Mohon tunggu...
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Setengah AI

“Anglaras Ilining Banyu, Angeli Ananging Ora Keli”

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Trans Kebumen: Usaha Pemkab yang Patut di Apresiasi dan Dikritisi

17 November 2024   20:12 Diperbarui: 17 November 2024   20:22 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trans Kebumen (Sumber Gambar: https://perpusda.kebumenkab.go.id/

Kebumen kini tidak lagi hanya dikenal dengan Benteng Van der Wijck atau Pantai Menganti-nya saja. Kini, Kabupaten Kebumen tengah berusaha tampil lebih modern dengan menghadirkan transportasi massal berbasis bus, yaitu Trans Kebumen. Di penghujung 2023, pemerintah resmi mengoperasikan dua unit bus medium yang melayani rute Prembun-Kebumen. Langkah ini menjadi inovasi menarik, meskipun pelaksanaannya masih jauh dari kata sempurna.

Trans Kebumen: Angin Segar bagi Transportasi Lokal

Sebagai kabupaten yang transportasi massalnya belum sepopuler kendaraan pribadi, kehadiran Trans Kebumen adalah inisiatif yang perlu diapresiasi. Bus ini sampai sekarang masih disediakan secara gratis, terutama untuk pelajar dan wisatawan lokal. Harapannya, Trans Kebumen bisa menjadi solusi atas beberapa masalah lama di Kebumen, seperti kemacetan dan tingginya angka kecelakaan yang melibatkan pelajar sekolah. Jika dilihat, kebijakan ini serupa dengan moda transportasi di kota besar seperti Trans Jogja atau Trans Jakarta, meski skalanya tentu masih sangat kecil.

Penambahan dua unit bus untuk melayani rute Kebumen-Gombong yang melengkapi koridor Prembun-Kebumen juga merupakan langkah positif. Dengan rute ini, Trans Kebumen mulai membangun konektivitas antarwilayah, meskipun cakupannya baru terbatas di arah timur dan barat. Ada potensi besar di sini, terutama untuk memudahkan mobilitas warga dan meningkatkan perekonomian lokal.

Tantangan dan Catatan

Namun, seperti inisiatif besar lainnya, kehadiran Trans Kebumen tidak lepas dari catatan atau kritik. Pertama, jumlah unit yang tersedia masih sangat sedikit. Dua unit bus untuk satu koridor saja rasanya belum cukup. Pemerintah pun mengakui bahwa minimal lima unit bus dibutuhkan agar layanan ini bisa disebut layak sebagai transportasi massal. Apalagi jika rute ini ingin diperluas ke arah utara, seperti Sadang dan Karangsambung, yang kini semakin ramai karena status Geopark Kebumen yang sudah resmi menjadi Geopark Internasional. Dua unit tambahan untuk koridor Kebumen-Gombong tentu membantu, tetapi masih jauh dari cukup untuk menjangkau seluruh Kebumen.

Hal kedua yang patut diperhatikan adalah keberadaan halte. Hingga saat ini, Pemkab baru menyediakan empat halte di koridor Prembun-Kebumen. Artinya, aksesibilitas masyarakat terhadap Trans Kebumen masih sangat terbatas. Jika Pemkab serius ingin menjadikan bus ini andalan transportasi lokal, maka penyediaan halte dan rute yang lebih merata harus menjadi prioritas. Jangan sampai, moda transportasi ini hanya menjadi pajangan modern tanpa manfaat signifikan bagi masyarakat luas.

Ketiga, bagaimana keberlanjutan dari layanan gratis ini? Meskipun kebijakan transportasi gratis sangat membantu pelajar dan masyarakat, pertanyaan mengenai pembiayaan jangka panjangnya tetap menjadi poin penting yang perlu diperhatikan. Apakah Pemkab sudah memiliki strategi pendanaan yang berkelanjutan untuk operasional dan perawatan armada? Jika tidak, bisa jadi layanan ini hanya bertahan sebentar sebelum hilang begitu saja.

Upaya Mengubah Kebiasaan Masyarakat yang Tidak Mudah

Salah satu tujuan besar Trans Kebumen adalah mengubah kebiasaan masyarakat yang lebih suka menggunakan kendaraan pribadi. Ini memang niat mulia, tetapi bukan pekerjaan mudah. Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat pedesaan cenderung lebih nyaman menggunakan kendaraan sendiri daripada menunggu angkutan umum. Untuk mengubah kebiasaan ini, Pemkab harus memberikan pelayanan yang konsisten, nyaman, dan dapat diandalkan. Jika bus sering terlambat atau rutenya kurang menjangkau wilayah penting, masyarakat akan kembali ke kendaraan pribadinya.

Selain itu, ada potensi tantangan dari para pelaku transportasi konvensional, seperti sopir angkutan desa atau ojek. Kehadiran Trans Kebumen, meski gratis, bisa menjadi ancaman bagi mata pencaharian mereka. Pemerintah harus memastikan bahwa kehadiran moda transportasi baru ini tidak mematikan sumber pendapatan warga yang sudah lebih dulu bergantung pada sektor ini.

Mimpi Transportasi Massal yang Ideal

Meski banyak tantangan, kita patut mengapresiasi langkah Pemkab Kebumen yang mulai berani bermimpi besar. Kebijakan ini menunjukkan bahwa pemerintah mulai sadar akan pentingnya transportasi massal yang nyaman dan aman bagi masyarakat. Namun, mimpi ini tentu membutuhkan usaha ekstra untuk diwujudkan. Penambahan armada, perbaikan infrastruktur halte, serta perluasan rute hingga wilayah utara seperti Sadang dan Karangsambung harus segera masuk dalam daftar prioritas.

Kebijakan ini juga membutuhkan partisipasi masyarakat. Warga Kebumen harus mulai membiasakan diri menggunakan moda transportasi umum jika memang ingin masalah seperti kemacetan dan kecelakaan berkurang. Pemerintah dan masyarakat harus berjalan bersama agar Trans Kebumen tidak hanya menjadi proyek besar yang selesai di atas kertas, tetapi benar-benar membawa manfaat nyata.

Trans Kebumen adalah langkah maju yang patut diapresiasi, meski belum sempurna. Inisiatif ini menunjukkan bahwa Pemkab Kebumen punya visi untuk menciptakan transportasi yang lebih baik, terjangkau, dan aman bagi warganya. Namun, keberhasilan Trans Kebumen akan sangat bergantung pada bagaimana pemerintah mengatasi tantangan yang ada, mulai dari jumlah armada, jangkauan rute, hingga keberlanjutan layanan.

Warga Kebumen perlu mendukung kebijakan ini dengan ikut menggunakan transportasi umum. Saya sendiri juga penasaran dengan Trans Kebumen, mungkin nanti ketika saya pulang kampung ke Kebumen ketika libur kuliah pasti akan menyempatkan waktu untuk pertama kali saya mencoba Trans Kebumen. Semoga kehadiran Trans Kebumen benar-benar menjadi langkah awal menuju Kebumen yang lebih baik, terhubung, aman, dan ramah bagi semua. Kalau di kota besar saja bisa, kenapa di Kebumen tidak?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun