Santri Juga mampu berkompetisiÂ
Ditengah pesatnya perubahan dan perkembangan zaman, pondok pesantren pun mulai banyak melakukan perubahan konsep untuk bisa mengimbangi situasi dan kondisi yang ada.
Santri yang identik dengan sarungan, bukan berarti mereka adalah kaum yang kolot. Sarung dan kopiah merupakan sebuah identitas struktural maupun kulutural.
Konstribusi santri dalam menjaga tradisi dan mengembangkan kultur merupakan sebuah nilai yang melekat dalam kehidupan sosial masyarakat, sehingga tidak heran jika masyarakat Indonesia ini di golongkan menjadi tiga golongan, yakni Abangan, santri, dan priyayi.
Santri itu sendiri pada hakekatnya adalah ummat Islam yang ada di Indonesia, karena santri sendiri merupakan orang yang telah banyak memiliki konstribusi untuk melawan mencegah, dan mengusir penjajah sebelum bangsa ini merdeka.
Apakah santri itu adalah manusia yang kolot ? Tentu saja hal itu tidaklah dimikian, sebab santri pun saat ini tidak hanya sekedar mendalami ilmu kitab kuning saja, namun santri pun saat ini sudah mendalam berbagai macam disiplin ilmu yang memang dipersiapkan untuk menjadi insan dsnnpemimpin yang tangguh di masa depan.
Oleh karena itu santri tidak sekedar orang yang hanya mendalami ilmu agama saja, namun ilmu-ilmu tekhnologi dan beragam disiplin ilmu lainnya pun sudah mulai di kuasai, sehingga santri pun siap berkompetisi di berbagai bidang keilmuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H