Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekolah Inklusi sebagai Ruang Belajar bagi Anak Berkebutuhan Khusus

4 Desember 2021   17:31 Diperbarui: 5 Desember 2021   18:50 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi kelas saat guru mengajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada Kamis (21/6/2018) di Sekolah Dasar Luar Biasa C Dian Kusuma, Kebon Jeruk, Jakarta Barat (DOK. KOMPAS.com/ELISABETH DIANDRA SANDI)

"Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada Jumat (03/11/2021) merupakan momen untuk mendukung dan mendorong Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk terus bangkit dan belajar menggali potensi yang dimiliki oleh mereka"

Siapapun orangnya tentu saja tidak pernah mengharapkan memiliki anak yang berbeda dengan anak pada umumnya.

Anak yang terlahir berbeda yang memiliki kelainan tentu menjadi perhatian kita bersama, sehingga sekolah Inklusi merupakan wahana yang tepat bagi anak yang terlahir dengan kurang sempurna.

Anak-anak yang terlahir dengan kurang sempurna, terlepas karena disibilitas mental, disibilitas intelektual, disibilitas fisik maupun disibilitas sensorik, merupakan anak-anak dengan kebutuhan khusus  memang menjadi perhatian yang lebih dari anak-anak pada umumnya.

Seorang anak terlahir dengan kondisi yang kurang sempurna pada hakekatnya adalah anugerah yang wajib diperhatikan, dilindungi, diayomi, dibimbing dan diarahkan dengan sedemikian rupa, sehingga Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bisa tumbuh dan berkembang dengan normal.

Memang tidak bisa kita pungkiri anak yang memiliki kekurangan dan perbedaan dengan anak-anak ada umumnya terkadang membuat orang tuanya merasa minder karena memiliki anak yang tidak sama dengan anak pada umumnya.

Di sinilah sebetulnya tantangan bagi orang tua untuk bisa mendidik anak apapun caranya bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), agar mereka tumbuh dan berkembang dengan normal.

Di mana saat ini ada banyak instansi yang secara legal menampung anak dengan kebutuhan khusus, salah satunya Sekolah Luar Biasa (SLB) yang merupakan ruang belajar dan bersosial dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus.

Anak yang memiliki kebutuhan khusus membuat orang tua harus berpikir lebih keras lagi untuk menyekolahkan putra-putrinya pada instansi yang memang khusus bagi anak-anak yang terlahir dengan kebutuhan khusus.

Dilansir dari kumparan.com, berdasarkan Pasal 3 Permendikbud Nomor 70 tahun 2009, berikut adalah anak-anak berkebutuhan khusus yang berhak untuk mengikuti pendidikan inklusi.

Anak tunanetra, tunarungu, tunadaksa, tunawicara, tunalaras, kesulitan belajar, lamban belajar, autis, gangguan karena penyalahgunaan narkoba atau zat kimia lainnya, gangguan motorik, tumaganda dan gangguan lainnya yang menyebabkan ketidaknormalan pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

Sekolah Inklusi untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) menjadi ruang belajar untuk terus meningkatkan potensinya | ilustrasi : mediaindonesia.com
Sekolah Inklusi untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) menjadi ruang belajar untuk terus meningkatkan potensinya | ilustrasi : mediaindonesia.com

Anak-anak yang terlahir demikian, tentu orang tua akan berusaha keras untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah inklusi, di mana sekolah inklusi atau Sekolah Luar Biasa (SLB), merupakan tempat yang tepat bagi anak-anak yang memang terlahir dengan ketidaksempurnaan yang dimiliki oleh mereka.

Apa itu sekolah inklusi?

Bahwasanya secara sadar adanya sekolah inklusi merupakan tempat bagi anak-anak yang memang perlu perhatian, karena faktor kebutuhan khusus, sebab anak-anak yang demikian terlahir dengan ketidaksempurnaan dan berbeda dengan anak-anak pada umumnya.

Sekolah inklusi yang memang diperuntukkan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), tentunya memiliki sistem yang berbeda dengan sekolah pada umumnya.

Pendidikan dalam sekolah inklusi di mana sistem pembelajaran dan kurikulumnya yang memang berbeda dengan sekolah pada umumnya, tentunya lebih difokuskan pada anak yang memang terlahir dengan tidak sempurna.

Dalam sekolah inklusi, di samping menggali potensi anak yang berkebutuhan khusus, juga menggali kesadaran anak bahwa mereka terlahir berbeda, serta terus memupuk mental dan kepercayaan diri mereka sebagai sebuah anugerah yang harus disyukuri.

Di sekolah inklusi, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan dikawal oleh para guru yang secara psikologis memahami kekurangan dan kelebihan anak, sehingga sistem pembelajarannya pun, pastinya berbeda-beda sesuai dengan anak yang terlahir dengan kekurangannya.

Di situlah pentingnya dukungan dan dorongan bagi sekolah inklusi untuk tetap berperan dengan fungsinya masing-masing, sehingga anak-anak yang terlahir dengan disibilitas fisik, mental, intelektual, dan lemahnya sensorik tetap tertangani dengan baik, sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan kelebihannya masing-masing.

Ruang belajar dan berinteraksi dengan anak yang sama-sama terlahir dengan tidak sempurna 

Sekolah inklusi merupakan ruang belajar dan berinteraksi dengan sesama anak yang terlahir dengan tidak sempurna.

Dengan adanya sekolah Inklusi anak bisa tumbuh dengan nyaman, senang, dan rasa sosialnya semakin meningkat.

Pentingnya sekolah Inklusi bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus tersebut, sehingga pemerintah pun juga ikut menggalakkan dan mengayomi terhadap sekolah yang memang fokus pada pendidikan anak yang terlahir kurang sempurna.

Sekolah Inklusi sebagai ruang dan wahana belajar yang tepat bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk terus meningkatkan potensi dalam diri mereka sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan mereka.

Anak berkebutuhan khusus berhak menjadi orang hebat di masa depan 

Terlahir dengan kondisj seperti apapun, anak dengan kebutuhan khusus, merupakan sebuah kewajiban bagi kita semua untuk terus mendorong pertumbuhan dan perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh mereka.

Bahwasanya kekurangan dari anak yang berkebutuhan khusus, bukan lantas menjadi penghalang bagi mereka untuk berprestasi, karena faktanya banyak anak dengan kebutuhan khusus memiliki segudang prestasi.

Sebagai contoh sederhana, banyak anak-anak di Indonesia ini dengan kebutuhan khusus mereka juga berprestasi.

Ada yang menjadi penghafal Al Qur'an, memiliki kemampuan di bidang sains, olahraga dan masih banyak segudang prestasi yang dimiliki oleh anak-anak yang berkebutuhan khusus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun