Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makhluk Pemimpi, Bisakah Merealisasikan Mimpinya dalam Dunia Nyata?

7 November 2021   20:29 Diperbarui: 7 November 2021   20:34 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siapa yang tidak memiliki mimpi ? Semuanya pasti punya dong, mimpi yang dimaksud disini bukanlah mimpi yang merupakan bunga tidur, namun lebih pada segala sesuatu yang di harapkan menjadi kenyataan, bisa di raba dan di rasa"

Makhluk yang bernama manusia ini adalah sebaik-baik ciptaan yang di lengkapi dengan akal pikiran untuk mengelola hidup dan kehidupan ini.

Begitu pun manusia sebagai makhluk yang terbangun dalam struktur sosial budaya, amat sulit jika hidup sendirian tanpa mengenal siapapun.

Manusia ini sebagai makhluk zoon politicon, yakni makhluk yang selalu memiliki banyak kepentingan terhadap orang lain, tidak lain adalah dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

Bisakah ssgala sesuatu bisa diraih hanya melalui mimpi? Tentu saja teramat sulit untuk merealisasikannya.

Tetapi setidaknya setiap orang harus memiliki mimpi untuk di wujudkan, entah itu dalam dunia kerja, politik, sosial budaya maupun kemapanan secara ekonomi.

Apakah sama antara mimpi dan cita-cita ? Disini kita melihat dari sudut pandang secara umum bahwa pada dasarnya mimpi dan cita-cita tidaklah jauh berbeda, karena keduanya masih sama-sama dalam dunia imanjinasi kita.

Jika mimpi hanya di maknai sebatas bunga tidur, tentu saja hal itu hanya angan-angan yang lewat ditengah malam saja, namun bagaimana dengan mimpinya orang yang sadar? Disinilah mimpi itu layaknya cita-cita dan harapan untuk di wujudkan dalam dunia yang kita pijak ini.

Mimpinya orang yang sedang tidur itu sudah lumrah terjadi 

Setiap manusia pasti pernah merasakan bermimpi saat sedang tertidur, dan hal itu sangatlah manusiawi, karena beragam peristiwa yang mengendap di alam bawah sadar kita sangat mungkin untuk menjadi Bungan tidur.

Terlepas mimpinya menyenangkan ataupun menyeramkan, tentu saja keduanya cukup mempengaruhi psikologis kita.

Jika bermimpi hal-hal yang menyenangkan Saat tidur, pastinya akan membuat kita senyum-senyum sendiri, apalagi bermimpi si dia yang sedang jauh Dimata namun dekat dihati.

Namun jika sebaliknya jika bermimpi sesuatu yang menyeramkan, secara tidak langsung baju kita akan basah karena keluar keringat dingin, bahkan bisa saja tempat tidur kita bisa basah oleh air kencing yang baunya maknyus di hidung.

Oleh karenanya mimpinya orang yang sedang terlelap tidak lantas bisa menjadi pijakan bagi kita untuk mewujudkan suatu harapan di dunia nyata.

Bagaimana dengan mimpinya orang yang dalam kondisi 100% sadar ? 

Disinilah bedanya antara mimpinya orang yang tertidur dengan mimpinya orang yang sedang sadar. Orang yang sedang sadar tentu memiliki mimpi untuk mewujudkan harapannya menjadi sebuah kenyataan yang bisa dilihat, diraba, dirasa dan berdampak kebermanfaatannya.

Tetapi bermimpi juga tidak boleh berlebihan, karena itu akan disebut dengan Halu saja. 

Sementara mimpinya orang yang sadar ini, meruapakan buah pikiran-pikiran untuk di wujudkan dalam dunia yang nyata, sehingga akan sangat nampak, dan pastinya ada dua hal yang harus dipenuhi.

Pertama menjalani proses 

Mimpi apa yang hendak anda ingin wujudkan menjadi nyata ? Semisal pengen punya rumah, mobil, istri muda asal di restui oleh istri tua, dan lain sebagainya.

Maka jalani dan nikmati prosesnya, ibarat orang yang sangat ingin memiliki rumah, tentu terlebih dahulu akan memperkuat pondasinya, mengumpulkan bahan material, mengumpulkan duit dan seterusnya.

Sehingga setelah seluruhnya terkumpul, proses pembangunan pun segera dimulai sampai rumah itu selesai sesuai dengan harapan dan mimpi yang setiap saat diharapkan.

Disinilah pentingnya bahwa kita semua harus memiliki mimpi yang besar, supaya menjadi mesin mendorong bagi kita untuk menikmati prosesnya, sehingga suatu saat bisa dikenang dan menjadi pelajaran bagi generasi selanjutnya.

Kedua ada tahapan yang harus di lalui

Segala sesuatu tidak lantas langsung terwujud seperti dalam film dan drama fiksi, tentu dalam drama itu sudah di rekayasa sedemikian rupa supaya menarik dan banyak yang menonton.

Orang sadar yang memiliki mimpi untuk mewujudkan harapannya, pastinya tidak akan mudah patah arang dengan segala rintangan yang penuh dengan tantangan.

Segala resiko Baik tampak maupun tidak tampak itu akan terus dijalani melalui tahapan-tahapan yang benar.

Karena untuk mewujudkan mimpi dalam hidup kita, proses dan tahapannya harus dilalui dengan sepenuh hati dan Istiqomah, sehingga dengan kesabaran, suatu saat mimpi itu akan terwujud dan akan berbuah manis.

Oleh karena itu mimpinya orang yang sedang dalam keadaan sadar penuh, harus berimbang dengan usaha, upaya, dan selalu berdoa untuk mewujudkan mimpi itu menjadi nyata, sehingga bisa dirasakan langsung oleh orang-orang sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun