Perasaan hebat acapkali mengendap di alam bawah sadar kita, yang justru hal itu menjadi boomerang dalam diri, sehingga kawan, saudara, maupun patner kerja kita agak menjauh, karena orang yang merasa paling hebat dan paling benar, mereka hanya tahu dengan pendapatnya sendiri, dan kecenderungan pendapatnya sendirilah yang paling masuk akal dan bisa diterima.
Kondisi Sindrom Thanos ini bisa menjadi penghambat diri ditengah dunia kerja, maupun dalam kehidupan sosial masyarakt, oleh karenanya penting bagi kita untuk selalu berintrospeksi diri.
7. Tidak bisa berempati pada kondisi orang lain
Ketika hati mati suri, apalagi mati rasa, ini merupakan toxic people yang cukup berbahaya dalam diri kita, karena orang yang sudah tidak memiliki rasa, sangat tidak mungkin berempati atau merasakan apa yang menjadi kesusahan orang lain, sehingga orang yang demikian akan selalu bersikap acuh tak acuh, bersikap masa bodoh.
Gejala toxic people tentang matinya rasa dalam diri seseorang, tentu saja menjadi penghambat diri dalam perkembangan kepribadian kita, sehingga diri itu juga perlu di evaluasi untuk menjadi bahan introspeksi diri.
Dari 7 gejala toxic people yang bisa melanda siapa saja ini, apa yang perlu dilakukan ketika kita terjangkit hal-hal yang telah di bahas di atas.
Pertama Kenali apa yang menjangkiti diri kita ataupun orang-orang disekitar kita, contoh dikala kita menjadi THE GHOSTER, perilaku yang tidak konsisten dan seringkali melanggar janji yang menyebabkan orang susah dan kecewa? Kuncinya adalah selalu melakukan evaluasi diri dalam setiap apa yang dipikirkan dan yang telah menjelma dalam sebuah tindakan. Setiap manusia memang memiliki sisi negatif berupa salah dan khilaf, maka permintaan maaf harus pula dilakukan ketika kita membuat sesuatu kesalahan yang menyebabkan orang lain kecewa dan merugi, tidak ada salahnya memohon maaf terlebih dahulu, meski bukan hari raya idul fitri yang dilaksanakan setiap tahun sekali. Memohon maaf tidak harus menunggu satu tahu.Â
Kedua Gelaja narsis ini bisa menjangkiti siapa saja, apa jadinya jika narsis sudah menjadi kebiasaan bahkan sudah masuk katogori super, hingga membuat orang-orang disekitar merasa tidak nyaman? mungkin saja di apotik tidak ada obatnya yang bisa menghentikan super narsis, karena itu adalah gejala psikis, dimana orang dengan super narsis ini, selalu ingin diperhatikan, dan tentunya akan selalu menjaga eksistensinya baik di dunia maya, di dunia nyata, bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Saling mengingatkan untuk kebaikan menjadi sangat penting bagi kita, karena itu merupakan hal yang perlu dilakukan, ketika ada teman, atau saudara sudah terjangkit toxic people berupa super narsis.
Ketiga dalam lingkungan kehidupan kita baik dalam dunia kerja, maupun dalam hidup sosial masyarakat, tentu kita memiliki teman dekat, atau kerabat dekat yang sangat kritis, saking kritisnya, ia acapkali mendapat sebutan kritikus, tapi bagaimana ketika menjadi tukang kritik yang tidak disukai? maka perlu di perhatikan adalah konten dari kritik itu sendiri, apakah sifatnya membangun atau justru sebaliknya? tentu hal itu harus disadari oleh orang yang suka mengkritik, karena setiap kritik akan memiliki dampak pada apa yang di kritik, apakah dampaknya positif atau negatif, tentu saja si pengkritik harus menyadari betul akan hal tersebut. boleh saja jadi tukang kritik, asalkan berdampak positif.
Keempat penghambat dari perkembagan kepribadian seseorang yang satu ini cukuplah berbahaya dalam kehidupan kita, yakni menjadi penghasut bin provokator, merupakan perbuatan yang kurang baik, dan ini menjadi penyakit hati yang bisa merugikan, dan meresahkan orang lain. Perlu ada kesadaran diri, bahwa penghasut, dengki, iri, benci merupakan sekelompok perilaku dalam hati yang membuat orang lain tidak nyaman dan tidak senang, sehingga perlu di rasakan sendiri apakah kita tergolong pemiliki penyakit hati ini, maka obatnya adalah kesadaran diri bahwa masih ada orang lain disekitar kita yang tentunya masih kita butuhkan suatu saat nanti.
Kelima Baper atau orang yang selalu mencari perhatian merupakan toxic people yang juga sangat menghambat bagi perkembangan kepribadian kita, karena orang yang selalu ingin mencari perhatian, tentu saja sangat merugikan bagi diri kita sendiri, karena berefek ketidak sukaan orang lain terhadap perilaku orang yang selalu mencari perhatian, bahkan banyaknya kasus pelakor, kemungkinan berawal dari orang yang selalu ingin diperhatikan. oleh karenanya perlu menjadi kesadaran bagi kita bahwa pemburu perhatian merupakan perilaku yang membuat tidak nayaman dan cenderung menjadi racun bagi orang lain.