"Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kembali menjadi perhatian dan sorotan publik, sebab kasus KDRT yang menimpa Lestiani atau populer dengan nama panggung Lesti Kejora itu membuat banyak orang mengecam Aksi kekerasan Rizky Billar pada Istrinya Lesti Kejora"
Masih menjadi perbincangan dan sorotan publik, perihal Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menimpa pedangdut Lesti Kejora masih terus menjadi sorotan dan perhatian Publik, sebab KDRT bukan hanya berdampak pada aspek fisik saja, namun juga meninggalkan bekas traumatik yang bisa berkepanjangan.
KDRT merupakan fenomena dalam kehidupan berumah tangga, kekerasan yang kerap korbannya adalah perempuan atau istri, masih kerap terjadi, sehingga larangan akan KDRT itu menjadi perhatian pemerintah dan Komnas Perempuan yang berupaya memberikan perlindungan dan adanya jerat undang-undang bagi pelaku kekerasan.
Hubungan suami-istri memang harapannya membangun cinta dan kasih sayang untuk mewujudkan keluarga yang tenteram dan harmonis, namun dalam rumah tangga percikan kecil bisa menjadi persoalan besar apalagi sampai terjadi perselingkuhan baik yang dilakukan oleh istri maupun suami yang berakibat terjadinya kekerasan dan proses perceraian.
Dalam konstek KDRT dua hal yang sangat perlu untuk diperhatikan karena berkaitan dengan masa depan keluarga, tidak hanya berdampak pada pelaku maupun korban, namun juga berdampak pada sanak famili serta juga anak yang pada akhirnya juga menjadi korban.
Pertama Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang berdampak pada fisikÂ
Secara umum KDRT pelakunya adalah suami dah korbannya adalah istri. Mengapa seorang istri yang kerap menjadi objek kekerasan ?
Pada dasarnya perempuan kemampuan dan kekuatannya dianggap lebih lemah, sehingga para suami yang ototnya lebih kencang, terkadang bertindak sewenang-wenang pada istrinya, sehingga hubungannya menjadi tidak harmonis.
Ketidakterbukaan seorang suami maupun seorang istri bisa menjadi salah satu pemicu pertengkaran yang ujungnya terjadi tindak kekerasan, dan hal itu tentu sangat dilarang dalam urusan rumah tangga.
KDRT secara fisik bisa menyebabkan luka, lebam, keretakan pada tulang, cidera pada organ, hingga bisa menyebabkan kematian.
Akibat dari kekerasan secara fisik disamping terjadi luka pada bagian-bagian di tubuh, juga masuk kedalam menyerang pikiran dan psikis, sebab tindakan kekerasan dalam rumah tangga bisa menyebabkan traumatik yang berkepanjangan dan cukup membahayakan baik bagi fisik maupun psikis.
Kedua tindak kekerasan yang bisa menyebabkan serangan terhadap psikis
Tindak kekerasan yang bisa menyerang psikis baik yang dilakukan oleh seorang laki-laki maupun perempuan juga cukup rentan bagi perkembangan kejiwaan seseorang.
Kata-kata kotor ketika suami-istri sedang bertengkar, karena sudah tida mampu menahan emosinya, sehingga menyebabkan rasa sakit hati kedua belah pihak, sehingga pada akhirnya pisah ranjang dan tak saling bicara, sehingga permasalahan yang dipersoalkan itu tidak menemukan jalan keluar alias Kran komunikasi tertutup karena enggan untuk saling bicara.
Kata-kata kotor yang kerap menjadi bahan pergunjingan baik oleh suami maupun istri kerap terjadi dalam konstek hubungan keluarga, sehingga merasa saling benar sendiri dan memperrahankan egonya masing-masing menjadi pemicu dan menjadi bom waktu yang setiap saat bisa meledak.
Dikutip dari laman halodoc.com, Dampak KDRT itu bisa menyebabkan hal-hal sebagai berikut :
Malu
Tidak berdaya dan bingung.
Penurunan rasa percaya diri dan harga diri.Â
Kondisi tersebut secara tidak langsung bisa memicu munculnya gejala yang lebih buruk lagi untuk kesehatan mental, termasuk:
1. Upaya untuk bunuh diri.
2. Stres dan depresi.
3. Gangguan kecemasan.
4. Post traumatic stress disorder  (PTSD).
5. Penyalahgunaan obat terlarang.
6. Konsumsi minuman beralkohol.
7. Dismorfia tubuh yang mengakibatkan munculnya pola makan tidak sehat.
Begitu besarnya dampak KDRT itu baik bagi fisik maupun bagi psikis kita, sehingga tindakan kekerasan dalam rumah tangga, tidak akan pernah menyelesaikan masalah, yang ada hanya menambah rentetan panjang suatu masalah.
Disinilah pentingnya managemen yang baik dalam rumah tangga, baik itu managemen keuangan, mengamen financial, managemen emosional, management pikiran, maupun managemen tindakan, sehingga pola akan terbentuk dengan baik di dalam hubungan rumah tangga.
KDRT bisa sebabkan traumatik berkepanjangan dan sebabkan hancurnya masa depan
Dari dua aspek KDRT yang bisa melukai aspek fisik maupun aspek kejiwaan seperti yang sudah di ulas diatas, bahwasanya KDRT yang paling mendasar bisa sebabkan rasa traumatik yang amat sangat, bahkan rasa trauma itu bisa berdurasi yang cukup panjang, tergantung seberapa besar Tindak kekerasan itu dilakukan baik secara psikologis maupun secara fisik.
Disamping menjadi rasa trauma yang cukup panjang akibat tindak kekerasan, juga akan merusak masa depan dan hubungan antar keluarga, karena orang tua masing-masingbvaik dipihak korban maupu pelaku, jelas akan membela masing-masing anaknya, dan cukup banyak para orang tua masih kekeh membela anaknya, meski sudah tahu bahwa sang anak sudah berbuat salah.
Akibat dari KDRT hubungan antar keluarga yang sudah menjadi besan itu, juga dengan sendirinya akan pecah akibat perbuatan atau tindakan kekerasan yang terjadi, begitu pun dalam situasi dan kondisi keluarga yang sudah memiliki keturunan juga akan berdampak pada putra atau pada sang putri, sehingga KDRT hanya akan membuat hancurnya sebuah keluarga.
Oleh karenanya Tindak kekerasan dalam rumah tangga baik oleh pemerintah maupun oleh agama sangatlah dilarang, karena adanya KDRT tidak hanya membuat hancurnya sebuah keluarga, namun akan menyisakan trauma yang mendalam, sehingga tidaklah diperkenankan terjadi yang namanya KDRT baik yang bersifat menyerang fisik maupun psikis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H