Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agustus: Welcome Bulan Kemerdekaan

1 Agustus 2022   07:07 Diperbarui: 1 Agustus 2022   07:13 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia setiap tahun merayakan kemerdekaan yang jatuh di bulan Agustus, Sumber : kompas.com

"Tujuh belas Agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita...
Hari merdeka nusa dan bangsa..
Hari lahirnya bangsa Indonesia...
Merdeka. Sekali merdeka tetap merdeka...."Penggalan lirik hari merdeka, karya H. Mutahar yang diciptakan pada tahun 1946

Sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI, setiap rumah di depan warga sudah mulai terpasang bendera merah putih menghiasi penyambutan kemerdekaan republik Indonesia yang ke 77 tahun.

Tanpa terasa usia kemerdekaan di republik tercinta ini sudah mencapai angka 77, kemerdekaan yang patut kita syukuri, karena sudah terlepas dan imperialisme dan kolonialisme.

Tujuh puluh tujuh tahun bukan waktu yang sebentar melewati masa suram dan sulit, sudah berapa banyak nyawa yang hilang untuk memperebutkan kemerdekaan dan mempertahankannya.

Para tokoh, para pejuang,veteran, dan rakyat bersatu padu untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan yang kerap mengancam kedaulatan kita.

Sekali merdeka, tetap merdeka, harus terus dipertahankan untuk bangkit dari berbagai persoalan yang menerpa.

Indonesia sebagai negara yang terdiri dari ribuan pulau, ratusan bahasa dan adat budaya, dan beragamnya keyakinan dalam konstek keberagaman, tetap harus memegang teguh Pancasila sebagai Ideologi negara yang harus terpatri kedalam jiwa kita.

77 tahun merdeka, Indonesia  masih dirundung berbagai macam persoalan, Sumber : pikiran-rakyat.com
77 tahun merdeka, Indonesia  masih dirundung berbagai macam persoalan, Sumber : pikiran-rakyat.com

Ideologi pancasila yang merupakan inti dasar dari seluruh Agama yang sudah diresmikan di Indonesia, sebagai sebuah ajaran dan keyakinan, maka sudah sepantasnyalah kerukunan, saling menghormati, saling menjaga, untuk terus membangun rasa persatuan dan kesatuan di republik yang kita cintai ini.

Indonesia Harus Bangkit Lebih Kuat

Diusianya yang ke 77 tahun, bangsa Indonesia sudah melewati berbagai macam kesulitan. Dari masa ke masa, sejak Presiden pertama kita bapak Ir.Soekarno, Soeharto, Habibi, KH. Abdurrahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono sampai saat ini Presiden Ke 7 Joko Widodo.

Sejak akhir tahun 2019, Negeri tercinta kita dilanda wabah Covid 19 yang sudah banyak merenggut nyawa rakyat Indonesia.

Pemerintah sudah berupaya dengan keras untuk menyelamatkan warganya dari wabah yang menimpa dengan cara melakukan vaksi dan menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta menjaga kebersihan supaya terhindar dari Covid 19.

Masa sulit tersebut tentu sangat dirasakan berdampak pada seluruh sektor, mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial budaya, pertanian, dan sektor lainnya menyebabkan banyak hambatan.

Tetapi kondisi tersebut mampu dilewati dengan baik, meski kondisi covid 19 saat ini memasuki gelombang ke 4, Indonesia harus tetap bangkit dan bangkit lebih kuat lagi dari sebelumnya.

Hal tersebut tentu menjadi harapan dan cita-cita kita semua. Cita-cita setiap warga Indonesia yang harus bangkit dari keterpurukan di masa endemi ini.

Welcome bulan kemerdekaan

Jangan hanya menjadi slogan yang di dengungkan saja, kemerdekaan sudah seharusnya menjadi miliki kita bersama dengan tidak melupakan kemerdekaan dan hak orang lain.

Menjaga kesatuan dan persatuan di momen bulan kemerdekaan ini sebagai sebuah upaya kebangkitan Indonesia bangkit lebih kuat.

Sudah saatnya setiap warga merasa bahagia dibulan kemerdekaan ini yang dimanifestasikan dalam beragam kegiatan yang positif.

Sudah banyak tradisi yang hilang mengenai perayaan kemerdekaan republik Indonesia ini, sebab adat dan budaya sudahh mulai tergerus oleh zaman dan peraturan antar budaya yang tak bisa dihindari lagi.

Sebagai bangsa yang memiliki ragam budaya dan kekayaan adat, sudah seharusnya tradisi-tradisi yang merupakan cerminan kita sebagai bangsa yang besar harus terus dipertahankan dan bangkit dari keterpurukan.

The Founding Father : jangan pernah lupakan sejarah 

Indonesia sebagai negara Majemuk, sudah melalui berbagai macam kesulitan, mulai dari merebut kemerdekaan dari tangan bangsa Asing, mempertahankan kemerdekaan, dan bangkit dari keterpurukan ekonomi, sudah menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong bangsa ini menjadi bangsa yang disegani oleh bangsa lain.

Jika bung Karno berkata, "Jangan pernah lupakan Sejarah" karena memang secara faktual, negara kita memiliki banyak sejarah yang harus di pelajari dan diajarkan pada generasi Z atau generasi Alpa ini.

Karena menurut The Founding kita, Ir.Soekarno, "Tantangan bagi generasi selanjutnya, bukan perang melawan dan mengusir penjajah, namun perang melawan saudara sendiri" pernik-pernik perang saudara ini sudah mulai nampak di depan mata kita.

Adu domba untuk perpecahan terus dilakukan oleh bangsa lain. Ketegangan antar suku, ketegangan antar ummat beragama, dan ketegangan lainnya terus dikompori sedemikian rupa.

Momentum dibulan merdeka ini, jangan sampai kita tercerai berai dan mudah di adu domba yang menciptakan perpecahan antar suku, antar agama, dan lain sebagainya.

Dengan demikian kemerdekaan yang sudah diraih dan dipertahankan selama 77 tahun, menjadikan momen yang terpatri dalam jiwa kita untuk senantiasa cinta terhadap tanah air, karena mencintai Tanah air adalah sebagian dari Iman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun