Mohon tunggu...
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Setengah AI

“Anglaras Ilining Banyu, Angeli Ananging Ora Keli”

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Jadi Petani Itu Enak? Enak! Siapa Bilang Tidak Enak, Tapi Ada Kalau-nya

31 Agustus 2024   08:00 Diperbarui: 31 Agustus 2024   08:05 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harga hasil pertanian sering kali berfluktuasi, tergantung pada musim dan permintaan pasar. Ketidakstabilan harga ini menyebabkan pendapatan petani menjadi tidak menentu. Selain itu, para petani sering kali menghadapi kesulitan dalam mengakses pasar yang lebih luas dan mendapatkan harga yang layak untuk hasil pertanian mereka. Tengkulak atau perantara sering kali memanfaatkan situasi ini dengan membeli hasil tani dengan harga murah dan menjualnya dengan keuntungan yang besar.

4. Keterbatasan Akses pada Modal dan Kredit

Untuk meningkatkan produktivitas, petani membutuhkan modal untuk membeli bibit, pupuk, alat pertanian, dan kebutuhan lainnya. Namun, akses petani terhadap sumber pembiayaan formal seperti bank sangat terbatas, terutama di pedesaan. Banyak petani yang tidak memiliki jaminan atau agunan yang diperlukan untuk mendapatkan pinjaman. Akibatnya, mereka sering kali terpaksa meminjam dari tengkulak dengan bunga yang tinggi, yang pada akhirnya membebani mereka secara finansial.

5. Kepemilikan Lahan yang Terbatas

Sebagian besar petani di Indonesia adalah petani kecil yang hanya memiliki lahan sempit. Kepemilikan lahan yang terbatas ini membuat mereka sulit untuk mencapai skala ekonomi yang menguntungkan. Banyak dari mereka yang juga tidak memiliki sertifikat tanah, sehingga rentan terhadap konflik lahan atau penggusuran oleh pihak yang lebih berkuasa.

6. Kurangnya Dukungan dari Pemerintah

Meskipun pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk mendukung petani, implementasi di lapangan sering kali tidak berjalan optimal. Bantuan yang tidak merata, birokrasi yang rumit, dan kurangnya pengawasan menjadi masalah tersendiri yang membuat banyak petani tidak mendapatkan manfaat dari program-program tersebut.

7. Serangan Hama dan Penyakit

Serangan hama dan penyakit merupakan masalah lama dalam pertanian. Dalam beberapa kasus, petani kehilangan sebagian besar hasil panennya akibat serangan ini. Kurangnya akses terhadap pestisida yang efektif dan ramah lingkungan menjadi salah satu penyebab utama masalah ini.

8. Kurangnya Regenerasi Petani

Generasi muda di pedesaan semakin jarang yang tertarik untuk menjadi petani. Mereka lebih memilih bekerja di kota dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang lebih menjanjikan. Kurangnya regenerasi petani ini mengancam keberlanjutan sektor pertanian di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun