Mohon tunggu...
Akhmad Kundari
Akhmad Kundari Mohon Tunggu... Hoteliers - Pt. Ronin Ekstra

Sedang belajar untuk terus melangkah , bersyukur, dan belajar dari sang Guru

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Rahasia dan pedoman Bisnis Sukses menuju kebahagian

22 Januari 2025   18:39 Diperbarui: 22 Januari 2025   18:39 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinteres.com/EugenyKryvosheiev

Bismilah....

Menjadi manusia atau orang yang kaya didalam kehidupan dunia itu harus karena dengan kekayaan kita dapat berbuata banyak dibandingkan kita menjadi orang yang miskin pastilah lebih sulit untuk berbuat banyak buat orang lain. Lalu bagaimana buku pedoman hidup menuntun kita untuk menjadi kaya dan bermamfaat untuk orang banyak. tetapi sesuai dengan tuntunan dan syariat Islam. lalu apakah ada tuntunan tersebut didalam Al-Quran dan tentang bagaimana  kita bisa mencapai itu?

Coba kita bedah, tetapi menurut saya pasti ada tuntun didalam pedoman hidup yang kita jika berpegang kepada hal tesebut pasti terjadi. Karena Allah sudah memberikan petunjuk  sebagai dasar kita hidup dan tidak ada keraguan didalamnya, berarti hal yang pasti ayat tersebut berbunyi “kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya. Sebagai petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (QS: Al-Baqaroh ayat 2). kemudian selain itu ada juga di surat Al-Imran ayat 138 yang berbunyi” ini adalah (Al-Quran) petunjuk bagi manusia dan penjelasan bagi mereka yang bertaqwa” didalam surat Al-Imran ini Allah menyebutkan langsung kata manusia, kemudian ada satu lagi petunjuk yaitu di surat Al-A’raf ayat 52 yang berbunyi “ sesunggunya kami telah menurunkan (Al-Quran) kepadamu dengan kebenaran sebagai petunjuk bagi manusia”

Kembali pada pada ayat Al-A’raf Allah Swt menyebutkan petunjuk bagi manusia dengan demikian kita wajib berpedoman kebada Al-Quan untuk mendapatkan kejayaan dunia, dan berusaha dengan semaksimal mungkin.

Lalu apa yang harus kita jadikan lapangan sebagai tempat kita memperoleh kekayaan dunia,banyak sekali yang dapat dilakukan untuk mewujudkannya. Tetapi sebelumnya kita harus benar benar mengetahui pemaham tentang apa yang dimaksud dengan kayaan  itu sendiri dan apa yang dimaksud dengan kemiskian tersebut.

Berdasarkan difinisi

Difinisi kekayaan

Secara umum kekayaan dapat didifinisikan sebagai seberapa banyak jumlah harta benda, uang atau sumber daya yang dimiliki seseorang. Kekayaan juga dapat di artikan sebagai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.

Secara ekonomi sebagai asset harta benda, uang saham,obligasi dan sumber daya lainnya, atau dapat juga di artikan kemampuan untuk membeli barang dan jasa.

Secara Islam kekayaan dapat diartikan harta benda yang Allah berikan dan kekuatan spiritual (takwa,iman,ilmu, amal sole, kesabaran, kejujuran dan amanah).

Jadi kekayaan itu tidak mutlak hanya harta benda, uang, kendaraan yang dimiliki, kekayaan juga menyangkut tentang spiritual yaitu amah,jujur,sabar,iman,ilmu,dan kebahagiaan. Ada hal yang menarik disini dimana sifat amanah,jujur,sabar,iman, dan amal soleh juga dikatakan sebagai kekayaan kenapa? Karena tidak semua orang memilikinya, kalau ilmu yang dikatagorikan kekayaan itu kita paham karena dari kecil kita juga sudah sering dengar tentang kejayaan dunia akhirat karena ilmu. Seperti Qs: Al-Baqarah ayat 269 yang berbunyi” Allah menganugerahkan ilmu kepada siapa yang dia kehendaki dan ilmu itu sangat berharga”.

Kenapa penulis membuat statement bahwa seorang muslim wajib kaya dan jaya karena sesuai dengan firman Allah di QS: Al-Qasas ayat 77 “ dan carilah kebahagiaan akhirat dengan harta kekayaanmu”.

Definisi kemiskinan

Kemiskian dapat didifinisikan kebalikan dari kekayaan yaitu kekurangan sumber daya ekonomi (uang,makanan,tempat tinggal),tidak memiliki ilmu,dan kurang di akui di kehidupan sosial,yang paling parah menurut saya kurang kebahagiaan. Sehingga kemiskinan sering membuat orang merasa tidak berdaya,putus asa bahkan bisa membuat metal rusak bahkan emosional tidak jelas. Kurang iman,kurang sabar dan sering membuat orang tidak Amanah dan jujur.

Nah ! klau sudah begini bagaimana kita dapat meraih kebahagiaan akhirat seperti yang di jelaskan di ayat diatas surat Al-Qasas ayat 77 tersebut.

 

Berdasarkan sebab- akibat

Orang menjadi kaya dan memiliki kekayaan dikarenakan hal sebagai berikut

1.Sebab menjadi memiliki kekayaan.

2.Kerja keras

3.Mampu memanajemen keuangan dengan baik

4.Jaringan sosial dan koneksi yang kuat

5.Pendidikan dan pengetahuan yang memadai (berilmu)

7.Kesabaran, ketekunan,amanah, jujur dalam mencapai tujuannya.

Akibat positifnya

1.Kemandirian secara finansial, memiliki kemampuan membantu orang banyak,kesejahteraan keluarga dan kebahagian dapat diraih.

2.Menciptakan usaha yang dapat membuat orang lain mendapatkan pekerjaan lebih mudah.

Akibat negatifnya

1.Sombong, egois,terisolasi sosial,ketergantungan dengan materi

Orang menjadi miskin dan mewarisi kemiskinan disebabkan hal sebagai berikut

Sebab menjadi miskin

1.Keterbatasan ilmu sehingga menempati lapangan pekerjaan bawah dengan upah rendah.

2.Ketergantungan kepada pekerjaan yang tidak pasti

3.Kebiasaan boros dan tidak berhemat

4.Diskriminasi dan ketidak adilan sosial.

Akibat

1.Tidak memiliki kemampuan secara ekonomi yang cukup, dan pergaulan sosial yang terbatas, tidak memiliki tempat tinggal yang layak, cenderung melakukan kecurangan , tidak jujur tidak Amanah. Karena kekurangan iman, dan sulit utuk beramal sholeh karana apa? Karena dengan kekurangan itu lebih mementingkan perut dari pada yang lain.

Solusinya

1.Ikuti pelatihan agar meningkatakan ilmu dan pengetahuan dan jadi dasar untuk mendapatkan penghasilan.

Membuka peluang untuk membuka usaha kecil

Tetapi melihat kedua sisi yang berbeda dan bertolak belakang ini ada sih yang sama untuk tetap bisa mencapai tujuan yang diinginkan yaitu memiliki kecukupan yaitu sama- sama dapat membuat lapangan usaha, bagi yang memiliki kekayaan lebih kepada untuk mempertahankan kekayaannya dan membantu orang banyak tetapi bagi yang miskin dengan membuka usaha atau berwira usaha dapat meningkatkan taraf hidup dan meninggalkan garis kemiskinan.

Baik coba kita lihat didalam buku panduan hidup atau Al-Qurannur karim adakah cara usaha yang mewujudkan keinginan kedua sisi hidup manusia ini. QS. Al-A'raf (7): 32 - "Dan carilah pada apa yang telah diberikan Allah kepadamu." Kita dalam hidup sebagai makhluk sempurna dalam bentuk dan telah ditundukannya apa yang ada di bumi dan langit untuk manusia yang artinya Allah sudah berikan kepada kita semua yang manusia butuhkan untuk hidup dimuka buminya Allah Swt ini harus mencari jalan rejeki yang mana yang Allah sudah siapakan untuk kita. Dan hal yang di beritakan juga didalam Al-Quran sebgai petunjuk untuk berusaha adalah sebagai berikut, QS. Al-Baqarah (2): 275 - "Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba." Klau kita melihat firman dan petunjuk yang diberikan untuk kita dimuka bumi yang sudah Allah halalkan adalah jual-beli, nah inilah yang harus kita lakukan untuk yang kaya tetap kaya dengan kekayaannya dan dapat membantu orang banyak,dan untuk yang miskin menuju kepada memiliki kecukupan dan meninggalkan kemiskinan.

Jadi Allah sudah menjawab kesulitan manusia didalam kehidupannya adalah “JUAL-BELI” hal ini jadi ini yang harus kita lakukan. Lalu pastilah bertanya bagi yang miskin bagaimana bisa berdagang orang ga ada modal? Iyakan?.

Mari kita pahami apa saja sih yang masuk didalam katagori jual-beli tersebut apa hanya berdagang seperti yangkita tahu saja?

Sebernarnya makna jual-beli diquran ini sangat lah luas kalau kita pahami, mari kita ulas mulai dari difinisi sampai unsur-unsur yang lebih dalam apa makna jual-beli ini sehingga kita bisa mempertahankan kekayaan kita dan meninggalkan kemiskinan.

Definisi jual-beli

Jual-beli adalah transaksi pertukaran barang atau jasa antara dua pihak, yaitu penjual dan pembeli, dengan tujuan memperoleh keuntungan.

Aktivitas ekonomi yang melibatkan pertukaran barang atau jasa dengan uang atau barang lainnya.

Jual-beli adalah kegiatan usaha perdagangan yang dilakukan dengan cara membeli dan menjual barang.

Jual-beli adalah transaksi yang sah dan diperbolehkan, asalkan tidak melibatkan unsur riba, penipuan, atau eksploitasi.

Unsur-unsur Jual-Beli

1.Barang atau jasa yang diperjual belikan.

2.Harga atau nilai tukar.

3.Penjual dan pembeli.

4.Kesepakatan atau perjanjian.

5.Pembayaran.

Apakah hanya ini yang dimaksud jual-beli yang sering kita dengar juga dalam becandaan orang Betawi “ lo jual gw beli “. Menurut saya hal yang diatas benar secara umum semua orang tau jual beli itu hanya hal tersebut padahal jual beli dalam pengertian yang luas segala sesuatu yang dapat di jual dan beli, baik itu jasa, barang, dan lainnya.

Misalkan kita temui contoh.

Ada perkerjaan motong rumput bagi di halaman rumah orang kaya, yang melakukan pasti orang miskin, ga patut lah disebut miskin mungkin kita sebut tukang kebun aja ya. Sehingga terjadi unsur-unsur dalam jual beli ini disebut jual beli bukan. Didalam kasus ini terpenuhi syarat jual belinya, yang pertama orang kaya sebagai pemilik pekerjaan yang memerlukan jasa pemotong rumput (pembeli), kemudian ada barang atau jasa yang diperjual belikan yaitu tenaga tukang potong rumput, dan timbul harga jasa tersebut, yang akan menjadi kesepakatan dan perjanjian adalah harga jasa pemotongan yang dibutuhkan pemilik halaman, dan adanya pembayaranan jasa tersebut dari pemberi pekerjaan dan yang mengerjakan, disini kita lihat terpenuhinya semua unsur dari jual beli dalam hal ini jasa pemotongan rumput yang menimbulkan akibat keduanya diuntungkan, pihak si kaya dapat halaman yang rumputnya rapih si pelaksana dan penjual jasa tenaga pemotongan dapat uang sebagai bayaran.

Contoh kasus kedua bahwa dalam hidup itu selalu terjadi jual dan beli.

