Anak tunanetra, tunarungu, tunadaksa, tunawicara, tunalaras, kesulitan belajar, lamban belajar, autis, gangguan karena penyalahgunaan narkoba atau zat kimia lainnya, gangguan motorik, tumaganda dan gangguan lainnya yang menyebabkan ketidaknormalan pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak-anak yang terlahir demikian, tentu orang tua akan berusaha keras untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah inklusi, di mana sekolah inklusi atau Sekolah Luar Biasa (SLB), merupakan tempat yang tepat bagi anak-anak yang memang terlahir dengan ketidaksempurnaan yang dimiliki oleh mereka.
Apa itu sekolah inklusi?
Bahwasanya secara sadar adanya sekolah inklusi merupakan tempat bagi anak-anak yang memang perlu perhatian, karena faktor kebutuhan khusus, sebab anak-anak yang demikian terlahir dengan ketidaksempurnaan dan berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
Sekolah inklusi yang memang diperuntukkan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), tentunya memiliki sistem yang berbeda dengan sekolah pada umumnya.
Pendidikan dalam sekolah inklusi di mana sistem pembelajaran dan kurikulumnya yang memang berbeda dengan sekolah pada umumnya, tentunya lebih difokuskan pada anak yang memang terlahir dengan tidak sempurna.
Dalam sekolah inklusi, di samping menggali potensi anak yang berkebutuhan khusus, juga menggali kesadaran anak bahwa mereka terlahir berbeda, serta terus memupuk mental dan kepercayaan diri mereka sebagai sebuah anugerah yang harus disyukuri.
Di sekolah inklusi, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan dikawal oleh para guru yang secara psikologis memahami kekurangan dan kelebihan anak, sehingga sistem pembelajarannya pun, pastinya berbeda-beda sesuai dengan anak yang terlahir dengan kekurangannya.
Di situlah pentingnya dukungan dan dorongan bagi sekolah inklusi untuk tetap berperan dengan fungsinya masing-masing, sehingga anak-anak yang terlahir dengan disibilitas fisik, mental, intelektual, dan lemahnya sensorik tetap tertangani dengan baik, sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan kelebihannya masing-masing.
Ruang belajar dan berinteraksi dengan anak yang sama-sama terlahir dengan tidak sempurnaÂ