Tujuan dari proses pembelajaran yang akseleratif itu tidak lain adalah dalam rangka mengejar ketertinggalan pembelajaran selama Pandemic itu terjadi, sehingga PTM terbatas ini menjadi solusi dan alternatif untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
Guru sebagai pendidik sekaligus contoh bagi anak didiknyaÂ
Seorang pendidik akan di pandang dengan jelas oleh anak didiknya, ia pun tidak luput dari daftar penilai dari anak didiknya, karena anak juga sudah bisa menilai seorang guru secara seksama.
Tingkah laku, kebiasaan, tutur kata dan bahasa cenderung menjadi contoh dan kerapkali akan di tiru oleh anak didik, sehingga seorang guru haruslah berhati-hati baik dalam hal tingkah laku, pebuatan maupun bahasa Yang setiap saat dikeluarkan.
Dengan pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, guru tetaplah menjadi contoh yang baik bagi anak didiknya, terutama dalam hal menjaga kesehatan, karena masih dalam situasi pandemi, tetap mematuhi prokes, dan menjalankan pedoman yang sudah diterbitkan oleh pemerintah.
Dengan demikian seorang guru akan tetap di gugu dan ditiru, bukanlah sebuah isapan jempol semata, karena memang faktanya demikian yang acapkali terjadi dilapangan.