Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jika PPKM Darurat di Perpanjang, Akankah PJJ Dipermanenkan?

2 Agustus 2021   16:19 Diperbarui: 2 Agustus 2021   16:38 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : kebutuhansekolah.net

"Sejumlah informasi bertebaran dengan sejumlah pertanyaan, apakah PPKM level 4 akan di perpanjang, maka jawaban yang cukup fleksibel dari kabinet presiden Jokowi, PPKM akan di longgarkan secara bertahap jika kasus masyarakat yang terpapar covid 19 ada indikasi penurunan, namun jika kasus masyarakat yang terpapar ada tren kenaikan maka PPKM level 5 akan di lanjutkan, begitulah kira-kira jawaban felksibel dari pemerintah kita"

Sejak munculnya pandemi pada akhir tahun 2019, menjadikan tatanan kehidupan sosial, ekonomi, kesehatan dan pendidikan seakan sudah porak poranda, di terjang virus yang kasat mata ini.

Dampak dari pandemi ini, tidak hanya pada sektor kesehatan saja, namun hampir seluruh elemen terdampak pandemi. Kehidupan sosial masyarakat, ekonomi, kesehatan, pendidikan seperti sudah di sulap tanpa ampun.

Tak terkecuali pada aspek Pendidikan, yang merupakan ujung pangkal membina peserta didik untuk menjadi generasi penerus bangsa, mengharuskan mereka semua belajar dari rumah saja, dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.

Pembelajaran diruang bebas, yang semestinya dipandu oleh para pendidik secara langsung, saat ini mereka di pandu melalui sistem informasi atau internet, tentu saja keluh kesah baik yang di rasakan oleh para pendidik dan orang tua, menjadi resah nan gelisah, karena kurang maksimalnya sistem penerapan sekolah daring ini.

Sekedar analisa dari penulis, pemerintah sepertinya akan melanjutkan PPKM ini ke level yang lebih tinggi, mengingat tingkat kematian dan masyarakat terpapar covid 19, masih ada tren kenaikan.

Dengan indikasi di perpanjangnya PPKM ini, dengan level yang lebih tinggi, akan menjadikan tingkat kecemasan dan kekhawatiran masyarakat akan semakin memuncak, dimana pertahanan yang mulai melemah dari aspek ekonomi, tidak menutup kemungkinan akan menjadikan masyarakat lebih nekat lagi dalam situasi yang darurat ini.

Adanya indikasi PPKM Darurat Akan Diperpanjang, melihat tingginya angka kematian dan masyarakat yang terpapar covid varian baru ada tren kenaikan

Kondisi saat ini, memang dalam situasi yang cukup sulit dan rumit, dimana bangsa Indonesia tidak sedang baik-baik saja, sudah puluhan ribu orang yang meninggal dunia dengan kasus yang hampir sama.

Pemerintah pun cukup dilema untuk menerapkan kebijakan untuk melonggarkan kegiatan masyarakat, mengingat tingginya kasus yang terpapar masih menjadi kekhawatiran tersendiri akan tingkat keselamatan masyarakat.

Namun disisi yang lain, masyarakat juga harus mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena pertahanan selama PPKM darurat mulai awal bulan Juli yang lalu, menjadikan banyaknya masyarakat yang kewalahan.

Tidak hanya itu saja, bahkan ada sebagian masyarakat harus menjual barang yang di miliki untuk bertahan selama pandemi ini.

Disamping itu pula ada banyak perusahaan yang mengharuskan untuk mengurangi jumlah karyawan, sehingga berdampak secara ekonomis dan kesehatan mental mereka.

Tak cukup hanya di situ saja, dampak dari perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang semula masih berada di level 3 & 4, sangat di mungkinkan, ketika kebijakan pemerintah untuk memperpanjang PPKM, dengan indikasi ada tren kenaikan masyarakat yang terpapar covid 19 dengan varian baru, tentu saja levelnya pun akan menjadi level 5.

Dengan indikasi PPKM darurat ini akan di perpanjang, apakah akan menjadikan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akan di Permanenkan? 

Jika Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di permanenkan, bagaimana para pendidik akan meningkatkan kemampuan afektif Peserta didik ..?

Pandemi ini sudah berjalan hampir dua tahun lamanya, banyak instansi yang buka-tutup, gegara pandemi ini masih berlangsung, begitu pula dengan dunia pendidikan yang mengharuskan anak didik mengikuti pembelajaran daring.

Pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh (PPJJ), selama pandemi ini, memang menjadi salah satu solusi dan alternatif bagi orang tua, peserta didik, maupun para pendidik, mengingat semuanya dilakukan semata-mata demi keselamatan dan menjaga diri dari seranngan wabah yang masih melanda di negeri ini.

Dalam situasi yang masih belum menentu ini, tidak hanya pada aspek kesehatan terkait dengan merebaknya virus, aspek ekonomi dan pendidikan pun menjadi cukup dilema dengan situasi saat ini.

Indikasi adanya perpanjangan PPKM darurat yang akan dilakukan oleh pemerintah, mengingat tingginya angka kematian dan masyarakat yang terpapar covid 19 mengalami kenaikan, tentu saja juga berimbas pada sistem pembelajaran kita.

Apakah hal tersebut juga akan berlaku dalam dunia pendidikan.? Tentu saja PJJ masih menjadi solusi dan alternatif pembelajaran bagi keberlangsungan sekolah peserta didik.

Masih menjadi pertanyaan sekaligus analisa kita bersama, Jika PPKM darurat kembali di perpanjang, apakah PJJ akan di permanenkah oleh pemerintah..? Jika di permanenkan, bagaimana para pendidik akan membimbing peserta didik mengembangkan afektif mereka .?

Sudah cukup lama ruang kelas itu kosong, karena pembelajaran tatap Muka (PTM) di bekukan, tentu saja hal tersebut menjadi perhatian yang cukup menarik bagi pemerintah, orang tua, dan para pendidik, sehingga memunculkan beragam spekulasi.

Dengan pemberlakuan PPKM Darurat ini, tentu semua pihak bertanggung jawab atas keberlangsungan proses belajar mengajar peserta didik untuk tetap menguatkan, dan membentuk karakter keindonesiaan yang kuat kepada peserta didik, ditengah pandemi yang masih melanda.

Dengan demikian menjadi harapan kita bersama, di tengah pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, berharap kepada para pemangku kebijakan supaya Pembelajaran Tatap Muka (PTM,) tetap di berlakukan, dengan skenario yang lebih cantik dan adaptif, serta tetap menjadikan protokol kesehatan hal utama, sehingga pembelajaran nilai di dapat, dan kesehatan tetap menjadi prioritas utama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun