Tragedi yang paling mengerikan dalam sejarah Sepakbola Indonesia
Banyaknya korban Jiwa yang berjatuhan yang diduga karena desakan, akibat adanya gas Air mata, pihak aparat penegak hukum harus mendalami dan menyelidiki tragedi berdarah tersebut.
Duka yang mendalam sangat dirasakan oleh bangsa Indonesia akibat peristiwa tersebut, sehingga tragedi berdarah hingga ratusan korban jiwa itu kedepan tidak boleh terjadi lagi.
"Ingat bahwa pertandingan sepakbola atau olahraga apapun tidak sebanding dengan nyawa"Â Prinsip tersebut memanglah benar adanya, sebab Nyawa tidak bisa dibeli atau dipertaruhkan dengan apapun, apalagi hanya dengan sekedar pemainan sepakbola dilapangan hijau.
Presiden Jokowi Pun perintah untuk menghentikan Liga yang sedang berlangsung tersebut akibat banyaknya korban yang berjatuhan, dan Presiden perintahkan Kapolri untuk mengusut tragedi berdarah itu hingga tuntas.
Tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan yang membuat ratusan nyawa melayang, menjadi tinta hitam sejarah Sepakbola Indonesia, Sebab nyawa yang melayang tidak bisa diganti oleh apapun didunia ini.
Dengan tragedi tersebut, lantas siapa yang hendak dipersalahkan ? Disini tidak lantas sedang mencari kambing hitam yang dungu, namun bobrok dan rusaknya sistem managemen penonton hingga kerusuhan terjadi dan tidak mampu dibendung, menjadi sejarah kelam dalam perkembangan sepak bola Indonesia.
Gas Air Mata dan Kepanikan salah satu penyebab Banyaknya Korban Berjatuhan
Banyak yang meninggal dunia akibat terjadi desakan dan bentrok dengan aparat keamanan. Dalam konstek ini tidak ada yang harus dipersalahkan, namun peristiwa tersebut tetap harus didalami dan diselidiki, sebab ada banyak unsur yang menyebabkan banyaknya korban jiwa berjatuhan.
Dalam tragedi berdarah di stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi pada Sabtu Malam (02/10), tidak ada bentrok antar suporter, sebab Bonek yang merupakan Fans berat dan fans fanatik Persebaya tidak diperkenankan untuk ikut menonton kedalam Stadion Kanjuruhan.