Dibalik ada kekuatan besar yang telah merancang menggembosi tubuh KPK, tentu ada yang di untungkan dalam tragedi tersebut, lantas siapa yang di untungkan? Apakah lembaga eksekutif dan Legislatif? Atau para cukong yang berupaya masuk dengan melemahnya KPK, menjadi investor politik untuk memenangkan pertarungan tahun 2024.
Semua masih me reka-reka dan bertanya-tanya? Semua pengamat melihat dan mendengar skenario di balik sebuah peristiwa besar di tubuh KPK. Mereka menganalisa sesuai dengan kapasitas dan keahliannya.
Dari masa ke masa KPK memang acapkali digembosi karena profesionalitas penanganan masalah korupsi begitu garangnya, namun di balik garangnya KPK, tidak lantas membuat jera para koruptor, justru mereka terus melawan, salah satunya dengan menggembosi KPK sebagai lembaga yang menangani masalah korupsi.
Beragam pendapat dan spekulasi terus bermunculan, mulai dari Presiden harus turun tangan, sampai sejumlah pengamat menganalisa problem di tubuh KPK yang banyak kejanggalan.
Tanda tanya besarnya, ketika pegawai KPK harus Di berhentikan, karena di anggap tidak kompeten, bahkan ketika Tes Wawasan Kebangsaan mereka mendapatkan nilai rendah, menjadi sebuah sorotan yang bisa di bilang sangat Janggal, bahkan lebih ironis lagi ada fakta yang menunjukkan bahwa mereka yang tidak lolos TWK, karena tidak bisa di bina, atau mungkin ada unsur kesengajaan bahwasanya yang berkompeten harus "dibinasakan". Lagi-lagi persoalan di tubuh KPK menjadi blunder.
Tes Wawasan Kebangsaan yang janggal dan kurang mencerminkan nilai-nilai kebangsaan, mengesankan kental dengan akrobat para pejabat untuk kepentingan-kepentingan kelompok, sehingga pertanyaan-pertanyaan TWK blunder dan janggal di depan publik.
KPK Anak Kandung atau anak tiri ?
Di amati dari perjalanan sejarahnya sejak di bentuk dan di setujui oleh Eksekutif dan legislatif, Jelas KPK anak Kandung yang lahir dari rahim ibu Pertiwi, lantas mengapa mereka di kebiri layaknya anak tiri?
Meski anak kandung, kemungkinan KPK sangat berani terhadap bapak/ ibunya, mereka tetap akan bilang "katakan yang benar walaupun pahit", kebenaran itulah yang selalu ingin di ungkap oleh KPK dalam konstek penanganan korupsi di bumi Pertiwi ini.
Maka tidak heran jika KPK akan terus berjuang melakukan yang terbaik, sebagai lembaga yang menangani masalah korupsi, meski tidak bisa kita pungkiri di tubuh KPK juga banyak oknum yang berupaya menjadi tikus dalam sangkar.
Masih kita yakini bahwa KPK masih terus menjadi lembaga yang kritis dan tidak akan pernah berkompromi dengan para penjahat pencuri uang rakyat, meski proses pelemahan itu akan berulang kali terjadi.