"Puan Maharani, seorang putri punggawa partai yang saat ini sedang berkuasa di negeri ini, masyarakat dari Sabang sampai Merauke, tentu sudah tahu siapa Puan, dan bagaimana sepak terjangnya dalam perjalanan dan karir potiliknya"
Puan Maharani yang saat ini sedang menjabat ketua DPR RI dari Fraksi PDI-P, yang juga merupakan putri dari Megawati sekaligus cucu sang Proklamator Soekarno, tengah menjadi sorotan publik dan perbincangan masyarakat.
Dalam banyak survey yang beredar sosok Puan yang elektabilitasnya rendah ketimbang Prabowo Subianto, Anis Rasyid Baswedan, dan Ganjar Pranowo, tentu segala daya dan upaya terus di galakkan, supaya elektabilitasnya terus meroket.
Baliho bertema "kepak Sayap Kebhinekaan" saat ini tidak sedang membanjiri media sosial saja, namun di kota-kota besar baliho bergambar Puan Maharani dengan Thema kepak sayap kebhinekaan telah memenuhi jalan-jalan protokol tempat berlalu lalangnya masyarakat.
Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan elektabilitas mbak Puan menuju bursa pilpres 2024.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) telah menginstruksikan kepada seluruh kadernya, baik kader yang ada di struktural partai maupun kader yang telah menjabat tidak lepas dari instruksi DPP PDI-P untuk memesan dan memasang baliho Puan Maharani ini.
Pemasangan Baliho itu tidak hanya ada di Jawa barat saja, namun titik pemasangan hampir seluruh Indonesia dengan frame yang sama, "kepak sayap kebhinekaan" dengan bergambar Puan.
Salah satu Instruksi DPP PDI-P itu pun juga berlaku pada putra sulung Presiden Jokowi yang saat ini sedang menjabat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming.
Baca Juga :Â Vandalisme gambar Puan Maharani, Perilaku Kebencian atau Playing Victim ?
Dilansir dari Kompas.com, wali kota Solo Gibran Rakabuming telah memesan Baliho "kepak sayap kebhinekaan" dengan gambar Puan Maharani.
Gibran memesan Baliho pada Gege Desain yang akan di pasang 201 titik di kota Solo, sebagian di daerah Keistimewaan Yogyakarta, Aceh, dan Sumatra.
Menurut Gege Desain yang mendapatkan order pembuatan plus pemasangan baliho "kepak sayap kebhinekaan, itu dengan harga satuan 12 sampai dengan 15 juta.
Pembuatan dan pemasangan Baliho tersebut tentu saja menjadi berkah tersendiri dimasa yang sulit karena pandemi ini.
Pembuatan dan pemasangan Baliho "kepak sayap kebhinekaan" bergambar Puan Maharani, tentu tidak sedikit uang yang harus di gelontorkan, bahkan volume dan nilai rupiah untuk membuat dan biaya memasangnya punencapai miliaran rupiah.
Tentu saja kos politik yang harus di keluarkan oleh partai penguasa ini tidaklah sedikit, yang bertujuan untuk mendongkrak elektabilitas Puan Maharani supaya bisa masuk pada bursa pilpres 2024.
Inilah bagian dari dinamika sekaligus fenomena sosial - politik yang terus bergerak, meski negara sedang tidak baik-baik saja.
Gambar ketua DPR RI ini sudah mulai bertebaran dimana-mana, dengan tujuan dan target meningkatkan elektabilitas dan integritasnya ditengah himpitan ekonomi rakyat yang sudah mulai susah mencari makan.
Seberapa efektifkah sebaran Baliho yang sedang mengusung tema "kepak sayap kebhinekaan" dengan gambar sang putri Puan Maharani, untuk mendongkrak elektabilitasnya..?
Apakah ketokohan sang tuan putri, mempu memikat hati rakyat dengan sebaran Baliho itu, atau ada strategi lain yang lebih jitu, sehingga ketokohan tuan Putri Puan bisa masuk dalam bursa pilpres 2024.
Tentu saja sebaran Baliho itu merupakan start politik pada bursa pilpres 2024 untuk kembali merebut simpati rakyat dan berharap Istana kembali lagi dalam genggaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H