"Kematian Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat alias Brigadir J masih seperti bola salju yang terus menggelinding berputar dan semakin liar, meski sudah ada 4 tersangka yang sudah ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan berencana"
Begitu dahsyatnya skenario yang di bangun Irjen Ferdi Sambo dalam tindakan kejahatan menghilangkan nyawa ajudannya.
Masyarakat dibuat geleng-geleng atas tindakan senyap yang dilakukan Sambo Cs hingga membuat Nyawa Brigadir J melayang.
Dari waktu ke waktu, misteri kematian Brigadir J, mulai terbongkar yang berujung penetapan 4 tersangka pembunuhan berencana.
FS, RE, RR, dan KM ditetapkan sebagai tersangka. FS, RR, dan KM dijatuhi pasal 340 Subsider 338 Junto pasal 55-56 KUHP tentang pembunuhan berencana, Sementara sang eksekutor RE, dijatuhi pasal 348 junto 55-56 KUHP tentang pembunuhan dibawah perintah.
Siapa yang menyangka FS, sampai kalap dan buta mata hatinya, serta pikirannya yang gelap, jelas jauh-jauh hari rencana pembantaian terhadap Brigadir J, sudah dirancang sedemikian rupa.
Rupanya laporan Putri Candrawati Sambo tentang kasus pelecehan seksual, dan percobaan pembunuhan ditepis oleh Timsus penyidik, karena tidak ditemukan bukti satupun akan hal tersebut, disamping itu pula Brigadir J orangnya sudah meninggal dunia.
Disinilah PC terindikasi ikut Serta dalam skenario yang dibangun oleh sang suami untuk menghabisi Brigadir J hingga tewas mengenaskan.
Skenario konyol dalam lakon drama aktual, akhirnya menjadi bola salju yang menggelinding dengan liar, bahkan meluas dan melebar kemana-mana.
Apakah institusi Polri sudah menjadi sarang mafia, yang dengan mudahnya mengambil nyawa seseorang, bahkan Brigadir J adalah anggota sekaligus Ajudannya? Jika alasan konyol seperti yang disampaikan oleh PC kepada suaminya, sehingga membuat Sambo geram, dan pulang terlebih dahulu untuk menghabisi Brigadir J, sungguh skenario yang sangat naif.
Sebelum Brigadir J di Eksekusi Mati
Sebelum melakukan perjalanan ke Magelang, tersebar Video Call antara Brigadir J dengan Kekasihnya Vera Simanjuntak. Dalam Video Call, Brigadir J dengan mata sembab dan suara sedih menyampaikan ke Vera untuk mencari laki-laki lain menjadi pendamping hidupnya, karena nyawanya sudah terancam, dan Skuad lama akan segera mengeksekusi dirinya.
Baca Juga :Â Rekaman CCTV perjalanan Rombongan Putri Candrwati, Sebelum Brigadir J dinyatakan tewas
Skenario pembunuhan berencana tersebut sudah di mulai sejak dari Magelang, Putri Candrawati sempat menangis di Magelang yang diketahui oleh Barada E, Bripka Ricky Rizal dan Kuwat Makruf yang merupakan ART Ferdi Sambo.
Skenario yang dibangun memang sengaja dibuat pandangan publik kabur untuk menghilangkan jejaknya, namun skenario manusia sangatlah mudah di tebak, dan Tuhan pun dengan sendirinya membuka kebusukan Ferdi Sambo Cs, meski durasi waktunya cukup lama karena bukanlah kasus biasa.
Mungkinkah Putri Candrawati memiliki hubungan Khusus dengan Brigadir Joshua? Sementara disisi yang lain Joshua maupun Ibu Putri menganggap sebagai Ibu dan anak, begitu pun dengan Ferdi Sambo juga menganggap Joshua sebagai anaknya Sendiri, lantas apa Motif dibalik pembantaian yang membuat Matinya Joshua dalam kondisi yang tidak wajar.
Disinilah beragam asumsi muncul, mulai dari dugaan kasus perselingkuhan, perjudian online, bandar sabu, sampai terindikasi adanya bisnis gelap dan perdagangan manusia yang saat ini masih terus diselidiki oleh Timsus Polri.
Mengapa Putri Candrawati Sambo terindikasi kuat untuk menjadi tersangka ? Pertama ikut serta dalam skenario dan laporan kebohongan yang dipertontonkan ke publik, Kedua adanya percobaan pembunuhan, bahkan dilaporkan Joshua menodongkan Pistol ke Putri Sambo.
Laporan kebohongan Putri Candrawati Sambo tak terbukti, artinya hal tersebut adalah satu rangkaian skenario yang tak terpisahkan.
Bahkan sangat dimungkinkan Putri Candrawati Sambo, sebelumnya sudah mengerti bahwa Joshua akan dihabisi sampai mati, sehingga kesedihan dan naluri seorang Ibu sangat di rasakan oleh Putri Candrawati, ketika masih berada di Magelang.
1 Milyar untuk Barada E, 500 Juta Untuk RR, dan 500 Juta Untuk KM
Skenario awal tidak berjalan efektif, bahkan keluar dan mencuat kepermukaan hingga menjadi tensi publik, sehingga skenario yang dibangun FS menjadi senjata yang terbalik dan mengejar sutradara sekaligus tokoh utama dalam drama kematian Brigadir J.
Menurut mantan Kuasa Hukum Barada E, Deolipa Yumara yang beberapa waktu yang lalu tayang di televisi, pengakuan Barada E terhadap kuasa Hukumnya tersebut memang sudah dijanjikan uang 1 milyar untuk sang eksekutor, dan yang ikut membantu 500 juta, dengan catatan uang akan diberikan, jika kasus tewasnya Brigadir J aman dan mulus.
Keterangan Barada E pada mantan Kuasa Hukumnya Deolipa Yumara memang sudah dipanggil oleh Ferdi Sambo beserta Istri yang memang di Janjikan uang tutup mulut, jika skenario tersebut berhasil.
Deolipa Yumara menyampaikan pengakuan Barada E, soal uang dijanjikan oleh Ferdi Sambo dan Miss x. Menurut Yumara Mis x tersebut tidak lain adalah Ibu Putri Candrawati Sambo.
Tetapi persoalan tewasnya Brigadir J ini sudah jauh dari skenario awal, bahkan semakin terbongkar dan mulai menemukan titik terang yang sebenarnya.
Meski saat ini, Putri Candrawati masih belum bisa memberikan keterangan soal tewasnya Brigadir J, karena masih traumatik atas kasus tersebut, Sehingga ada kemungkinan besar Putri Candrawati akan terseret dan menjadi tersangka, karena Putri Candrawati ketika Brigadir J tewas, terindikasi juga ada Di TKP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H