Di akhir, saya akan mencoba membuat simulasi, jika saja aturan BHD menjadi concern BWF dan dipahami oleh semua kontingen dan tim medis penyelenggara.
Ketika Zhang Zhi Jie terjatuh dan kejang. Seluruh komponen pertandingan dan orang-orang yang berada di dekatnya paham bahwa pemain tersebut mengalami kejadian henti jantung.Â
Wasit pertandingan segera memberi tanda dan memanggil tim medis. Pelatih atau orang yang paling dekat dengan Zhang Zhi Jie segera mendekat untuk memberikan pertolongan.Â
Minimal dengan membaringkan ke posisi telentang dan melakukan pengecekan respon. Lalu dilanjutkan dengan pengecekan nadi dan nafas. Jika memang tidak ada lagi nadi dan nafas, maka segera lakukan kompresi sesuai dengan prosedur BHD yang benar.Â
Ketika tim medis tiba di lapangan, maka penolong pertama tadi segera menyerahkan ke tim medis yang ada. Tim medis melanjutkan prosedur BHD yang benar. Baik penolong pertama atau tim medis tidak perlu ragu dan takut dalam melaksanakan prosedur BHD. Hal ini dikarenakan semua orang paham bahwa kondisi Zhang Zhi Jie mengalami henti jantung dan segera butuh prosedur BHD.
BHD dihentikan ketika  Zhang Zhi Jie sadar atau tidak menujunjukan perubahan sama sekali hingga tim penolong tidak mampu melanjutkan proses kompresi.
Meski tidak seratus persen dapat menolong nyawa, setidaknya tindakan prosedur BHD ini dapat memunculkan peluang hidup bagi korbannya. Semoga saja insiden meninggalnya atlet atau pemain bulutangkis tidak kembali terulang di turnamen baik yang resmi maupun tidak resmi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H