Membersihkan debu, dan mengais sisa-sisa barang berharga yang bisa di selamatkan masih terus dilakukan oleh warga dan sejumlah relawan di lereng gunung Mahameru.
Puluhan rumah yang terdampak kini hanya tinggal kenangan, para warga yang selamat dari hujan debu Mahameru telah memilih untuk mengungsi dalam rangka menghindari terjadinya ledakan susulan.
Tentu saja ini menjadi duka kita bersama, dimana peristiwa yang tidak pernah kita kehendaki, namun kondisi alam sudah mengharuskan Mahameru kembali memuntahkan Lavanya, hingga puluhan rumah dan puluhan warga harus meregang nyawa.
Tangis hujan dan air mata debu, kini sudah menjadi saksi bisu atas peristiwa tersebut, hanya saja harapan akan bantuan dan uluran tangan panjang baik dari masyarakat secara umum maupun dari pemerintah untuk menguatkan para warga yang terdampak menjadi harapan satu-satunya.
Setiap Peristiwa pasti ada hikmah dan pesan yang mendalam bagi manusiaÂ
Mungkin saja Mahameru sudah sangat menua, sehingga ia sering batuk, apalagi di tengah tingginya curah hujan yang begitu lebat akhir-akhir ini.
Batuknya Mahameru dengan kepulan asap dan debu telah menyapu puluhan rumah, hingga debu itu menebal di perumahan warga.
Terlepas dari kondisi gunung yang sudah menua itu, tetapi dibalik peristiwa yang terjadi pastinya ada hikmah dan pesan yang mendalam yang hendak disampaikan pada manusia.
Entah hal tersebut sebagai ujian, adzab, atau apapun namanya, yang pasti peristiwa tersebut telah membawa duka yang mendalam bagi kita semua, sehingga kita harus membantu mereka meski hanya dengan bantua doa saja.
Bahwasanya tidak ada yang menghendaki Mahameru itu kembali muntah, tetapi mungkin saja sudah waktunya Mahameru itu batuk hingga mengeluarkan kepulan asap yang menghiasi langit yang biru.
Gunung Mahameru yang tertinggi di pulau Jawa ini, serta salah satu pakunya bumi memang tidak bisa kita pungkiri mengandung mitos dan banyak cerita warga yang disampaikan secara lisan dan turun temurun.