Ketika kita melakukan penelitian, tentu saja catatan menjadi sangat penting, karena memang mahasiswa akan di tuntut menggali data sebanyak-banyaknya baik data yang berbentuk tulisan, maupun data yang lahir dari pikiran dan lisan yang di mintai data.
Sebagai manusia biasa, siapapun mereka pastinya tidak lepas dari salah dan lupa, maka buku catatan bermanfaat bagi kita, supaya tidak lupa dengan apa yang menjadi catatan data untuk di bahas dalam karya tulis ilmiah.
7. Â Melawan Rasa Malas Dalam DiriÂ
Barangkali hal tersebut di atas melenceng dari pembahasan trik dan konsep menulis karya ilmiah, namun hal itu sangat penting adanya dan memiliki keterkaitan bagi mahasiswa yang sudah semester akhir.
Mengapa banyak mahasiswa Sampai semester 16, bahkan banyak yang di droup out atau dikeluarkan dari kampus, apakah karena menjadi aktivis? Tentu saja hal tersebut tidaklah benar adanya. Paling akhir mestinya kuliah S1 itu di tempuh sampai semester 10 saja, biar dosennya tidak bosen, namun faktanya masih cukup banyak mahasiswa yang melewati semester tersebut, apa sebabnya?
Semester akhir itu terkadang memang rasa jenuh, malas, dan sangat berat melaksanakan tugas akhir, apa ada obatnya? Dicari ke apotik di seluruh dunia kemungkinan besar tidak ada obatnya, kecuali melakukan perlawanan atas terjangkitnya rasa malas itu, dan melaksanakn tugas akhir walaupun dirasa berat, capek, dan rasa terpaksa acapkali berkecamuk, toh pada akhirnya tidak ada penyesalan di awal, karena penyesalan itu datangnya belakangan.
Barangkali 7 tips dan konsep menulis karya ilmiah di atas bermanfaat bagi mahasiswa yang sudah hampir di drop out (dikeluarkan) untuk segera menyelesaikan tugas akhir yang di amanahkan oleh akademik, meski kerapkali dilabeli mahasiswa lapuk, maka tetaplah bangun kepercayaan diri menyelesaikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H