Ibu Silvi dipagi hari bangun pagi setelah sholat subuh masak nasi uduk, membuat gorengan bakwan, dan lainya lalu dia pajang didepan rumah untuk dijual, Ibu Lisna punya anak 3 tidak sempat masak pagi untuk  sarapan anak-anaknya sekolah karena dia harus berangkat kerja pagi-pagi,  sehingga dia membeli masakan Ibu Silvi sebanyak 5 bungkus Bu Lisna minta dibuatkan yang porsinya Rp 5000/bks. Dan disiapkan Ibu Lisna membawa pulang nasi uduk untuk anaknya dan Ibu Silvi dapat uang dari pembayaran nasinya yang dibawa pulang sesuai takaran yang dibuat untuk nilai  Rp 5000/bks.

Dari dua contoh kasus ini sebenarnya untuk meingkatkan taraf hidup dan merubah menjadi lebih baik kita hanya harus melakukan sesuatu, Allah sudah membuat itu semua yang ada di muka bumi ini salang melengkapi. Jadi selama kita mau berusaha dan bekerja keras pastilah hal itu akan membuat kita dapat meningkatkan taraf hidup kita dan meninggalkan kemiskinan.

Oleh karena itu mari kita mulai jual beli dalam hidup kita dan menjadi wirausaha mau itu sekala besar, menengah atau kecil yang kita harus yakin dalam menjalankan apapun yang kita buat itu berdasarkan hasil petunjuk pikiran kita itu sudah Allah siapkan lawannya (pengguna) untuk memenuhi keinginan kita tersebut sungguh Allah Swt sangat menyayangi makhluknya. Dan tidak ada yang tidak Allah siapkan. Benarlah ayat QS. Ar-Rahman (55): 13:"Nikmat apa lagi yang kamu dustakan?" karena Allah sudah berikan semua.

Jadi tugas kita hanya berikhtiar dan Allah yang mewujudkannya. QS. Al-A'raf (7): 188 - "Katakanlah, tidak ada kekuatan bagiku untuk mendatangkan manfaat atau menolak mudarat melainkan apa yang dikehendaki Allah." Kemudian QS. Al-Tawbah (9): 51 - "Katakanlah, tidak ada yang kita temukan dalam harta kita melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kita." tugas kita berusaha dan selalu bertaqwa dan Allah akan tetapkan segalanya untuk kita, mari kita mulai berusaha, berikut ini akan saya bahas apa itu berusaha atau berwira usaha dan akan kita Bahasa mulai dari difinisinya sampai bagaimana usaha itu sendiri kita jalankan sesuai dengan aturan Alquran.

Apa sih yang di maksud kata “berusaha”? berusaha adalah kata kerja yang maknanya Melakukan usaha atau tindakan untuk mencapai tujuan, berupaya keras untuk mencapai kesuksesan, menggunakan kemampuan dan sumber daya untuk mencapai hasil. Atau dapat juga di artikan Proses belajar dan berkembang, mengembangkan potensi diri mencapai kesempurnaan.

Adapun tujuan orang berusaha adalah untuk mengembangkan diri, mencapai tujuan dan kesuksesan, mengatasi kesulitan dan masalah serta meningkatkan kualitas hidup atau taraf hidup. Lalu apa yang di maksud dengan “ usaha “ itu sendiri? Usaha adalah upaya atau perjuangan untu Aktivitas atau tindakan untuk mencapai tujuan, kesuksesan dengan menggunakan kemampuan dan suber daya yang dimiliki.

Kemudian kita sering mendengar didalam orang berusaha dan memiliki usaha, kata wira usaha yang selama ini kita hanya memahaminya bahwa wira usaha hanya orang yang memiliki kegiatan berdagang, jualan buka warung dan lain-lain yang tidak termasuk dengan katagori kegiatan bekerja.

Mari kita liahat makna kata wirausaha dahulu, apa sih wirausaha itu?

Kata “wirausaha” terdiri dari dua suku kata yaitu “Wira” dan “Usaha” mari kita liat pada kata ini kalau kata usaha sudah kita  Bahasa di alenia atas.

