Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

7 Tips dan Konsep Menulis Karya Ilmiah

4 Juni 2021   18:17 Diperbarui: 4 Juni 2021   18:17 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.Darunnajah.com

"Bagi mahasiswa semester akhir, tugas yang seringkali menjadi kendala besar adalah menulis karya ilmiah (skripsi), manulis karya ilmiah menjadi momok yang menakutkan, bahkan seperti hantu yang membuat cemas".

Menulis karya ilmiah memang terkesan amat sangat sulit bagi mahasiswa yang tidak terbiasa menulis, tidak sedikit dari mahasiswa yang harus searching di google untuk menulis karya ilmiah sebagai tugas akhir yang akan menentukan kelulusan.

Menulis karya ilmiah ini memang sudah menjadi ketentuan di seluruh akademik sebagai tugas akhir yang memuat tentang penelitian sesuai dengan bidang dan jurusannya. 

Karena sudah tak terbiasa, masih banyak mahasiswa yang menggunakan jasa penulis untuk membuat karya tulis ilmiah dengan upah yang tidak sedikit. Ini merupakan fakta yang terjadi di negeri kita, bahwa masih banyak sarjana yang harus membeli karya tulis ilmiah sebagai tugas akhir yang akan menentukan kelulusan.

Tidak perlu bingung dan susah untuk menulis karya ilmiah sesuai dengan bidang dan jurusannya, barangkali beberapa tips di bawah ini bisa menjadi bahan perbandingan bagi mahasiswa semester akhir.

1. Temukan ide untuk membuat judul karya tulis Ilmiah sesuai dengan bidang dan jurusannya 

Ide awal sangatlah penting untuk menentukan arah pembahasan dalam karya tulis ilmiah yang hendak di kaji. Ide ini akan  melahirkan judul dari karya tulis ilmiah yang nantinya judul tersebut mewakili dari isi yang sedang di kaji.

Judul sangatlah penting dalam menulis karya ilmiah, karena akan mencakup isi, serta menganalisa relevansinya antara judul dan conten yang di bahas.

2. Buatlah matrik penelitian

Setelah judul di temukan, baru menginjak untuk membuat matrik penelitian. Matrik ini mengkaji judul, Indikator, metode penulisan, data, rumusan masalah dan lain-lain.

Bagi yang belum terbiasa, mungkin saja membuat matrik teramat sulit, namun bagi yang sudah biasa, hal tersebut amatlah mudah, karena mengkaji persoalan yang ada di dalam judul itu sendiri.

Sebagai contoh judul karya Ilmiah yang membahas ilmu sosial politik, misalnya; " Menakar kepemimpinan Jokowi selama dua periode, yang telah menyatukan dua kepentingan besar untuk jangka panjang". Contoh judul diatas mengkaji kepemimpinan Jokowi, sosok Jokowi, dan kepentingan besar untuk jangka panjang. Secara garis besar ada 3 item yang bisa menjadi bahan untuk di kaji sebagai konten karya tulis ilmiah, seperti apa relevansinya dari kepemimpinan Jokowi, sosok atau gaya politik Jokowi, dan kepentingan Jokowi untuk jangka panjang.

3. Buat Abstrak 

Abstrak adalah gambaran secara umum mengenai pembahasan yang akan dan sedang akan dikaji, abstrak ini akan mengkaji poin-poin yang akan di bahas, sehingga seluruhnya yanng memilki keterkaitan dengan judul akan menjadin relevan, antara yang satu dengan yang lainnya.

4. Membuat kata pengantar dan pendahuluan 

Memulai menulis karya ilmiah tidak lepas dari kata pengantar penulis yang berisi rasa syukur dan ucapan banyak terima kasih kepada para pihak yang sudah terlibat membantu, baik secara pikiran maupun tenaga, serta informasi sebagai data untuk di muat dalam karya tulis ilmiah.

Sementara pendahuluan adalah awal dari memulai menulis yang mencakup isi dari karya tulis ilmiah, namun sifatnya juga masih general, sehingga para penguji atau dosen yang melihat isi dari pendahuluan, ketika sedang menguji mahasiswanya sudah bisa mereka-reka dari isi tulisan yang hendak di presentasikan pada khalayak umum.

5. Metode penelitian 

Secara garis besar metode penelitian ini ada duaz yakni metode kuantitatif, dan metode kualitatif.

Metode kuantitatif adalah metode penelitian, yang memakai angka untuk berhitung kepastian suatu data, misal tentang jumlah menteri, jumlah DPR RI, dan lain sebagainya.

Sementara metode kualitatif adalah metode yang mendeskripsikan suatu persoalan yang kemudian di bahas panjang lebar, serta Berakhir pada kesimpulan yang mengutarakan solusi tentang persoalan yang sedang menjadi kajian.

6. Biasakan membawa buku catatan 

Ketika kita melakukan penelitian, tentu saja catatan menjadi sangat penting, karena memang mahasiswa akan di tuntut menggali data sebanyak-banyaknya baik data yang berbentuk tulisan, maupun data yang lahir dari pikiran dan lisan yang di mintai data.

Sebagai manusia biasa, siapapun mereka pastinya tidak lepas dari salah dan lupa, maka buku catatan bermanfaat bagi kita, supaya tidak lupa dengan apa yang menjadi catatan data untuk di bahas dalam karya tulis ilmiah.

7.  Melawan Rasa Malas Dalam Diri 

Barangkali hal tersebut di atas melenceng dari pembahasan trik dan konsep menulis karya ilmiah, namun hal itu sangat penting adanya dan memiliki keterkaitan bagi mahasiswa yang sudah semester akhir.

Mengapa banyak mahasiswa Sampai semester 16, bahkan banyak yang di droup out atau dikeluarkan dari kampus, apakah karena menjadi aktivis? Tentu saja hal tersebut tidaklah benar adanya. Paling akhir mestinya kuliah S1 itu di tempuh sampai semester 10 saja, biar dosennya tidak bosen, namun faktanya masih cukup banyak mahasiswa yang melewati semester tersebut, apa sebabnya?

Semester akhir itu terkadang memang rasa jenuh, malas, dan sangat berat melaksanakan tugas akhir, apa ada obatnya? Dicari ke apotik di seluruh dunia kemungkinan besar tidak ada obatnya, kecuali melakukan perlawanan atas terjangkitnya rasa malas itu, dan melaksanakn tugas akhir walaupun dirasa berat, capek, dan rasa terpaksa acapkali berkecamuk, toh pada akhirnya tidak ada penyesalan di awal, karena penyesalan itu datangnya belakangan.

Barangkali 7 tips dan konsep menulis karya ilmiah di atas bermanfaat bagi mahasiswa yang sudah hampir di drop out (dikeluarkan) untuk segera menyelesaikan tugas akhir yang di amanahkan oleh akademik, meski kerapkali dilabeli mahasiswa lapuk, maka tetaplah bangun kepercayaan diri menyelesaikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun