Anak pendidikan usia dini saja, dalam rentang satu Minggu dengan begitu cepatnya menghafal butir-butir dalam Pancasila, meski masih belum paham makna yang terkandung pada masing-masing sila tersebut.
Pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam pendidikan sangat penting adanya untuk menggugah rasa nasionalisme dalam diri kita, dan para generasi penerus bangsa.
Menjadi sebuah contoh dan pelajaran bagi kita semua, salah satu pejabat daerah yang tidak hafal butir-butir Pancasila yang merupakan dasar dari sebuah negara dan bersifat Sakral memang cukup disayangkan, sehingga klarifikasi dari organisasi partai politik yang menaunginya sudah dilakukan.
Dengan peristiwa tersebut juga menjadi salah satu pelajaran bagi Organisasi politik untuk membina nilai-nilai kebangsaan dan pemahaman terhadap ideologi Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap kader atau anggota partai Politik untuk menjadi lebih berintegritas lagi, sehingga peristiwa serupa tidak terjadi lagi, apalagi notabene pejabat negara yang justru menjadi contoh bagi masyarakat umum.
Guratan kepedihan di wajah eksekutif dan legislatifÂ
Saat Anang Ahmad Syaifuddin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua DPRD Lumajang, sebab kekhilafannya saat mengucapkan butir-butir Pancasila yang keliru.
Gegara keliru melafaldkan butir-butir Pancasila, dan direkam menjadi video, lantas kemudian viral dimedia sosial, menjadi pukulan telak, tidak hanya bagi orpol yang menaunginya, namun bagi eksekutif yang merupakan Sahabat seperjuangannya.
Toriqul Haq, selaku Bupati kabupaten Lumajang menunjukkan kepedihannya atas perisitiwa kekhilafan ketua DPRD itu, yang kemudian viral dan menjadi hukuman sosial, sehingga beragam spekulasi bermunculan.
Dikutip dari JPNN.com, "Dalam kesempatan yang berbahagia ini, dalam (rapat) paripurna DPRD, dalam ruangan yang terhormat ini, dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim saya dengan hati yang sangat menyesal mengundurkan diri dari ketua DPRD Kabupaten Lumajang," kata Anang Ahmad Syaifuddin di hadapan seluruh peserta Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Lumajang, Senin (09/09).Â
Sikap ksatria Anang Ahmad Syaifuddin mengundurkan diri karena kekhilafannya melafadzkan butir-butir Pancasila, patut di acungi jempol, sebab salah dan khilaf adalah miliki manusia, dan sudah semestinya hal tersebut adalah hal yang manusiawi, tentu saja tidak perlu dihakimi berlebihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H