Kata “Wira” dapat di artikan pejuang yang tangguh yang memiliki keberanian dan  kesabaran dalam menghadapi kesulitan dan memiliki motivasi serta semangat yang tinggi pantang menyerah. Jadi pengertian wirausaha adalah aktifitas seseorang yang berjuang dengan tangguh,berani,sabar,dalam menghadapi kesulitan dan pantang menyerah sampai tercapai tujuan yang diinginkan. Kemudian ada satu hal lagi yang sering kita dengar Ketika kita bertemu dengan kawan, apa yang dia tanya kepada kita pastilah pertanyaannya “kerja dimana atau kerja apa sekarang?” atau kalau kawan kita tahu kita buka usaha dia akan bertanya “ bisnis apa sekarang atau gimana bisnisnya bro?” benar bukan, lalu apa beda wirausaha dan bisnis mari kita lihat apa itu bisnis? Bisnis adalah kegiatan ekonomi yang bertujuan mencari keuntungan, seperti perdagangan, industri, atau jasa. Jadi bisnis adalah bentuk dari wirausaha yang kita jalankan yaitu dagang,industri,jasa yang tujuannya untuk mendapatkan keuntungan untuk meningkatkan kualitas hidup tadi.

Dengan demikian dapat kita Tarik kesimpulan bahwa wirausaha ataupun bisnis adalah kegiatan kita bekerja untuk kehidupan kita yang hasilnya kita yang menentukan jumlahnya dan caranya, sedangkan yang hidupnya memilih bekerja dengan orang lain dapat dikatakan hanya pekerja bukan wirausaha (pengusaha) atau pebisnis. Tetapi mereka hanya menjadi bagian dari wirausaha itu sendiri. Dan wirausaha dapat dilakukan sambil kita menjadi pengusaha itu sendiri.

Keberhasilan manusia selalu berkaitan dengan karater dasar seorang manusia itu sendiri, ada manusia yang Sukanya mengeluh, ada yang suka tantangan dan masih banyak lagi tipe manusia lainnya. Beberapa manusia menganggap bahwa keberhasilan seseorang akan selalu berkaitan dengan factor X yang dia miliki. Factor X ini adalah keunggulan dan kelebihan manusia itu sendiri. Nah disini letak kesalahannya kita memiliki kemampuan apapun dalam diri kita karena Allah sudah ciptakan kita sempurna dan dengan sebaik-baiknya bentuk serta Allah sudah siapkan semua yang kita butuhkan didalam muka bumi ini kita tugasnya hanya ikhtiar agar hal itu terwujud, sehingga wujud kita ikhtiar seperti sekolah agar menghidupkan semua yang Allah sudah ajarkan kita dan diprogram dalam diri manusia itu, dan menciptakan alam untuk tunduk kepada kita jadi kita berusaha juga tetap Allah yang menetapkan dan kita akan dapat dari proses itu ujian barulah kita sukses dan berhasil.

Oleh karena itu mari kita jadi pengusaha ataupun berusaha dengan memasrahkan hasilnya kepada Allah Swt, Adapun jika kita belum berhasil berarti kita belum dapat menghidupkan factor X yang ada didalam diri kita, jadi kita tinggal menjalankan makna berusaha atau berwirausaha ya itu berjuang dengan tangguh ,berani, dan berusaha dengan pantang menyerah sisanya Allah karena itu yang harus kita lalui sebagai ujian kelulusan.

Dengan benarlah petujuk dalam Alquran tentang berusaha itu, dan tinggal kita lihat Kembali petunjuk apa untuk melalui ujian itu agar kita lulus dan diberikan apa yang kita tujuh dan inginkan

berarti kita harus mencari “bagaimana apa cara berusaha atau pondasi usaha?” menurut pedoman hidup kita tersebut apa petunjuknya?.

Apakah niat kita untuk berusaha/berwirausaha tersebut.

Niat dan pekerjaan  adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan, seseorang akan  mencapai suatu tujuan sesuai dengan niat yang melandasi pekerjaan untuk mencapai tujuan tersebut. Ketika seorang berniat berusaha atau berbisnis atau berwirausaha untuk menjadi kaya, maka apabila dia sudah mencapai kesuksesan dan kaya , ia akan berhenti sampai disitu. Didalam setiap usaha atau pekerjaan yang kita lakukan untuk hidup di ingatkan oleh baginda Nabi Muhammad Saw  diawali dengan niat yang baik seperti didalam buku pedoman kita yang kedua Hadist yang berbunyi Rosulluloh bersabda "An-naasu bi niyaatihim, wa kullun ya'malu li-ma yu'nihi." Yang artinya "Manusia itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan dibalas sesuai dengan apa yang diniatkannya."(Shohih buhori no. 1),(HR.muslim No.1907). Jadi kita memulai usaha harus dengan niat selalu hanya menjalankan perintah Allah. Betapa banyak pengusaha sukses yang tidak mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya karena ukuran kesuksesanya hanya materi saja. Didalam Alquran kita diberikan petunjuk untuk kaya agar tercapai kebahagiaan kehidupan akhirat, bukan hanya kehidupan dunia. Sehingga klau kita menjalankan kehidupan usaha kita hanya menjalankan perintah Allah dimuka bumi untuk berikhtiar dan mendapatkan bonus kekayaan kita harus gunakan untuk menjalankan perintah Allah sajalah karena apa yang ada dimuka bumi dan Langit benar ditundukan Allh Swt untuk manusia tetapi pemiliknya adalah Allah termasuk diri kita.

Apa yang harus menjadi pondasi usaha kita?

Berwirausaha merupakan salah satu kebutuhan dalam hidup, karena seseorang diharuskann untuk bekerja dengan tangannya sendiri, demi untuk mencukupi kebutuhan dirinya dan keluarganya untuk hidup. Jika kita menginginkan kesejaterahaan dalam hidup kita haruslah berwirausahan atau  berdagang. Namun apa yang menjadi pondasi dalam membangun usaha itu atau berwira usaha itu sendiri hal yang sangat penting.

Kita ambil contoh saja bangunan jika tidak memiliki pondasi yang kuat dari awal dibuat bangunan tersebut maka bangun tersebut akan cepat reboh dan runtuh, tanpa pondasi yang baik rumah tersebut akan telihat tidak rapih dan tidak enak di lihat atau dipandang sehingga tidak akan menarik perhatian, begitu juga berwirausaha, berbisnis sangat penting.

Berdasarkan makna kata pondasi yang artinya Dasar pemikiran atau prinsip yang menjadi landasan bagi suatu teori atau konsep. jika didalam Bisnis pondasinya strategi dasar. Tetapi pondasi mendirikan usaha didalam Islam pondasinya harus kita lihat di dalam petunjuk Alquran apa saja sehingga usaha tersebut tetap kembali kepada makna manusia dimuka bumi sebagai makhluk yang harus menjalankan perintah Allah sehingga berusaha ini menjadi amal ibadah.

Mari kita lihat petunjuknya.

Apa saja sih yang harus ada dalam kita pondasi berusaha atau menjadi wirausaha atau pengusaha:

  • Gigih atau Tangguh kerja keras
  • Inovatif,kreatif
  • Berani,
  • Jujur
  • Sabar
  • Amanah
  • Tidak berputus asa
  • Keyakinan.

Apa saja yang menjadi pondasi dari usaha itu sendiri :

  • Legalitas usaha
  • Sop usaha tersebut
  • Legalitas produk
  • Ijin tempat usaha.

Iqro membaca tetang peluang usaha.

Apa yang menjadi iqro yang bisa kita baca tentang usaha yang akan kita jalankan ini, pertama kita kaji dari firman Allah Surat Al-An'am ayat 141 berbunyi: "Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun kurma yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, serta tanam-tanaman lain yang berbeda-beda rasanya, dan zaitun serta delima yang serupa ( dalam bentuk) dan tidak serupa (dalam rasa)".

Dalam pengertian saya bahwa Allah menciptakan segala sesuatu yang sama bentuk, warna tetapi berbeda rasa ini dapat dicontohkan baik kata manusia atau hewan,tumbuhan, banyak yang sama tetapi memiliki sifat,karekter dan prilaku yang berbeda.

