Ditambah dengan Pandemic sejak tahun 2019, sampai saat ini, banyaknya pengurangan pekerja yang dilakukan oleh perusahaan sudah cukup banyak, sehingga masyarakat buruh pun kelimpungan dan banyak yang memilih merantau keluar kota.
Bagi seorang buruh, bagaimana hendak negosiasi gaji, sementara keuangan perusahaan sudah mulai "goyang".
Perusahaan tidak hanya melakukan pengurangan jumlah pekerja, namun banyak buruh yang bekerja hanya paruh waktu saja, sehingga gaji pun kurang mencukupi terhadap kebutuhan sehari-hari.
PTPN 12 merupakan bagian dari BUMN, yang saat ini perusahaan tersebut mulai "goyang" secara finansial, sehingga berdampak pada pendapatan buruh yang harus bekerja tidak harus setiap hari.
Dengan kondisi tersebut para buruh yang biasanya bekerja pada perusahaan yang mengelola getah karet tersebut, ada yang memilih merantau keluar kota, dan sebagian lagi menjadi buruh tani, dan sebagian lagi menjadi petani dan peternak.
Tentu saja masyarakat buruh yang mata pencahariannya bergantung pada perusahaan karet itu, berharap perusahaan Negara tersebut segera pulih terutama pada aspek financial, sehingga buruh bisa bekerja setiap hari, dan bisa mencukupi kebutuhan keluarga.
Tentu para buruh tidak hendak melakukan negosiasi untuk menaikkan gaji, namun bisa bekerja setiap hari sudah menjadi keberuntungan tersendiri.
Karena PTPN 12 adalah perusahaan yang bernaung di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tentu hal tersebut merupakan problem Negara, dan lebih khusus lagi adalah problem hirarki dari atas hingga bawah yang berdampak terjadinya pengurangan para pekerja, dan pekerja tetap pun tidak selalu bekerja setiap hari, sehingga mengurangi pendapatan mereka.
Oleh karena itu pengelola perusahaan yang bergerak pada bidang tanaman karet dan kopi harus mengembalikan kejayaannya, seperti dahulu, sehingga buruh banyak mendapatkan pekerjaan, dan yang sudah menjadi karyawan tetap bisa dinaikkan gajinya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI