"Entah apa yang mereka pikirkan, di saat pemerintah berupaya keras memutus mata rantai penyebaran covid 19, dan bertaruh sekuat tenaga dengan kebijakannya, supaya rakyatnya tidak terjangkit virus mematikan ini, justru disisi yang lain, ada ajakan berkerumun untuk menunaikan aksi mendesak supaya pak Jokowi turun dari Jabatannya sebagai kepala Negara"
Sebelumnya demonstrasi yang dilakukan oleh ketua BEM UI yang menyatakan Jokowi Lips Service sempat viral di media sosial, dimana pak Jokowi di anggap manis di bibir dan apa yang di katakan beliau tidak sesuai dengan apa yang telah di perbuatnya.
Baru-baru ini, pasca pengumuman Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, aksi muncul kembali, dan istilah "Jokowi end game" menjadi topik hangat dan pesan berantai untuk melakukan aksi protes atas kebijakan PPKM darurat yang di perpanjang sampai tanggal 26 Juli 2021.
Kebijakan PPKM sampai tanggal tersebut diatas, bukan berarti akan di buka secara keseluruhan, namun ada tahapan yang harus dilalui, melihat perkembangan situasi kasus masyarakat terpapar covid 19.
Jika kasus masyarakat terpapar covid 19, ada tren penurunan, maka PPKM darurat akan dibuka secara bertahap, karena pentingnya memutus mata rantai penyebaran covid 19 yang tentu saja menjadi presure bagi seluruh masyarakat yang terdampak.
Baca juga :Â HMI, BEM UI, dan The King Of Lips Service
Pasca pengumuman PPKM darurat di perpanjang inilah, sontak menuai gerakan protes dari sebagian masyarakat dan sebagian para mahasiswa, tentu hal tersebut sangat di sayangkan, mengingat pemerintah lagi gencar menangani kasus covid 19 yang sudah membuat rasa cemas di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Protes yang dilakukan oleh sebagian masyarakat baik yang demonstrasi di jalanan dan yang telah mengibarkan bendera putih karena sudah menyerah dengan pandemi, tidak masuk pada pertimbangan pak Jokowi dan kabinetnya, karena jika Jokowi mengikuti apa yang diharapkan oleh sebagian masyarakat sipil tersebut, bisa berdampak lebih parah lagi kasus covid 19 ini.
Demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat sipil, mahasiswa, dan beberapa komponen masyarakat yang telah menyebar untuk membuat demonstrasi besar-besaran, justru hanya isapan jempol semata, hal tersebut layu sebelum mekar, artinya seruan nasional Jokowi end game, hanya seperti mencari sensasi belaka di tengah duka pandemi yang melanda.
Apapun itu sah-sah saja sebetulnya melakukan protes turun ke jalan, menyampaikan aspirasi sambil panas-panasan, namun ada sisi yan penulis sendiri kurang sepakat dengan aksi tersebut, mengingat kondisi Pandemi ini, bisa menjadi ancaman yang lebih luas lagi, jika pak Jokowi mengikuti keinginan para demonstrasi.
Jokowi End Game, istilah baru yang di sematkan kepada orang nomor Wahid di negeri ini, namun seruan itu sudah layu sebelum mekar.
Terjadinya pembangkangan warga sipil
Protes terhadap kebijakan Jokowi dengan memperpanjang PPKM darurat, serta anggapan ketidakmampuan seorang Jokowi sebagai kepala Negara menangani problem pandemi yang sedang melanda saat ini.
Meski bantuan sosial sebagai program yang disinyalir akan mengurangi beban masyarakat yang terdampak, masih terkesan tumpang tindih, sehingga ketidakpuasan itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh para aktor dibalik semua itu.
Siapakah aktor dibalik seruan untuk melengserkan pak Jokowi tersebut..? Semua memang belum jelas adanya, mengingat demonstrasi yang tergabung dalam sekelompok masyarakat sipil, tidak ada identitas yang jelas, hanya sebagian kecil saja yang beridentitas.
Protes keras yang dilakukan oleh sebagian warga sipil tersebut merupakan sebuah pembangkangan yang semestinya mengikuti dan memenuhi aturan PPKM darurat, justru melangkahinya dengan melakukan demonstrasi, sehingga terjadi kerumunan.
Jokowi End Game, yang mereka gaungkan tidaklah berjalan seperti yang diharapkan, gertak sambal itu pun seperti drama dalan satu episode, tidak ada sambungan yang berkelanjutan untuk kembali menonton cerita pembangkangan warga sipil di tengah pandemi.
Ada Aktor di balik terjadinya pembangkangan
Siapakah aktor dibalik protes dan pembangkangan itu..? Kita semua juga belum tahu, tapi yang pasti warga yang melakukan demonstrasi dengan istilah Jokowi End Game, tentu saja ada skenario dan drama politik yang di mainkan.
Terlepas apakah hal tersebut untuk testing pak Jokowi, ngeprang pak Jokowi, atau ada desakan dari para gelandang politik di negeri ini, dengan mengatasnamakan warga sipil, dan menjadikan mahasiswa sebagai kambing hitam untuk diperalat sebagai senjata.
Skenario dari aktor yang menyampaikan pesan berantai melalui media sosial dengan hastaq "Jokowi end game", di tengah pemerintah sibuk menangani covid 19, justru tidak menjadikan masyarakat simpati dan empati, justru menjadikan banyak masyarakat yang menyayangkan akan hal tersebut, karena dengan melakukan longmarch ke istana negara, telah membuat kerumunan yang bisa menyebabkan kluster dan varian baru penyebaran covid 19, yang masih melanda negeri kita saat ini.
Oleh karenanya pesan berantai "Jokowi end game", sudah layu sebelum mekar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H