Pertama : Mengamati dan memperhatikan pertumbuhan anak, baik dari aspek fisik maupun psikologisnyaÂ
Cinta dan kasih sayang orang tua tidak bisa kita pungkiri beraneka ragam, apalagi dalam menghadapi anak yang baru saja menginjak pubertas.
Masa pubertas yang ditandai dengan perubahan fisik dan berkembangnya dari aspek psikologis, menjadikan anak pada masa puber mengalami gejolak jiwa yang seringkali tidak dimengerti oleh orang tua.
Disinilah pentingnya bagi orang tua untuk meningkatkan perhatiannya, memotivasi, mendidik, mengarahkan dan membimbing mereka untuk terus mengembangkan potensi dalam dirinya sesuai dengan bakat, minat dan hobinya.
Kedua : Anak Puber dalam Kondisi yang labilÂ
Dalam diri seorang anak dimasa pubertas, keinginan bebas tanpa batas, kerapkali terlintas. Mereka kerapkali menghendaki kebebasan tanpa terikat oleh aturan.
Keinginan dan egosentrisnya yang masih labil, acapkali membuat suatu kesalahan yang fatal, bahkan membuat geram orang tua yang tidak memahami keinginan dan kemauannya.
Maka hal yang penting, ketika menghadapi anak pubertas ini, adalah memahami keinginan dan kemauannya.
Keinginan dan kemauan si anak selama hal itu positif, maka orang tua perlu untuk melonggarkan, namun jika keinginannya menyangkut hal negatif, orang tua pun harus tegas terhadap anak, karena keinginan negatif itu tidak hanya merugikan anak itu sendiri, namun juga akan mempermalukan orang tua.
Ketiga : orang tua dan anak harus terjalin hubungan yang penuh dengan cinta dan kehangatanÂ
Sudah banyak fakta di lapangan retaknya hubungan orang tua dan anak ini kerap terjadi. Keretakan itu terkadang hanya di picu oleh persoalan sepele yang pada akhirnya menjadi masalah besar, maka hal-hal yang demikian itu perlu orang tua untuk mengantisipasinya.