Contoh didalam penciptan manusia, secara bentuk sama dan memiliki perilaku dan sifat yang berbeda.

Jadi klau ini kita masukan kedalam pola berpikir sebagai pengusaha bahwa Allah memberikan petunjuk dalam pikiran kita. Jika kita membuat usaha yang serupa dengan yang sudah ada yang harus kita buat adalah produk sama, rasa yang berbeda, warna, pelayanan, tempat yang berbeda sehingga apa yang kita usahakan tersebut dapat diterima oleh konsumen.

Mari kita kaji lebih dalam hal ini dalam berusaha berarti kita akan membacanya sebagai berikut :

1. Produk atau jasa

Produk yang akan kita jadikan usaha sebagai bentuk kita memerdekakan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup dalam mengatasi kesulitan boleh saja sama seperti yang sudah ada, seperti contoh usaha warung sembako, warung makanan, dagang buah, jual jasa dan lain yang juga sudah dilakukan oleh orang yang terdahulu.

2. Rasa yang berbeda

Didalam berusaha yang kita buat sebagaimana petunjuk ayat tersebut rasa harus ada perbedaan, sehingga kita bisa membuat pruduk misalnya kita buka usaha minuman ada rasa original dan ada rasa yang lainnya, yang sudah di kaji keamanan produknya.

3.Warna yang serupa

Misalkan didalam usaha kita tersebut sama dengan yang sudah ada kita harus membaca warna yang lebih menarik agar terdapat perbedaan bagi konsumen walaupun sama rasanya. Bisa berbeda tampilan dan kemasan yang berbeda. Contoh misalkan ada makanan yang sama tapi di goreng ( Ayam Goreng ) kita coba buat yang sama misalnya digoreng juga tapi beda tampilan dan kemasan.

4.Pelayanan yang berbeda

Agar usaha yang kita jadikan alat untuk kita menuju kepada cita-cita dan sukses dijalankan pelayan kepada pengguna harus berbeda dengan orang lain, misalnya berbeda dari tampilan pelayan, cara menyambut tamu dan lainnya.

5.Tempat yang berbeda

Mengenai tempat yang berbeda bisa diartikan lokasi ataupun tempat untuk menempatkan produknya berbeda dengan yang lain.

6. Ikhtiar.

Di awal kita sudah membicarakan bahwa kita sudah dengan niat yang baik kemudian, kita sudah memiliki pondasi usaha yang kuat, dan sudah membaca peluang dari usaha yang akan kita jalankan langkah selanjutnya barulah kita berikhtiar menjalankannya. Yaitu laksanakan niat itu dan wujudkan usaha tersebut menjadi kenyataan sebagai ikhtiar, karena kita sudah mengetahui dan memiliki ilmu atas apa yang akan kita jalankan. Seperti firman Allah Swt  QS. Al-An'am (6): 116 - "Janganlah kamu mengikuti segala yang tidak kamu ketahui." Sehingga kita menjalankan sesuatu bukan hanya menjadi angan-angan belaka, seperti dijelaskan dalam surat QS. Al-A'raf (7): 195 - "Mereka tidak lain hanyalah berangan-angan belaka." Jika kita tidak memiliki pengetahuannya dan tidak memulai menjalankan niat tersebut.

7. Istiqomah dan tawakal.

Kemudian setelah usaha tersebut berjalan secara terus menerus sesuai dengan niat kita mendirikan usaha tersebut, kerja keras, sabar dalam menjalankannya, tinggal menunggu hasil tugas kita sebagai manusia, kita wajib bertawakal yaitu berserah diri, Percaya sepenuhnya pada kekuasaan dan kehendak-Nya, menerima apa yang telah ditentukan dengan  Mengandalkan Allah SWT dalam menghadapi kesulitan.

Sekiranya penulisa sampaikan sampai batas ini terlebih dahulu , Insya Allah di lain kesempatan akan saya sambung kembali sehhingga menjadi petunjuk yang lebih jelas dan dapat diaplikasikan oleh para pembaca dan siapapun . Mohon maaf jika adalah salah kata dan penulisan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun