Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan dan Kemiskinan Ibarat Sebilah Pisau Bermata Dua

29 November 2021   17:32 Diperbarui: 29 November 2021   18:00 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Didaerah pinggiran, masih cukup banyak yang putus sekolah akibat keterbatasan ekonomi, | ilustrasi : RMOL.id

Bahasa yang sederhana yang kerap menguap ke permukaan "emangnaya mau makan gedung sekolah, jika harus menamatkan sekolah sampai tingkat SMA", statement yang demikian masih kerap muncul kepermukaan yang di lontarkan oleh masyarakat kita.

Artinya bahwa disamping setiap hari berdampingan dengan kemiskinan dan kekurangan, tingkat kesadaran yang rendah merupakan pemicu bagi orang tua, sehingga menyebabkan anak-anak putus sekolah, dan lebih memilihi untuk bekerja dalam rangka menopang perekonomian keluarga.

Dissamping anak-anak yang hanya tamat SD, anak yang tamat SMP pun cukup banyak dengan pilihan memiliki kerja menjadi buruh dan kuli bangunan.

Apakah mereka salah ? Dalam konstek ini tidak lantas mau menyalahkan atau mendegradasi keadaan mereka, sebab memang itu adalah fakta, bahwasanya soal pemenuhan kebutuhan perut merupakan hal yang utama dan mendasar.

Apakah pendidikan tidak penting ?, Pendidikan pun sangatlah penting, karena dengan pendidikan, setidaknya mampu menciptakan pola dan perubahan cara pandang dan cara berpikir kita untuk menatap masa depan.

Soal memutus mata rantai kemiskinan, terutama di daerah tertinggal dan pinggiran ini, masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) oleh pemerintah, sehingga kementerian desa khususnya terus melakukan pendampingan dan pemantauan secara seksama melalui para pendamping desa maupun kecamatan.

Maka sangat perlu program terobosan pemerintah yang bersifat continuitas menjadi landasan dasar untuk membangkitkan gairah perekonomian pedesaan, sehingga harapannya masyarakat bisa berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan yang kerap di dengungkan oleh pemerintah.

Tentu saja jangan menjadikan program dadakan, layaknya pedagang tahu bulat, di goreng dadakan, lima ratusan, di telan sekali langsung habis, karena program yang demikian hanyalah program seperti drama Korea saja, syukur-syukur bisa sampai 20 episode.

Pendidikan sebagai sebuah tonggak perubahan 

Hakekatnya pendidikan pun membutuhkan sarana dan prasarana penunjang untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pendidikan itu sendiri.

Sehingga anggaran untuk pendidikan yang di gelontorkan oleh pemerintah sangatlah besar, mulai dari adanya beasiswa, BOS, KIP, dan program lainnya, hanya semata-mata untuk meningkatkan SDM masyarakat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun