"Porang adalah tanaman umbi-umbian yang cukup menjanjikan, meski waktu tanamnya relatif lebih lama, yakni tujuh bulan sampai satu tahun"
Sejak tahun 2020 yang lalu, tanaman Porang inj sudah mulai viral dan banyak digandrungi oleh para petani, karena nilai jualnya yang cukup menjanjikan.
Para petani Porang cukup antusias untuk bertani, mulai dari proses penjual bibit Porang, sampai pada hasil buah Porang yang sampai di ekspor ke berbagai negara tetangga.
Sudah banyak petani yang menikmati hasil pertanian Porang yang harganya cukup tinggi. Porang ini merupakan komoditas umbi-umbian yang memiliki banyak manfaat, mulai dari manfaat peningkatan perekonomian, menjadi sebuah produk makanan, sampai pada aspek medis yang juga bisa dijadikan obat-obatan.
Dibeberapa wilayah, Porang inj sudah tidak asing lagi, di Jawa timur, Jawa, tengah, jawa barat, dan juga di luar daerah Jawa seperti Kalimantan, dan Sumatera tanaman Porang ini sudah bisa digalakkan, karena Porang juga bisa menjadi bahan makanan pengganti beras dan jagung.
Baca Juga :Â 5 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Memulai Bisnis Keripik Singkong
Dilansir dari kompas.com, bahwa tanaman Porang dalam 1 ha, bisa mencapai 15 sampai 20 ton, dengan harga yang cukup tinggi menjadikan Porang ini sebagai komoditas pertanian umbi-umbian yang cukup menjanjikan di masa depan.
Porang disamping memiliki nilai jual yang tinggi, dan juga sebagai komoditas yang bisa dibuat makanan, seperti dijadikan tepung yang bisa diolah menjadi berbagai bahan makanan, Porang juga memilki kandungan gula yang rendah, sehingga sangat cocok menjadi bahan makanan yang menyehatkan.
Pemerintah pun cukup gencar mensosialisaikan tanaman Porang ini sebagai komoditas tanaman yang cukup menjanjikan, meski waktunya relatif lebih lama.
Dikutip dari kompas.com, Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo (SYL) merencanakan, target tanam porang pada 2021 seluas 10.000 ha.
Rinciannya meliputi 1.000 ha di Aceh, 1.000 ha di Jabar, 1.500 ha di Jateng, 3.000 ha di Jatim, 1.000 ha di NTT, 500 ha di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dan 2.000 ha di Sulsel.
Banyaknya permintaan Porang baik di dalam negeri maupun diluar negeri inilah yang menjadikan harga Porang cukup tinggi.
Jawa timur sebagai propinsi yang penduduknya 70 % hidup dari pertanian dan peternakan, menjadikan komoditas petani Porang cukup gembira melihat antusias pemerintah merencanakan tanaman Porang sebagai komoditas yang menjanjikan di masa depan.
Mengingat tanaman Porang ini, tanaman umbi-umbian yang memiliki banyak nilai manfaat, terutama pada aspek peningkatan perekonomian masyarakat petani, tentu rencana pemerintah tersebut akan berdampak baik bagi perkembangan pertanian.
Tanaman Porang disamping mudah untuk merawatnya, dan pembiayaan pertaniannya pun relatif lebih murah dibandingkan dengan tanaman yang lain, dan buahnya pun cukuplah mahal karena tingginya permintaan Porang Baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Melihat antusiasme pemerintah mengenai tanaman Porang ini, tentunya menjadi ruang yang menjanjikan bagi para petani, lebih khusus lagi pada para petani Porang yang semakin diperhatikan, sehingga rencana pemerintah itu pastinya akan disambut dengan baik oleh para petani.
Dengan demikian Porang menjadi tanaman umbi-umbian yang cukup menjanjikan dimasa depan, baik pada aspek atau nilai ekonominya, maupun sebagai bahan makanan yang bisa menjadi pengganti beras dan jagung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H