1. Melatih kebiasaan pada anak
Kembali lagi pada dunia anak, di mana ruang aktivitas anak adalah bermain, namun jangan lupa bahwa ada waktu yang harus dibagi, yang pastinya harus diatur orang tua yang bekerja sama dengan gurunya.
Memang tidaklah mudah melatih konsentrasi anak, apalagi anak yang masih umur 3 tahun, jelas lebih rumit dari anak yang sudah berada di bangku Sekolah Dasar.
Anak yang masih berada di tingkat PAUD tersebut, konsentrasi belajarnya lebih sedikit, sehingga guru harus memahami betul kapan waktunya mereka berkonsentrasi.
Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah melatih dan membiasakan fokus anak pada pelajaran yang sangat disukai, semisal pelajaran menyanyi, semua anak yang masih berada di tingkat PAUD akan sangat senang dengan lagu-lagu yang dibawakan oleh gurunya, dengan konten lagu yang menarik dan mudah direkam oleh anak.
Di samping ada latihan untuk menjadi kebiasaan, guru juga dituntut harus kreatif betul dalam berinteraksi dengan peserta didiknya.
Oleh karenanya guru kreatif akan menyamakan bahasa yang disampaikan sesuai dengan situasi dan kondisi anak itu sendiri, apalagi yang masih di tingkat PAUD masih dalam proses belajar berkomunikasi.
2. Memiliki ruang belajar yang nyaman dan menarik untuk anak didik
Tempat belajar sangat mempengaruhi terhadap psikologis anak, di mana tempat yang nyaman, aman dan indah cenderung membuat anak cukup betah belajar disekolahnya.
Lokasi belajar yang aman dan nyaman bagi anak, pastinya akan membuat mereka senang dalam berinteraksi baik dengan gurunya maupun dengan teman sebayanya.
Apalagi bagi anak yang masih berada di tingkat PAUD, sehingga tempat menjadi suatu keharusan dibuat senyaman mungkin bagi keberlangsungan proses belajar dan mengajar.