2. Mendorong diri menjadi manusia yang berkualitasÂ
Siapa yang bisa menentukan kualitas diri..? Tentunya kualitas diri itu kita bangun dan kita bentuk oleh diri, dan berdampak pada diri kita sendiri.
Semakin dewasa seseorang, tentunya semakin dewasa bersikap dan semakin matang cara pandang dan cara berpikir dalam setiap menghadapi persoalan.
Gagasan dan pemikiran seseorang dalam setiap pemecahan persoalan menjadi penilaian tersendiri baik dalam lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sosial masyarakat.
Kita ketahui bersama bahwa makhluk yang paling sempurna adalah manusia, karena manusia dibekali Akal untuk berpikir, hati untuk berdzikir dan menyimpan ilmu pengetahuan dan keduanya akan tampak pada perilaku manusia yang menjadi pembeda antara manusia yang satu dengan manusia lainnya, yakni manusia yang berkualitas dan berintegritas akan berbeda dengan makhluk tanpa pengetahuan.
Pentingnya kualitas diri ini juga masuk dalam kunci untuk membangun pesona diri sebagai makhluk yang di kehendaki menjadi Khalifah di muka bumi ini.
3. Menjadi Manusia BermanfaatÂ
Rosulullah bersabda yang artinya :" Paling baiknya manusia, adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya".
Sudahkah kita bermanfaat bagi diri, keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat? Pertanyaan yang sangat mendasar sekali, bahwa sesungguhnya setiap makhluk yang tercipta di muka bumi ini selalu berpasang-pasangan untuk saling mengenal dan saling berhubungan sebagai makhluk sosial.Â
Sebagai makhluk yang tercipta, Tuhan sudah meletakkan garis hidup pada manusia yang berbeda-beda, apapun makhluk itu pastinya punya nilai kebermanfaatan dengan kapasitas yang berbeda pula antara manusia yang satu dengan manusia lainnya.
Baca Juga : Puncak keinginan manusia adalah untuk mencapai eksistensi diri