Menjadi orang tua cerdas dan mampu memahami anak secara utuh sangatlah penting, karena mereka adalah generasi penerus di masa yang akan datang.
Ada pepatah yang mengatakan "buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya" artinya anak itu memiliki kebiasaan dan karkater yang tidak jauh berbeda dari orang tuanya.
Sebagai orang tua juga harus pintar memposisikan diri, kapan menjadi sahabat bagi anaknya, kapan harus menjadi orang tua yang bertanggung jawab menafkahi dan mendidik mereka, dan kapan harus menjadi partner yang selalu ada untuk mereka.
Keempat : Menjadi Pendengar yang baik bagi anakÂ
Renggangnya hubungan yang hangat antara orang tua dan anak yang masih dalam kondisi puber, menjadi suatu persoalan tersendiri, sehingga orang tua harus memiliki sikap yang fleksible dalam menghadapi anak dimasa puber.
Menjadi pendengar yang baik dan bersikap fleksibel, akan terjalin hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak.
Hubungan harmonis itu akan menjadi momen kehangatan dan menjadikan komunikasi yang terus terjalin dengan baik, sehingga keluh kesah anak di masa pubertas ini, dengan berbagai gejolak dalam hatinya bisa diungkapkan kepada orang tuanya, sehingga orang tua akan memahami situasi psikologi anak dimasa puber.
Kelima : Memberikan Apresiasi terhadap pencapaian anak
Setiap anak butuh untuk di hargai dan di beri penghargaan atas pencapaiannya, baik soal pbelajaran di sekolah, maupun kreatifitas yang dikembangkan dirumah.
Butuhnya suatu penghargaan atas pencapaian anak ini merupakan hal yang sangat penting, karena itu berkaitan dengan penghargaan orang tua atas suatu pencapaian anak, dan pastinya menjadikan dorongan bagi anak untuk lebih bersemangat lagi untuk mengejar cita-cita yang hendak di capainya.
Dengan demikian beberapa hal di atas, setidaknya bisa menjadi refrensi untuk menghadapi anak di masa pubertas, dengan berbagai macam gejolak psikis anak yang sedang terjadi, sehingga orang tua tidak salah mendidik anak, dan tidak salah jalan mendidik mereka, sehingga tidak berakibat fatal dimasa yang akan datang.