"Ditengah melonjaknya pandemi covid 19, banyak aktivitas yang senantiasa di lakukan di rumah, tidak terkecuali bagi anak-anak, dimana pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih tetap di berlakukan, mengingat pandemi ini masih belum usai, bahkan sudah muncul varian baru yang cukup membahayakan bagi kesehatan".
Dimasa pandemi, aktivitas pembelajaran secara daring, banyak anak yang melaksanakan proses belajar secara online, sehingga aktifitas duduk di depan gawai menjadi suatu keharusan yang di lakukan setiap hari.
Penting bagi orang tua, dan guru untuk membimbing dan memberikan pengarahan untuk anak didik dengan melakukan aktivitas fisik, dengan tujuan menjaga keseimbangan tubuh.
Dilansir dari kompas.com, aktivitas fisik merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anak, untuk mengeluarkan energi yang baik bagi kesehatan.
Sejauh ini ada tiga model aktivitas fisik yang bisa dilakukan, baik di rumah, di sekolah. Aktivitas fisik tersebut meliputi aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat.
Aktivitas fisik ringan bisa di lakukan dimana saja, dan kapan saja, seperti menyapu, mengepel, berjalan santai dan lain sebagainya.
Aktivitas fisik sedang, seperti berkebun, melakukan kegiatan rumah yang terkena sinar matahari, merupakan aktivitas fisik yang ringan.
Sementara aktivitas fisik berat, bisa dengan olahraga, berlari, melompat, dan seterusnya. Aktivitas fisik yang masuk kategori berat ini, tentunya dengan bimbingan orang tua dan guru, sehingga aktivitas fisik berat tetap terukur dan sesuai dengan kemampuan anak.
1.Mengendalikan kadar kolesterolÂ
Dengan melakukan aktivitas fisik, baik ringan, sedang, dan berat memberikan manfaat yang cukup besar bagi kesehatan tubuh.
Salah satu manfaatnya adalah mengendalikan kolesterol dalam tubuh, karena dengan beraktivitas fisik akan mengeluarkan energi bagi kesehatan tubuh, terutama bagi anak-anak yang sudah dan harus di ajari dengan kebiasaan hidup sehat.
Aktivitas fisik ini bisa di lakukan setiap hari selama kurang lebih 30 menit, atau seminggu tiga kali.
2. Mengendalikan berat badanÂ
Yang namanya penyakit, tidak hanya menyerang para lansia, begitu pula dengan orang dewasa dan anak juga bisa terserang, ketika kekebalan tubuh melemah.
Dengan melakukan aktivitas fisik yang terukur dan seimbang, setidaknya akan mengontrol keseimbangan tubuh.
Aktivitas fisik ini, disamping mengendalikan kolestrol, juga menjadikan berat badan tumbuh dan berkembang secara seimbang.
3. Mengendalikan tekanan darahÂ
Tekanan darah, merupakan ketidakseimbangan peredaran dan sirkulasi dalam tubuh.
Tekanan darah tidak banyak terjadi pada lansia, orang dewasa, bahkan anak-anak juga bisa terkena tekanan darah yang tidak berimbang.
Biasanya bagi anak-anak, remaja, dan orang dewasa, terjadi tekanan darah rendah, sehingga mengakibatkan pusing, pucat, dan tubuh menjadi lemas.
Dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin, terkontrol, dan seimbang akan memberikan dampak pada kesehatan tubuh anak.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh dan sistem kekebalan tubuh
Manfaat dari aktivitas fisik, juga meningkatkan imun yang bagus, terutama bagi anak, supaya imun lebih terjaga dan seimbang.
Kekebalan tubuh merupakan hal yang sangat di dambakan oleh setiap orang, terutama bagi anak-anak yang saat ini, lebih banyak melakukan aktivitas duduk di depan gawai, karena masih dalam proses pembelajaran secara daring.
5. Mencegah penyakit diabetes atau kencing manis
Aktivitas fisik yang seimbang dan terkontrol, juga mencegah diabetes. Dengan aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat, tentunya kita terlebih mengantisipasi serangan penyakit yang tidak pernah kita tahu datangnya dari mana.
Diabetes merupakan penyakit yang tumbuh di dalam tubuh kita, karena adanya ketidakseimbangan antara pola makan yang menghasilkan energi, tetapi ketika energi dalam tubuh tidak di keluarkan akan semakin menjadikan sarang dari diabetes yang sedini mungkin haruslah di antisipasi.
6. Memperbaiki postur tubuh
Aktivitas fisik sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, di samping meningkatkan imun dan sistem kekebalan tubuh, aktifitas fisik ini juga bermanfaat dalam membentuk postur tubuh.
Anak pada masa pertumbuhan, sudah harus di ajari dengan berkatifitas fisik yang ringan saja, sehingga menjadikan aktivitas fisik cukup menyenangkan.
7. Memperbaiki kelenturan sendi dan kekuatan otot
Bagi anak yang masih lentur sendi dan ototnya, cukup bagus melakukan aktivitas yang sesuai dengan kadar kemampuan mereka, sehingga dengan melakukan aktivitas fisi dengan permainan akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang seimbang.
Aktivitas fisik ini bisa dilakukan seminggu selama tiga kali, secara continuitas, sangat bagus bagi perkembangan anak itu sendiri.
8. Menurunkan risiko osteoporosis
Salah satu manfaat aktivitas fisik yang perlu anda ketahui, adalah risiko osteoporosis. Osteoporosis merupakan gejala lemah dan rapuhnya tulang yang harus di antisipasi.
Osteoporosis ini tidak hanya menyerang lansia, orang dewasa, begitu pula dengan anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
Dengan melakukan aktivitas secara seimbang dan teratur, serta terkontrol akan menjadikan pembentukan dan pertumbuhan tulang menjadi lebih baik, terutama bagi anak.
9. Mengendalikan stres
Manfaat dari aktivitas fisik baik ringan, sedang, dan berat, juga akan mengendalikan rasa depresi. Depresi ini memang kerapkali di sematkan pada orang dewasa ataupun orang yang sudah lansia.
Tetapi stres juga bisa terdampak pada anak, karena banyak fakta yang menunjukkan bahwa kondisi saat ini banyak anak stres karena sudah kecanduan tiktok, dan game online, sehingga sangat penting melakukan aktivitas fisik yang menyehatkan.
10. Mengurangi kecemasan
Setiap orang tentu saja akan kebagian yang namanya rasa cemas, tidak hanya orang dewasa dan orang tua, begitu pula dengan anak, pastinya juga akan merasakan cemas, terutama anak yang baru memasuki usia remaja.
Aktivitas fisik dengan cara yang menyenangkan, misalnya berkebun, melakukan permainan tradisional yang menarik, akan memberikan rasa senang dan bahagia, sehingga rasa cemas yang menyelimuti hati akan hilang, seiring dengan melakukan aktivitas yang di lakukan.
Dari ulasan di atas, barangkali menjadi refrensi bagi guru maupun orang tua dengan melakukan aktivitas fisik yang terkontrol dan terukur akan menjadi pola gaya hidup sehat, terutama bagi anak-anak di masa pertumbuhan fisik, dan masa perkembangan psikisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H