"Naik kereta Api (KAI) kelas ekonomi, bisa menghemat transportasi, karena ongkos yang harus dikeluarkan terbilang lebih murah dari transport lainnya"
Sebelum pandemi covid 19 melanda bangsa Indonesia, perjalanan dengan menggunanakan transportasi umum, khususnya kereta api kerap menjadi pilihan untuk melakukan perjalan yang terbilang cukup jauh.
Waktu itu penulis melakukan perjalanan dari kota Jember - Surabaya, dalam rangka mengikuti seminar dan pelatihan, kurang lebihnya selama tiga hari lamanya, dan berangkatnya pun dengan menggunakan transportasi umum yakni Kereta Api Indonesia (KAI).
Transport yang satu ini memang menjadi sebuah pilihan, Dimana inovasi dan pembaharuan keretai Api Indonesia sudah membuat penumpangnya nyaman dan enak, meski kelas ekonomis, namun tidak mengurangi kenyamanannya, karena sudah dilengkapi dengan pendingin yang membuat penumpang cukup betah dalam melakukan aktivitas perjalanan.
Sayang seribu sayang waktu itu situasi dan kondisi penulis kurang begitu fit, dikarenakan sedang sakit gigi, baik Kereta Api dari Jember -Surabaya ditambah dinginnya AC di dalam gerbong, membuat rasa sakit yang tidak mampu di bahasakan, karena cukup dirasakan oleh objek yang sedang dilanda.
Hanya saja waktu itu, menikmati perjalanan sambil pegang kedua pipi, sesekali pegang kepala, karena rasa sakit gigi itu menjalar ke bagian di kepala ikut berdenyut-denyut pula.
Rasa yang sensasional menikmati perjalanan sambil menikmati rasa sakit gigi, karena ada pembengkakan di bagian gusi.
Sebelum memasuki Gerbong, Rasa sakit itu sudah mendingan karena diobati
Karena sudah ada undangan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mengikuti serangkaian kegiatan pada waktu itu, mau tidak mau harus berangkat, meski kondisi tubuh kurang fit akibat dari rasa Sakit Gigi.
Rasa meriang dan kepala masih cenat-cenut, apa boleh buat tetap berangkat karena ada tugas yang harus dipenuhi.
Sebelum berangkat memang sudah agak mendingan karena diobati terlebih dahulu, tetapi pass masuk gerbong KAI meski kelas ekonomi yang sudah full AC, sakit pun semakin menjadi-jadi.
Rasa sakit gigi dan sakit hati rasanya sudah tidak jauh berbeda, sebab keduanya bikin Ndak enak makan, tapi itulah realita kehidupan yang harus dihadapi dan dijalani dengan sebaik-baiknya.
Sensasi Naik kereta Api, Saat kondisi lagi sakit gigi
Sungguh nikmatnya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, mau teriak pun maumlu dengan tetangga sebelah yang belum dikenal, hanya saja dinikmati dengan sepenuh hati.
Dalam perjalanan Jember - Surabaya, berharap waktu dengan cepat berputar hingga kereta sampai di tujuan.
Sebab kepala sudah terasa mau pecah, dan gusi semakin takut akan kedinginan, mau minta petugas untuk mematikan AC pun, sudah tidak bisa sebab selama perjalanan lebih banyak pejamkan mata sambil menikmati rasa sakit yang sedang melanda.
Sakit Gigi saat naik kereta api bukanlah rekayasa atau cerita fiksi belaka, karena pada waktu itu secara faktual terjadi pada diri penulis, sensasinya bikin harapan untuk tidak naik kereta api lagi saat kondisi tubuh kurang fit apalagi sedang sakit gigi.
Dengan demikian, Naik Kereta Api Indonesia dalam kondisi segar bugar memang terasa indah dan nikmat, tapi jika sedang sakit gigi, rasanya pengen kereta bergerak lebih cepat lagi, sebab dinginnya AC semakin membuat sensasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H