"Seperti apa yang disampaikan oleh presiden Jokowi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah pilihan sulit, meski rencana awal menaikkan harga BBM pada awal September, tetapi keputusan menaikkan harga BBM dilaksanakan pada (03/09), sehingga menuai protes dan demonstrasi berkelanjutan"
Aksi demonstrasi diberbagai daerah tolak kebijakan kenaikan harga BBM mulai dari aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa, buruh dan profesi lainnya tidak luput pula untuk berdemonatrasi atas kebijakan kenaikan harga BBM.
Karena tidak bisa dipungkiri resiko menaikkan harga BBM akan sangat berdampak pada harga pangan yang menjadi kebutuhan masyarakat setiap hari.
Aksi demostrasi yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) melakukan demo Dipatung kuda pada Jumat (23/09) di patung Kuda tadi siang dengan menyuarakan tolak kenaikan harga BBM. Dalam aksi tersebut sejumlah emak-emak pun turun gelanggang menyuarakan hal yang sama, sebab kenaikan harga BBM membuat skema pengeluaran semakin tidak mencukupi akan kebutuhan rumah tangga.
Dikutip dari laman tempo.co, Gerakan Nasional Pembela Rakyat berdemo di Patung Kuda pada Jum'at 23 September 2022 jam 13.00 WIB. GNPR menuntut pemerintah untuk menurunkan harga BBM, menurunkan harga-harga, dan supremasi hukum.
"Uang dapur kami mesti ditekan untuk pos lain. Anak kami, kan, juga harus diberi makan, spp untuk sekolah, transportasi. Itu juga pasti akan naik," kata Ida dari Aliansi Rakyat Menguggat.
Emak - emak yang bergabung dalam aksi di patung Kuda tersebut menyuarakan aspirasinya untuk didengar secara langsung oleh pemerintah, emak-emak tersebut ikut aksi demonstrasi sambil lalu membawa peralatan dapur, akibat kenaikan harga BBM, Gaji pada Suami tidaklah cukup penuhi kebutuhan, sehingg emak-emsk tersebut cukup getol tolak kenaikan harga BBM, karena gaji suami mereka juga tidak kunjung naik.
Naiknya harga BBM membuat skema pengeluaran semakin tertekan
Kalau emak-emak sudah turun gelanggang ikut demonstrasi tolak kenaikan harga BBM, artinya ada masalah serius soal pengeluaran didapur.
Sudah jelas terjadi tekanan yang luar biasa, karena menurut salah satu emak-emak yang ikut berdemo, ekonomi semakin sulit dan tercekik, pasalnya gaji suami emak-emak tersebut tidak kunjung naik.
Bahkan imbas kebijakan naiknya harga BBM, bisa membuat malapetaka tersendiri dalam kehidupan berumah tangga, Karena ketika BBM naik yang secara otomatis akan membuat bahan pokok menjadi naik, dan skema pengeluaran pun harus kembali diatur sedemikian rupa supaya mampu Mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Gerakan demonstrasi didepan patung kuda yang kemudian diikuti oleh Emak-emak yang mengatasnamakan kelompok "Aliansi Rakyat Menggugat" bersama dengan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) menjadi fenomena tersendiri, karena emak-emak pun sudah mulai resah dan khawatir atas kebijakan pemerintah menaikkan harga bbm
Naiknya harga BBM dan Sinyal gangguan harmonisasi dalam keluargaÂ
Menurut salah satu aksi dari kelompok Aliansi Rakyat Menggugat menyatakan bahwa kenaikan harga BBM juga sangat berdampak terhadap harmonisasi dalam kehidupan rumah tangga.
Bahkan menurut ketua Aksi, kenaikan harga BBM bisa memicu tingkat perceraian semakin tinggi, pasalnya membengkaknya pengeluaran yang tidak berimbang dengan pemasukan, bahkan bisa membuat tingkat pengangguran semakin tinggi.
Hal itulah yang bisa menjadi salah satu pemicu pada aspek perekonomian yang semakin melemah dan bisa membuat ketidak harmonisan dalam kehidupan berumah tangga.
Aksi demonstrasi emak-emak Tolak Kenaikan harga BBM sambil membawa alat-alat masak, mampukah mengetuk pemerintah untuk menurunkan harga BBM ? Setidaknya dengan menurunkan harga BBM ditengah ekonomi yang semakin mencekik, bisa membuat rakyat diskar rumput akan mengurangi jatah makan dengan alasan melakukan penghematan.
Oleh sebab itu, jika emak-emak sudah turun gelanggang untuk ikut melakukan demonstrasi, berarti kondisi dapur untuk bisa mengepul dalam keadaan yang sudah mengkhawatirkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H