Terlepas mimpinya menyenangkan ataupun menyeramkan, tentu saja keduanya cukup mempengaruhi psikologis kita.
Jika bermimpi hal-hal yang menyenangkan Saat tidur, pastinya akan membuat kita senyum-senyum sendiri, apalagi bermimpi si dia yang sedang jauh Dimata namun dekat dihati.
Namun jika sebaliknya jika bermimpi sesuatu yang menyeramkan, secara tidak langsung baju kita akan basah karena keluar keringat dingin, bahkan bisa saja tempat tidur kita bisa basah oleh air kencing yang baunya maknyus di hidung.
Oleh karenanya mimpinya orang yang sedang terlelap tidak lantas bisa menjadi pijakan bagi kita untuk mewujudkan suatu harapan di dunia nyata.
Bagaimana dengan mimpinya orang yang dalam kondisi 100% sadar ?Â
Disinilah bedanya antara mimpinya orang yang tertidur dengan mimpinya orang yang sedang sadar. Orang yang sedang sadar tentu memiliki mimpi untuk mewujudkan harapannya menjadi sebuah kenyataan yang bisa dilihat, diraba, dirasa dan berdampak kebermanfaatannya.
Tetapi bermimpi juga tidak boleh berlebihan, karena itu akan disebut dengan Halu saja.Â
Sementara mimpinya orang yang sadar ini, meruapakan buah pikiran-pikiran untuk di wujudkan dalam dunia yang nyata, sehingga akan sangat nampak, dan pastinya ada dua hal yang harus dipenuhi.
Pertama menjalani prosesÂ
Mimpi apa yang hendak anda ingin wujudkan menjadi nyata ? Semisal pengen punya rumah, mobil, istri muda asal di restui oleh istri tua, dan lain sebagainya.
Maka jalani dan nikmati prosesnya, ibarat orang yang sangat ingin memiliki rumah, tentu terlebih dahulu akan memperkuat pondasinya, mengumpulkan bahan material, mengumpulkan duit dan seterusnya.