"Video viral berdurasi 60 detik soal ketua DPRD Lumajang Anang Ahmad Syaifuddin yang tidak hafal salah satu butir Pancasila sebagai Ideologi Negara, menjadi catatan tersendiri, sebab seorang pejabat Negara dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) harus menelan rasa malu, karena tidak hafal salah satu butir Pancasila, yang kemudian dengan ksatria mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua DPRD Kabupaten Lumajang"
Peristiwa Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, Anang Ahmad Syaifuddin fraksi PKB harus menelan pil pahit gegara tidak hafal Pancasila yang viral karena di videokan, sebab rasa malu karen tidak hafal Pancasila, Beliaupun secara ksatria mengundurkan diri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Video berdurasi 60 detik itu menjadi bahan perbincangan warga net, karena diketahui salah pejabat negara yang semestinya harus hafal di luar kepala, namun apalah daya, beliau juga manusia yang memiliki khilaf dan ketidak sengajaan.
Terlepas dari itu semua, konstruksi yang dibangun oleh Presiden Joko Widodo dengan Revolusi Mental, tentu kembali di pertanyakan, Jika seorang anggota dewan saja tidak hafal dengan butir-butir Pancasila.
Butir-butir Pancasila yang merupakan sebuah Ideologi Negara, pada hakekatnya tidak sekedsr dihafal, namun harus dipahami makna dan isinya, serta mampu di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana seharusnya Revolusi Mental harus diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini? Sementara Pancasila sebagai ideologi Negara sebagai sebuah pijakan dalam revolusi mental yang diharapkan oleh presiden Joko Widodo.
Dikutip dari laman tempo.co, Sebelumnya, Â gara-gara tidak lancar saat mengucapkan Pancasila dalam sebuah forum kegiatan perhimpunan mahasiswa, Anang Ahmad Syaifuddin menyatakan mundur dari Ketua Dewan. Pernyataan mundur itu disampaikan dalam rapat paripurna DPRD Lumajang, Senin siang.
Konsepsi Revolusi Mental !
Lantas apa hubungannya revolusi mental dengan salah satu anggota dewan yang tidak hafal dengan butir-butir Pancasila? Sekilas memang tidak tidak ada hubungannya, namun jika dicermati dengan seksama, bahwa Revolusi Mental itu harus diterapkan sejak dini.