Mohon tunggu...
AKHMAD HUDA
AKHMAD HUDA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca, Traveling, suka dengan artikel populer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Multikultural dan Moderasi Beragama

18 Juli 2022   11:40 Diperbarui: 18 Juli 2022   11:51 2479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran  berbasis  multikultural  menurut  Sleeter  and  Grant  adalah kebijakan dalam   praktik   pendidikan   dan   mengakui,   menerima   dan   menegaskan   perbedaan   dan persamaan  yang  dikaitkan  dengan  gender,  ras,  dan  kelas (Suwarno, 2021). Sedangkan Skeel menjabarkan bahwa pendidikan multikultural  adalah  suatu  sikap  dalam  memandang  keunikan  manusia tanpa  membedakan  ras,  budaya,  jenis  kelamin,  kondisi  jasmaniyah  ataupun status ekonomi (Rahman, 2012). Pendidikan  multikultural  merupakan  strategi  pendidikan  yang  memanfaatkan keberagaman  latar  belakang  kebudayaan  dari  para  peserta  didik  sebagai  salah  satu  kekuatan untuk membentuk sikap multikultural.

Proses internalisasi nilai moderasi beragama melalui pendidikan multikultural  dinilai sangat tepat diterapkan dalam lingkup masyarakat yang heterogen di Indonesia. Keberagaman, baik itu agama, suku, ras, kodisi sosial, dan lain-lain memiliki peluang tinggi untuk terjadinya pecah konflik. Kondisi ini harus diantisipasi dengan mengedepankan nilai moderasi beragama, sikap ini akan berdampak positif karena prinsip dasar dari moderasi beragama adalah memandang secara adil dan berimbang dalam menjalankan agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun