Mohon tunggu...
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Setengah AI

“Anglaras Ilining Banyu, Angeli Ananging Ora Keli”

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Dilema PKL dan Revitalisasi Alun-Alun Kebumen, Antara Ketertiban atau Nafkah yang Tertahan

2 Januari 2025   19:20 Diperbarui: 2 Januari 2025   19:20 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangunan Kapal Mendoan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Solusi dan Harapan

Satpol PP dan pemerintah daerah memang sudah berusaha maksimal. Tapi mau bagaimana dikata, sebanyak apa pun petugas yang diterjunkan, jika masyarakatnya tidak sadar aturan, hasilnya akan sia-sia. Dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah, pedagang, maupun pengunjung.

Mungkin, salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan adalah memberikan dispensasi bagi PKL untuk berjualan di area alun-alun pada waktu-waktu tertentu, seperti hari Minggu saat Car Free Day. Tentu saja, ini harus diatur dengan ketat agar tidak kembali jadi liar.

Sebagai warga Kebumen, kita juga punya tanggung jawab. Masa iya, daerah ini mau terus dikenal sebagai kabupaten termiskin? Revitalisasi alun-alun adalah langkah maju, tapi kalau kita tidak ikut menjaga ketertiban, ya, percuma saja. Mari kita jaga Alun-Alun Pancasila agar tetap bersih, aman, nyaman, dan tentunya, bisa dibanggakan.

Pada akhirnya, permasalahan PKL di Alun-Alun Kebumen bukan cuma soal aturan. Ini soal kesadaran bersama. Mulai dari pedagang yang mau mengikuti aturan, pengunjung yang menjaga kebersihan, hingga pemerintah yang membuat kebijakan lebih bijak. Perlahan tapi pasti, perubahan itu bisa terjadi. Toh, kalau kita mau berubah dari hal kecil, siapa tahu suatu hari Kebumen bisa lepas dari predikat "kabupaten termiskin" dan jadi daerah yang lebih maju.

Karena, seperti kata orang bijak: "Yang kecil itu penting. Yang besar itu penting. Tapi yang paling penting adalah yang dilakukan bersama."

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun