Membuat atau menciptakan sekolah menyenangkan ini memang di rasa tidak semudah membalikkan telapak tangan, disini para pelaksana pendidikan seperti kepala sekolah dan para guru harus memiliki visi cerdas untuk menciptakan suasana kondusif di lingkungannya.
Lingkungan kondusif akan membuat guru nyaman dan senang, siswa pun gembira dan riang, sehingga sekolah, tidak seperti tempat terpidana yang menyeramkan.
Disinilah peran guru sebagai pelaksana dari suatu kebijakan mampu untuk mengimplementasikan Sekolah sebagai tempat yang enak dan menyenangkan. Maka cinta kasih atau welas asih harus terus di kembangkan, persepsi yang harus di bangundan ditanamkan dalam benak seorang guru adalah para peserta anak didik, layaknya anak kita sendiri yang harus di rawat, di asuh, di asih, dan di asah potensinya, sehingga out put yang di hasilkan, peserta didik kita akan menjadi manusia mulia baik secara vertical maupun horizontal.
Kedua : Sekolah harus menjadi tempat tumbuh-kembangnya bibit patriotisme yang kuat, cinta tanah air yang kuat, anak-anak yang bangga atas Negerinya.
Seperti apa menumbuhkan rasa cinta tanah air yang kuat, anak-anak yang memiliki patriotism yang tinggi, serta menjadi anak Indonesia yang bangga kepada bangsanya sendiri?
Indonesia memiliki histori yang kelam, akibat penjajahan Belanda dan Jepang, dan tentu implikasinya terhadap situasi dan kondisi bangsa ini, mengalami pasang surut, serta banyaknya problem yagn harus di hadapi. Dalam konstek Pendidikan, para pendidik harus sudah menanamkan nilai patriotisme, cinta tanah air, dan menciptakan rasa kebanggaan bagi bangsa sendiri dengan potensi dan kreatifitas yang harus di kembangkan oleh peserta didik.
Hal yang paling penting untuk di kaji oleh kemendikbud adalah:
Kemendikbud pembuat kebijakan sudah harus Merekomendasikan pada setiap masing-masing sekolah untuk menyanyikan lagu-lagu kebangsaan sebelum masuk sekolah, setiap pagi sebelum memulai pembelajaran, dan hari terakhir atau hari Sabtu, masing-masing sekolah harus menyanyikan lagu daerah sesuai dengan daerahnya masing-masing.
Sebagai Contoh di Bawah Ini, Penulis sangat bangga terhadap anak-anak yang ada di Kabupaten Blitar ini.
Ketiga Menghargai Kebhinekaan
Perlu kita sadari bersama, bahwa Indonesia merupakan kesatuan dalam perbedaan. Berbeda-beda suku, bahasa, ras, keyakinan dan kebudayaan, bukan lantas menjadi suatu garis pemisah, namun perbedaan tersebut merupakan kekayaan yang dimiliki oleh bangsa ini.