Bahkan imbas kebijakan naiknya harga BBM, bisa membuat malapetaka tersendiri dalam kehidupan berumah tangga, Karena ketika BBM naik yang secara otomatis akan membuat bahan pokok menjadi naik, dan skema pengeluaran pun harus kembali diatur sedemikian rupa supaya mampu Mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Gerakan demonstrasi didepan patung kuda yang kemudian diikuti oleh Emak-emak yang mengatasnamakan kelompok "Aliansi Rakyat Menggugat" bersama dengan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) menjadi fenomena tersendiri, karena emak-emak pun sudah mulai resah dan khawatir atas kebijakan pemerintah menaikkan harga bbm
Naiknya harga BBM dan Sinyal gangguan harmonisasi dalam keluargaÂ
Menurut salah satu aksi dari kelompok Aliansi Rakyat Menggugat menyatakan bahwa kenaikan harga BBM juga sangat berdampak terhadap harmonisasi dalam kehidupan rumah tangga.
Bahkan menurut ketua Aksi, kenaikan harga BBM bisa memicu tingkat perceraian semakin tinggi, pasalnya membengkaknya pengeluaran yang tidak berimbang dengan pemasukan, bahkan bisa membuat tingkat pengangguran semakin tinggi.
Hal itulah yang bisa menjadi salah satu pemicu pada aspek perekonomian yang semakin melemah dan bisa membuat ketidak harmonisan dalam kehidupan berumah tangga.
Aksi demonstrasi emak-emak Tolak Kenaikan harga BBM sambil membawa alat-alat masak, mampukah mengetuk pemerintah untuk menurunkan harga BBM ? Setidaknya dengan menurunkan harga BBM ditengah ekonomi yang semakin mencekik, bisa membuat rakyat diskar rumput akan mengurangi jatah makan dengan alasan melakukan penghematan.
Oleh sebab itu, jika emak-emak sudah turun gelanggang untuk ikut melakukan demonstrasi, berarti kondisi dapur untuk bisa mengepul dalam keadaan yang sudah mengkhawatirkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H