Dibeberapa media Menkeu Sri Mulyani Indrawati meramalkan, akan ada beberapa negara yang akan mengalami kebangkrutan dan tidak bisa membayar hutang akibat krisis.
Tidak hanya Krisis pada aspek ekonomi saja, bahkan krisis kemanusiaan dan politik juga terjadi pada negara berkembang, sehingga stabilitas keamanan dan meningkatnya kerusuhan tak mampu dihindari lagi.
Sebagai contoh negara yang mengalami kebangkrutan akibat tidak bisa membayar hutang yakni negara Sri Lanka yang sebelumnya di pimpin oleh Gotabaya Rajapaksa yang kemudian dipaksa mundur oleh rakyatnya akibat stabilitas ekonomi, sosial politik tak mampu di bendung.
Sri Lanka sebagai negara berkembang saat ini sedang di pimpin oleh Ranil Wickremesinghe sebagai presiden baru Sri Lanka ditengah krisis ekonomi, tentu negara tersebut berupaya keras untuk memulihkannya.
Ditengah krisis pangan global saat ini, bagaimana dengan posisi Indonesia sebagai negara berkembang ? Sejauh ini stabilitas ekonomi, politik, sosial masih cukup terkendali, dan harapannya segala persoalan di negara yang kita cintai ini bisa pulih baik pada aspek ekonomi, sosial politik, kesehatan dan pertanian, sehingga gerakan investasi hijau sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi Nasional bisa dilakukan secara bersama-sama.
Oleh karena itu krisis pangan global ini bisa segera di antisipasi oleh negara kita bersama-sama masyarakat untuk kembali menggalakkan investasi hijau, tidak hanya untuk diri kita sendiri, namun untuk generasi masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H