Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Menang di Puja Bagai Dewa, Kalah Seperti Sampah yang Terhina" Begitulah Suara Netijen

3 Juli 2022   14:01 Diperbarui: 3 Juli 2022   14:08 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski ada resiko Garuda muda kita, "Jika menang ia di puja Bagai Dewa, namun ketika kalah bak sampah yang terhina" begitulah suara netijen "yang maha benar".

Disinilah beban psikologis Garuda muda kita, bahwa semuanya berharap Skuad U 19 ini menjadi juara pada piala AFF 2022, apalagi di kandang sendiri.

Shin Tae-Yong dan hujatan para netijen 

Yang namanya netijen dan para supporter memang sangatlah galak, bahkan lebih galak dari striker yang harus adu betis dilapangan hijau.

Jika U 19 membawa kemenangan dan tembus menjadi sang juara, tidak hanya para pemain saja yang di puja-puja, namun pelatihnya seakan di dewakan.

Berita diberbagai media akan sesak oleh pemberitaan kemenangan, dan para tokoh politik pun mulai dari tingkat daerah sampai pusat akan mencari panggung untuk mencitrakan dirinya di depan publik.

Namun ketika takdir kekalahan, akan muncul pula beragam spekulasi yang cenderung menyalahkan banyak pihak, tidak hanya pelatih dan para pemain saja, namun pemerintah pun akan terkena imbas dari kekalahan tersebut, begitulah beban Garuda muda kita saat ini, sungguh kasian sekali.

Jika U 19, "belum mampu membawa pulang piala AFF 2022, bagaimana laris Shin Tae-Yong, sebagai pelatih Skuad timnas Indonesia? 

Pertanyaan sekaligus pernyataan diatas menjadi sebuah anekdot bahwa "Garuda muda kita, tentunya harus menjadi juara, sehingga menjadi buah bibir manis bagi para netijen".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun