas yang cukup bagus, masih bersaing dengan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, tetapi perlu digaris bawahi bahwa Ganjar masih berpegang teguh pada partai yang telah mengantarkannya sebagai Gubernur Jawa Tengah, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Pencapresan Ganjar Pranowo oleh PSI sejauh ini masih belum terjadi komunikasi politik, kalo bahasa jawanya, PSI masih belum menyatakan Kulo Nuwon, langsung serobot Kader PDI-P.

Artinya PSI belum melakukan komunikasi baik terhadap PDI-P, maupun pada Ganjar Pranowo, sehingga akibat dari manuver PSI ini, PDI-P pun merasa dirugikan, hal tersebut diungkap oleh sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto.

Momen pencapresan Ganjar Pranowo oleh PSI pada (03/10), Pasca Anies Baswedan di Capreskan oleh NasDem, masih menjadi perhatian yang cukup menarik untuk dianalisa, sebab PSI Sendiri elektabilitas partainya masih, 0,00 persen secara Nasional, namun manuvernya membuat pusing elite partai lainnya.

Lemahnya Aspek Komunikasi yang harus dibangun oleh sebuah partai 

Mengapa penting aspek komunikasi yang harus terjalin antar elite partai, yang seharusnya dilakukan oleh ketum PSI sebagai penanggung jawab secara umum didalam partai itu sendiri.

Partai yang sudah menjadi pemenang pada pemilu 2019 yang lalu masih terus melakukan safari politik, membangun komunikasi, saling menjajaki kesamaan visi, serta terus melakukan upaya kordinasi untuk membangun kekuatan yang pada gilirannya berharap menjadi pemenang pada pemilu yang akan datang.

Lain halnya dengan PSI yang terkesan asal serobot, seperti cacing kepanasan pasca NasDem mencapreskan Anies Baswedan menunjukkan kelemahan analisan dan aspek Komunikasi Giring yang cenderung membuat PSI semakin tenggelam dan sama sekali tidak mendapatkan simpatik akibat ulah dan manuvernya.

Hal tersebut sebenarnya cukup disayangkan, namun apa boleh buat bro Giring masih terus melakukan upaya dan menggiring Opini tanpa ada perhitungan yang matang, meski klaim bro Giring ini mencapreskan Ganjar pada Hari yang sama dengan deklarasi NasDem yang mencapreskan Anies Baswedan.

Giring sendiri mencapreskan Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid sebagai cawapres, karena sudah melakukan musyawarah yang beliau sebut dengan Rembuk Rakyat yang hampir semua kadernya di daerah memilih Ganjar Pranowo sebagai kandidat Capres dari PSI.

Sayang seribu sayang Bro Giring Capreskan Ganjar tanpa Kulo Nuwun sehingga ada pihak-pihak yang merasa di rugikan atas manuver politik bro Giring ini.

Bro Giring dan PSI Lempar Magnet itu mendapatkan Simpatik

Bukan tanpa alasan PSI mencapreskan Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid sebagai Capres dan Cawapres, meski kemudian muncul pertanyaan sudahkah ketum PSI Giring kulo Nuwun pada tokoh dan elite yang direkomendasikan oleh PSI?

Sementara Ganjar Pranowo sendiri adalah kader Ideologis PDI-P, yang artinya Bro Giring setidaknya pamit terlebih dahulu pada Ibu Mega selaku pemegang hak preogatif di PDI-P. Itulah yang disebut dengan etika dan komunikasi politik yang Santun, tidak lantas seperti Manuver Giring yang kemudian para pengamat pun melihat manuver ketum PSI itu membawa dampak merugikan terhadap para pihak.

Kembali lagi pada aspek politik yang memang penuh dengan intrik dan taktik, mungkin saja PSI sedang melempar magnet yang Mega besar, untuk mendapatkan simpatik rakyat dan kaum Milenial, karena PSI sendiri kerap mendeklarasikan partainya sebagai partainya para anak muda (kaum milenial).

Sepertinya ada kesalahan ketika Bro Giring sedang melempar magnet itu, sebab pasca dilempar bukan simpatik yang didapatkan, justru lemparan Magnet itu sudah membuat gubangan yang bisa menenggelamkan Giring beserta pasukannya.

Sedikit menarik benang merah dari ulasan diatas, bahwa Giring dan PSI sedang menggiring bola magnet yang lajunya cukup berat, sebab bola magnet yang dimainkan sedang berada dilapangan salju, dan membuat sang penyerang bisa terperosok pada ranjau-ranjau yang mematikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun