Sebagai bagian dari warga Nusantara ini, tentu penulis menyambut gembira dengan program yang akan diluncurkan oleh Kemendikbud Ristek tentang program digitalisasi sekolah.
Pertanyaan sederhananya, siapkan daerah yang menjadi prioritas Terdepan, Terluar dan Tertinggal tersebut menerima program digitalisasi tersebut?Â
Siap tidak siap ya harus siap, begitulah kira-kira jawabannya, karena digitalisasi sekolah disamping harus mempersiapkan sarana dan prasarana, baik itu lokal, sambungan internet, laptop atau komputer, smartphone, dan alat penunjang lainnya merupakan suatu keharusan.
Hanya saja problemnya adalah mengenai kemampuan SDM untuk mengelola dan menerapkan program tersebut di masing-masing instansi terutama di wilayah yang terluar dan tertinggal.
Bukankah hal tersebut justru akan menjadi problem baru dalam dunia pendidikan kita, karena butuh kemampuan atau skill digital bagi tenaga pendidik, sementara tidak semua tenaga pendidik memiliki kemampuan digital dengan baik.
Disisi yang lain, ketika digital sudah berperan dan berfungsi layaknya seorang guru, lantas akan kemana tenaga manusia terutama ASN yang terus mengalami penyusutan dari tahun ke tahun.
Perlu di garis Bawahi Digitalisasi tidak lantas menjadi wakil peran dan fungsi seorang guruÂ
Apakah tidak penting digitalisasi ? Tentu sangatlah penting dalam rangka menunjang pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan di era global.
Digitalisasi pada hakekatnya adalah alat untuk membantu dan memudahkan kinerja seorang guru untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.
Karena dengan kecanggihan digitalisasi itu, seorang guru bisa melaksanakan proses belajar mengajar dimana saja, dan kapan saja, tanpa harus dibatasi oleh jarak, ruang dan waktu.
Walaupun disisi yang lain masih ada banyak kelemahan yang harus disadari oleh para pihak, baik oleh pemerintah, pengelola pendidikan, maupun oleh wali siswa.