Berada dititik yang paling rendah inilah kita akan mengerti mana sahabat yang tulus dari hati, dan mana sahabat yang hanya terikat kepentingan semata.
Seorang teman atau sahabat akan selalu ada ketika kita berada dititik yang paling rendah, ia bisa menjadi partner, teman curhat, sekaligus motivator yang mengharapkan teman atau sahabatnya itu untuk segera bangkit dari keterpurukan yang menimpa.
7. Melakukan kebaikan dengan saling berbagi rejekiÂ
Berada dititik rendah tidak semata-mata karena faktor duniawi yang menyebabkan kita fakir dan miskin, hal itu hanya salah satu dari bagian-bagian titik terendah.
Berbagi sebagian harta benda dengan cinta dan keikhlasan tanpa mengharap timbal balik, merupakan salah satu kesucian hati untuk mendapatkan berkah dari kehidupan ini.
Berbagi tidak lantas harus direkam, dibuat video untuk disebarkan, karena menjaga hati jauh lebih penting dari sekedar mencari sensasional dan popularitas semata.
Dengan cara berbagi rejeki dengan kaum dhuafa dan fakir miskin, tentu kebahagiaan hati akan semakin bertambah di tengah kegalauan dan titik terendah diri kita.
8. Berupaya bangkit dan melawan dari keterpurukan yang melandaÂ
Disaat berada dititik yang paling rendah itu, pentingnya selalu berpikir positif untuk bangkit dan melawan keterpurukan yang terjadi dalam hidup ini.
Bangkit dan melawan merupakan salah satu upaya sadar yang memang harus dilakukan, ketika berada di titik paling rendah dalam hidup ini.
Setiap individu memang tidak bisa kita pungkiri memiliki cara tersendiri untuk bangkit dari keterpurukan, dan memperbaiki kesalahan-kesalahan dimasa yang lalu sebagai materi evaluasi dalam rangka memperbaiki keterpurukan dalam hidup ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!